Tadi Baru Nonton Tayangan TV Pakai TVOD alias TV On Demand lewat Indihome TV. Aduh, Kenapa sih? Kan Bisa Nonton TV lagi yang Bisa Rewind dan FF lah... mantap! Sudah 1 Dekade berlalu, saya Menggunakan Fitur ini, dan Sekarang, tetap ada gitu... yang Pertama Bidaah (Drama Series Dakwah Favorit gue) yang Dibintangi Fattah Amin, Riena Diana dan Faizal Hussein tapi Tayang di Trans TV sampai Lusa. dan yang Terakhir, Program Acara Sapa Indonesia Pagi yang disiarkan Live di Kompas TV Setiap Pagi. Saat lagi Serunya TV On Demand, kan Sambil Makan Mi Ayam, Kepo-Kepo IG Story atau FB Story, Nulis Catatan di IGS dan Nonton IG Live. Mantap tuh! Kalau Tak dapat Menontonnya, Jangan Khawatir, untung ada TV On Demand dari Indihome TV! FYI, kalau di Indonesia ada TV On Demandnya Indihome maka di Malaysia ada Astro On Demand baik yang versi Modem/Dekoder dan versi Astro Go. Keren yaaa...
Bukan Cuma itu, di Markasku lagi Memperbaiki AC di Berbagai Kamar-Kamar. Wah, Kamar-Kamar kita makin Dingin, makin Sejuk pasca Perbaikan. Jadi, Kalau Nanti Malam mau Tidur, ACnya tetap Nyala dan Tetap Dingin. Insya Allah, AC di Kamar-Kamarnya di Markasku makin Dingin lah...
P/S:
Awalnya yang Postingan Blog Tentang Koran Jilid 3, tapi udah dihapus dan Akhirnya Buat yang Baru... dan untuk Postingan Koran Juni Jilid 3 (lagi), Kapan Kapan ya (kayak Lagunya Koes Plus ajah)...
Seminggu lalu, Sunrise Mall 2 Mojokerto sudah resmi dibuka. dan Ini Dia, Galeri Foto Saya yang sudah dijepret Saya saat Berada di Sunrise Mall 2 baik yang Hari Pertama dan Hari Ketujuh yang Tadi Malam.
Sunrise Mall 2
Antara Sunrise Mall 1 dan 2
Poster Sunrise Mall 2?
Masuk Sunrise Mall 2
Panggung Musik?
Brosur Solaria di Sunrise Mall 2
Bareng Sama Mas Indra dan Mas Dadang
Lagi Lagi Bareng Mas Indra dan Mas Dadang
Oh, Marugame Udon... Jadi Rame...
Buku Menunya House of Wok
Nah, Itu Tadi Galeri Foto Suasana di Sunrise Mall 2 Mojokerto pada 7 Hari Pertama saat Awal Launching. Semoga Sunrise Mall 2 Makin Rame dan Makin Bersinar...
Selamat Memasuki Awal Pekan, ini Masih Pembahasan MDTV ya... dan ini adalah Pembahasan Keenam MDTV (Sebenarnya Ketujuh/delapan, Sebelum dihapus). MDTV lagi, MDTV lagi... Ga akan Bosen!
di Tahun Ular Kayu 2025, Banyak Program-Program Acara TV yang Melegenda pun Kembali dengan Suasana Baru dan Juga Mengundang Nostalgia... Walaupun, Banyaknya Pemirsa Setia berbagai Stasiun TV Nasional mengajak untuk Mengembalikan Atmosfir Tayangan Tayangan yang Begitu Melegenda di Hati Pemirsa. di Bulan Juni ini, 3 Stasiun TV dari 3 Kubu Berbeda (Hary Tanoe, Manoj-Shania Punjabi dan Nurdin Tampubolon), pun Menghadirkan Kembali Program-Program Acara dengan Konsep Kekinian dan Tayangan Ulang yang Lawas. Kan Semuanya dibilang "#KamiKembali" seperti Jargonnya LPP TVRI sebelum era Rebranding pada 2018-19 (kala itu Bosnya Helmy Yahya kalau ga salah). Tahun ini kan Tahunnya Program-Program Acara Legendaris yang Kembali hadir di Layar TV tapi Makin Seru dari Masa Silam...
RCTI Masih Mengandalkan "Mega Entertainment" yang "Dahsyatnya Weekend" Setiap Minggu
di Tahun 2025, RCTI pun Kembali Hadirkan "Dahsyatnya Weekend" yang Menjadi Bagian dari "Mega Entertainment" (Tapi yang Mega Entertainment RCTI cuman 1 Saja atau Hanya 2 Saja). dan Program Acara ini pun Kembali ke Studionya daripada dilangsungkan Outdoor di Sebagian Kota-Kota Kecil di Indonesia (Setara dengan Karnival SCTV di Berbagai Kota-Kota Kecil). Program Acara ini Mengingatkan Kita pada Dahsyat era Klasik (2008-2018 dan 2020-2022) yang Kala itu dipandu Choky Sitohang, Raffi Ahmad, Luna Maya, Denny Cagur, Mendiang Olga Syahputra, Dede Sunandar, Anwar Bab, Uya Kuya, dll. Nah, di Dahsyatnya Weekend yang Tayang Setiap Minggu Pagi bakal ada Banyak Bintang-Bintang Tamunya di Studio MNC Studios dan Dipandu Oleh Denny Cagur dan Sejumlah Presenter lainnya. Jangan Lewatkan, Kembali Serunya Dahsyat lewat Dahsyatnya Weekend Setiap Minggu jam 9.30 Pagi (Setelah Kartun Doraemon) Secara Langsung di RCTI (Merujuk Pada Jadwal RCTI Hari Minggu di Facebook Dikala Anda Menonton TV 4.0). Sebagaimana yang Dibahas Sebelumnya pada Senin Akhir Mei lalu, RCTI dengan Dahsyatnya Weekend itu Awalnya Pernah Tayang Antara hari Sabtu dan Minggu di Awal Tahun ini. Selain Dahsyatnya Weekend yang Menjadi andalan di Minggu, Inbox Nite pun Semestinya Hadir di SCTV Setiap Jumat Malam Sabtu (Sebagaimana dalam Jadwal SCTV Hari Jumat di Facebook Dikala Anda Menonton TV 4.0). Berarti, Inbox Nite dan Dahsyatnya Weekend Dianggap Rival yang Bisa Kembali beratmosfir Seperti dulu.
MDTV dengan 3 Sinetron Legendaris MDE, FTV Hidayah jadi Cerita Nyata, TTS versi Baru dan 2 Program Acara Legendaris era Net. yang tersisa
3 Sinetron-Sinetron Legendaris dari MD Entertainment Kembali Memanjakan Penggemarnya, Tapi Melalui MDTV (dulunya Net.) yang dikenal Sebagai Saluran "Drama Nomor 1" Sesuai dengan Jargonnya. Ketiga Sinetronnya adalah Dia Anakku yang dulunya Tayang di Indosiar pada tahun 2010-11, Nada Cinta yang dulunya Tayang di Indosiar juga pada 2011 dan Cinta Fitri 3 yang dulunya Tayang di SCTV pada tahun 2008-09. Banyak yang terbukti, Ketiga Sinetron yang disebutkan Tadi menjadi Mengisi Waktu Senggang bagi Keluarga untuk Kembali Bernostalgia. Kedua dari Ketiganya itu Sebagai Mengisi Kekosongan Sinetron-Sinetron MD Entertainment zaman now, Seperti Terlanjur Indah, Cinta Cinderella, Samuel, Rasa Rindu dan Dosa dan Cinta. Sebelumnya, MDTV pernah Menayangkan Sinetron-Sinetron Legendaris (termasuk FTV) ala MD Entertainment, baik sebelum dan setelah jadi MDTV, seperti FTV Keluarga, Hikmah, Cinta Fitri 1-2, Antara Cinta dan Dusta, Go BMX, Tendangan si Madun, Cahaya Cinta dan Cinta Kirana. Salah Satunya, pun pernah direrun di RTV yang saat itu masih menjadi Official Broadcasternya EFL Championship 2020-21 dan 2021-22. Tapi Rerunnya ada di Sekitar 2021 kalau ga salah (sepaket dengan Kartun ASJ). Tak Cuma itu, FTV Islami Legendaris ala MD Entertainment yang diberi Nama "Hidayah" yang ditiru Kontennya dari Majalah pun Menggunakan Nama lainnya, yakni "Cerita Nyata" (bukan Cerita Rasa dan Cerita Militer yang Biasanya Muncul di Kompas TV Saban Akhir Pekan). FTV ini Bisa Mengembalikan Nostalgia juga... Lain FTV Legendaris dengan Cerita Nyata, Lain Pula dengan Program Acaranya dari Zaman Net. yang Kembali hadir dengan Versi Baru, yakni New Tawa Tawa Santai yang Bisa Membawa Keceriaan Kembali... Ternyata TTS (Tawa Tawa Santai) bukan yang Versi Lama (yang saat itu Masih Pakai Net.), melainkan Versi Baru dengan Kemasan Baru... Selain New TTS yang Menjadi Program Lawas era Net. yang Kembali hadir (Tapi Versi Baru), ada Juga 2 Program Acara Lawas dari era Net. yang Masih direrun, Seperti Tonight Show dan Main Hakim Sendiri. yang Tonight Show mestilah ada di Jam Dinihari untuk Merindukan Tayangan yang dipandu Vincent dan Desta. adapula, Main Hakim Sendiri yang pernah Tayang beberapa Tahun Sebelum Menjelma jadi MDTV tapi Diputar Ulang di Waktu yang Sama. Sementara itu, untuk 2 Program Legendaris lainnya di era Net., Lentera Indonesia dan Indonesia Bagus juga diputar Ulang Melalui Siaran Lokalnya MDTV, kan Kedua Program Legendaris tersebut masih ditayangkan dan diwariskan dari era Net. pada saat itu. Keren ya... dan Untuk Program-Program Acara Legendarisnya (baik MD Entertainment dan era Net.), berkemungkinan bakal Kembali Tayang dan juga bakal Tayang, seperti Lintas Imaji, Kelas Internasional, Saya Terima Nikahnya, Catatan si Boy 2016 (Achmad Megantara), Sinetron Dia (Sinetron Pertamanya MDE), dll. kan Bisa Membawa Nostalgia Kembali ke Masa Silam...
Abraham (Muncul) Kembali di NTV (bukan di iNews) dan Kemungkinan Wishnutama Kembali ke Dunia Pertelevisian berkat Masuk NTV
Nanti Malam, si Abe (Abraham Silaban) Kembali Menyapa di Layar TV. Dulunya, Beliau Memandu AB+ Setiap Senin Malam di iNews yang Kala itu Masih jadi Wapemred iNews sebelum Maret 2025. Kini, si Abe sudah masuk NTV sebagai Wapemred dan Alhasil, Beliau Kembali Masuk TV berkat adanya NTV lewat Program Baru (tapi Mirip dengan yang Klasik di Masa iNews), yakni "Abraham". Program Acara ini Mengajak Pemirsa Setia NTV untuk Memperdalam Investigasi dan Cerita didalam Berita yang Lagi Aktual seperti Program-Program Acara NTV yang didominasi Berita/Informasi sejak Masuknya Duo Mantan SCTV-MetroTV, yakni Don Bosco Selamun dan Nunung Setiyani. Jangan Lewatkan Abraham mulai Malam Ini jam 8.00 Malam di NTV. Bukan Cuma Abraham yang Masuk NTV, tapi NTV (Nusantara TV) berkemungkinan bakal Memasukkan Orang Lama yang dulunya Pernah Berkecimpung di Pertelevisian di Masa Silam, yakni Wishnutama yang dikenal sebagai Orang yang Dulunya Menciptakan Program-Program Acara TV yang berkualitas, seperti di Indosiar (sebelum eranya AFI dan Akuisisi SCM) yang Programnya Pesta, Gebyar BCA dan Patroli, Duo TransMedia (Trans TV-Trans 7) dengan Program Acaranya yang Bervariasi di Dekade 2000an-2010an seperti Empat Mata, Opera Van Java, Extravaganza, Ceriwis, Musik Spesial Eksklusif, Ngelenong Nyok, Ketawa Spesial, Ketawa Sore, Fenomena, Prime Time, Benu Buloe, Peppy The Explorer, dll. dan Terakhir, Net. yang sebelum berubah jadi MDTV pun Tayangan-Tayangannya yang Tak Kalah Menarik, seperti Tonight Show, Waktunya Indonesia Bercanda, The Comment, Ini Talkshow, Tetangga Masa Gitu, dll. dan Kini, Pak Tama bakal hadir di NTV untuk Mewarnai Pemirsa Setianya dengan Sajian-Sajian Program Acara yang sudah ada... dengan Kembalinya Pak Tama di Dunia Pertelevisian setelah Keluar dari Komisaris Telkomsel, berarti Bisa Mengobati Kangen Pertelevisian di masa Pekerjaannya Pak Tama.
Saya Rasa, Program Dahsyatnya Weekend yang Biasanya Muncul Setiap Minggu di RCTI bakal Mengulangi Dahsyat versi Klasik (2008-2018), Sinetron-Sinetron Klasiknya MDE dan Program-Program Acara Lawasnya era Net. di MDTV yang dianggap Nostalgianya bagi Good People (alias Pemirsa Setia dari Zaman Net. hingga Zaman MDTV), dan NTV pun Mengembalikan Program Acara Lawasnya yang dulunya ada di iNews (tapi Berwajah Baru) sama Wishnutama yang Kelak Kembali bertugas di Dunia Pertelevisian.
Jangan Lupa, Setiap Minggu Baca Halaman Televisi (+ Acara TV) di Koran Jawa Pos!
13 Hari lagi kita Merayakan 6 Dekade (60 Tahun) Koran Favorit saya, Kompas dan 16 Hari lagi kita Merayakan Ultah Koran Favorit saya juga, Jawa Pos ke 76 Tahun yang Jatuh pada Awal Bulan Depan. Nah, Minggu Pekan Sebelumnya kita Bahas tentang Halaman Musik dan Golf yang Menjadi Sajian Utamanya di Jawa Pos Edisi Minggu dan Bocoran (versi Awal) Edisi Perayaan 6 Dekade Koran Kompas. dan Sekarang, Kita Bahas Kedua Koran ini (lagi), Kali ini Memang Beda lho! ini kan Jilid 2!
Banyak Koran-Koran di Edisi Minggu, kan Jarang Memuat Informasi terkini Seputar Ekbis (Ekonomi Bisnis). di Hari Senin-Sabtu saja, Semestinya Memuat Berita Ekbis lewat Koran-Koran terkemuka. Jawa Pos dan Kompas saja kan Beda untuk Edisi Minggu yang Suka Perekonomian. Jawa Pos yang Minggu semestinya ada 2 Rubrik Khas Ekbis, yakni "Peluang Usaha" dan "Weekly Plan" bagi Para Pengusaha, Wirausaha dan Pelaku Bisnis/UMKM di Desa atau di Kota. Sedangkan, yang di Koran Kompas, tak ada lah... cuman diganti dengan Rubrik-Rubrik yang Ada Cerpen sampai Halaman Khusus untuk Anak Muda... Tak Cuma itu, Koran Kompas pun sepanjang Bulan ini ada Banyak Sajian-Sajian Khasnya, ada LPS Half Marathon 2025 yang Saat ini Masih berlangsung di Sekitar Jakarta, Artikel tentang Salah Satu Film Malaysia yang Sudah Masuk Bioskop Indonesia beberapa Hari lalu, yakni "Blood Blothers : Bara Naga", JFK 2025 dan Edisi Khusus 60 Tahun Harian Kompas yang Siap Beredar Menanti di 28 Juni nanti.
Info Perekonomian dan Cerita Sang Wirausaha dan Pengusaha di Jawa Pos Sunday Magz (Peluang Usaha x Weekly Plan)
Peluang Usaha dan Weekly Plan di Jawa Pos Sunday Magz
Sebagaimana dalam Pembahasan-Pembahasan Sebelumnya yang Pernah kita Buat, Halaman Peluang Usaha yang Sering Hadir di Jawa Pos Edisi Minggu Menyajikan Info Seputar Sang Pengusaha di Berbagai Desa dan Kota maupun Pelaku UMKM di Berbagai Desa dan Kota. Apalagi, Bisa Membawa Balik Modal bagi Pengusaha. Halaman ini (terlalu) Mirip dengan Halaman "Geliat Kota" milik Koran Kompas yang Isinya Perekonomian dan Pengusaha Kota terus menerus (termasuk yang Bukan Perekonomian dan Pengusaha Kota) Saban Jumat (baik di Halaman 1 dan 15 via Analog dan Digital). Sebenarnya ini Halaman Khusus bagi Para Pengusaha-Pengusaha dan Bisa Mendapat Cuan gitu... Tak Hanya Peluang Usaha, tapi ada Weekly Plan (dulunya Investasi, berarti, Halaman Investasi dilebur ke Halaman Ekbis dan Finansial di Edisi Senin-Sabtu dari Jawa Pos). di Weekly Plan, Bisa Menghadirkan Cerita Perekonomian dan Wirausaha yang Memiliki Rencana Keuangannya Selama Pekan-Pekanan sesuai Perencanaan baik Untuk Anak, Remaja dan Dewasa. Anak-Anak Saja harus Belajar Berinvestasi lah... dan Terdapat Para Pelaku Ekonom yang muncul di Artikelnya ini. dan Bisa Bawa Cuan juga... Kedua Rubrik yang Perekonomian dari Koran ini yang Sering Muncul Setiap Minggu, Bisa Bisa Memberikan Positif dan Mengedukasi Bagi Semua Wirausaha-Wirausaha, Pengusaha-Pengusaha, Pelaku-Pelaku Perekonomian dan Pelaku-Pelaku UMKM di Desa/Kota. Selain yang Keduanya (tentang Perekonomian), Sajian-Sajiannya di Edisi Minggu dari Koran yang Lahir pada 1 Juli 1949 tersebut tak kalah Menarik tapi bisa Memberi Solusi, Menginspirasi dan Menghibur bin Berkualitas (Sebagaimana yang dibahas Sebelumnya), Mulai dari Wisata, Nasional, Internasional, Film Drama, Health, Herbal, Home, Solusi Griya, Sportainment, Golf, What's On Socmed, Fashion, dll. Sementara, untuk yang Edisi Kemarin (Sabtu), pun Semuanya jadi Menyentuh Hati bin Menghibur juga dengan Sajian-Sajiannya, seperti Halte, Sajak, Cerpen, TTS/Kartun dan tentunya Lensa...
Sajian LPS Half Marathon 2025, Artikel Film Malaysia, JFK 2025 dan Mengenal Edisi Khusus 60 Tahun Harian Kompas di Koran Kompas
Sajian LPS Half Marathon 2025 di Koran Kompas
Memasuki Bulan Perayaan 6 Dekade Koran Kompas yang Jatuh pada 28 Juni ini, Koran Kompas memiliki 4 Sajian yang Paling Spesial. Jika di Jawa Pos Saban Minggu ada Sajian tentang Perekonomian lewat Peluang Usaha dan Weekly Plan, Maka di Koran Kompas dalam rangka Merayakan 6 Dekade Kelahirannya ada 3 Sajian (Paling) Spesial, seperti Lomba LPS Half Marathon 2025 yang Masih Berlangsung saat ini di Sekitar Kota Jakarta, Artikel Film terbaru Malaysia yang Sudah Tayang di Bioskop-Bioskop se Indonesia, yakni Blood Brothers : Bara Naga dan Edisi Khusus 60 Tahun Harian Kompas yang Menurut Infonya beredar di Akhir Juni ini. LPS Half Marathon 2025 tersaji di Koran ini, di Edisi 11 Juni lalu, Koran ini Berubah menjadi Jaket Sampul untuk Menyelenggarakan Lomba Lari terbesar tersebut. Sementara itu, di Edisi Kemarin, ada Berita tentang Persiapan Lomba LPS Half Marathon 2025 dan di Edisi Hari ini, ada Berita yang Sama seperti Edisi yang Sabtu Kemarin. dan Untuk Esok Harinya, Kompas bakal Memuat Liputan Event LPS Half Marathon 2025 secara Penuh. Sebenarnya, LPS Half Marathon memang digelar Sejak 2023 sampai saat ini. dan diselenggarakan oleh Koran Kompas bersama Persatuan Atletik Seluruh Indonesia, Pemprov DKI Jakarta dan LPS sebagai Sponsor Utamanya. Selain yang LPS Half Marathon 2025, Koran yang kini berjargon "#MencerahkanLintasGenerasi" tersebut pun ada Sajian tentang Film Malaysia terbaru yang Sudah hadir di Bioskop-Bioskop di Negeri 62, yakni Film Blood Brothers : Bara Naga. Film ini Bergenre Action dan Dibintangi oleh Sejumlah Bintang-Bintang ternama Malaysia, seperti Sharnaaz Ahmad, Syafiq Kyle, Shukri Yahaya, Amelia Th, Tracie Sinidol, dll. Film ini Menceritakan tentang Ariff yang Merupakan seorang Pengawal Pribadi yang Setia tapi Sudah dituduh Mengkhianati Datuk Zul, Individu yang Pernah Membelanya. Demi Membersihkan Namanya, Ariff terpaksa Meminta tolong Kakak Kandungnya yang Sudah telah lama terpisah, Jaki. Namun, Perjalanan Ariff bukanlah mudah. Dia kini diburu oleh Sahabat baiknya sendiri, Ghaz, ketua Pasukan Pengawal Pribadi elite yang Suatu ketika dulu dianggapnya sebagai Blood Brothers. Konflik ini bukan Sekedar Pertempuran Fisikal, tapi juga Peperangan Emosi, Kepercayaan dan Kesetiaan. Dalam Dunia yang Penuh tertipu daya, siapakah yang akan Bertahan hingga ke Akhirnya? Artikel Film ini, adanya di Edisi Hari ini, di Halaman 12 lewat Halaman Hiburan yang Menjadi Bagian dari Slot "Gaya Hidup".
Artikel Film Blood Brothers : Bara Naga
2 Hari Sebelumnya, Koran ini pun Pernah Memunculkan Artikel dan Foto Sharnaaz Ahmad sang Pemeran Utamanya di Film ini. Tak Cuma ada Artikel Salah Satu Film terbaru dari Negeri Jiran Malaysia, tapi di Koran Kompas, pun ada Sajian JFK 2025 (alias Jakarta Fair Kemayoran 2025) yang kelak Muncul di Pertengahan Bulan ini. JFK 2025 dan Koran Kompas itu adalah Media Partner Resminya, apalagi Bisa Memberitakan Pameran terbesar dan terbaik di Indonesia dan Asia Tenggara tersebut. JFK-JFK sebelumnya (2022-2024) pun Pernah hadir di Koran ini. Untuk Beritanya, Kemungkinan adanya di Edisi 20 Juni nanti (atau bertepatan dengan Hari Ulang Tahunnya Kota Mojokerto ke 107). dan Andaikan, apabila Kemungkinan Berita JFK 2025 yang Konser Musik JFK 2025 muncul di Halaman Musik dari Koran Jawa Pos Edisi Minggu kelak (22, 29 Juni dan 6 Juli 2025), berarti, Koran Kompas tetap Was-Was lah... Oh Ya, Koran Kompas yang di JFK 2025, adanya di Stand/Booth SLD-13A Hall D (seperti yang tertera di Website JFK 2025). FYI, Jakarta Fair Kemayoran 2025 berlangsung dari 19 Juni hingga 13 Juli 2025. Lain JFK 2025, Lainpula dengan Edisi Khusus 60 Tahun Harian Kompas di Koran Kompas. Tak Sabar Menantikan Dapat Edisi Khusus ini, Soalnya kan Bisa Membawa Nostalgia dan Bersejarah dari Waktu ke Waktu (kan Semestinya mau ke Mesin Waktu).
Iklan Koran Kompas versi Edisi Khusus 60 Tahun Harian Kompas yang akan Beredar 28 Juni ini
Kayaknya Edisi Khusus ini, Bakal Beredar di Tanggal 28 Juni ini (atau yang 27 Juni kan bisa dibilang Lebih Awal, Tak Mungkin). Menurut Info dari Gerai Kompas.id (termasuk dari Kompas Brief dan Poster yang Tulisannya tertera diatas), Edisi Khusus ini Mengajak Pembaca dan Menyelami Perjalanan Indonesia dan Dunia melalui Lensa Jurnalisme Kompas yang Menjadi Saksi, Perekam sekaligus Penunjuk arah Selama 6 Dekade Penerbitan Koran Kompas. Edisi ini disajikan dalam 60 Halaman lho... Edisi ini Menampilkan Editorial Reflektif, Timeline Wajah Headline bersejarah dari Waktu ke Waktu, Galeri Foto Ikonik (yang dijepret sama Om Arbain Rambey si Raja Fotografi), Investigasi Mendalam, Kilas Peristiwa Penting, Profil Tokoh-Tokoh Paling Inspiratif, Testimoni Lintas Generasi semua Pembaca Setianya, Esai Refleksi hingga Liputan Lintas Zaman dan Visualisasi Data Perubahan Bangsa. Kalau Iklan-Iklannya, Lumayan banyak sih (ada yang Ucapan Selamat dari MDTV atau Pemprov Jatim sih, Kemungkinan). Yang Sampul Depannya (termasuk Isinya) kan Sudah dispill (dibocorkan) seperti Tertera didalam Posternya diatas.
Ini Spill Daftar Isinya Edisi Khusus 60 Tahun Harian Kompas yang kelak didapat di Akhir Bulan ini (yang seperti yang tertera di Poster dan di Internet yang Pernah aku Lihat, kalau di Jilid Sebelumnya kan Spill versi Gue yang Gagal diprediksi, Maafkan ya...) :
01. Refleksi Editorial tentang Peran Jurnalisme Kompas
02. Deretan Headline Bersejarah yang Menggambarkan Perubahan Indonesia dan Dunia dari Waktu ke Waktu
03. Galeri Foto Ikonik yang Merekam Berbagai Peristiwa-Peristiwa yang Pasti Signifikan selama 6 Dekade terakhir (Jangan-Jangan ada Foto-Fotonya Tim Jurnalis Foto Tabloid Bola, Tabloid Soccer dan Majalah Hai kah?)
04. Sederet Sajian-Sajian lainnya yang dikemas Secara Komprehensif, Interaktif dan Menarik untuk Memperkaya Pengalaman anda Menyelami 6 Dekade Jurnalisme Kompas yang Tumbuh bersama Dinamika Indonesia
Setiap Halaman dirancang Kaya Visual dan Interaktif yang Menggabungkan Arsip, Infografik dan QR Code. Oh Ya, Kalau Sudah Mendapatkan Edsus ini (Kemungkinan Pre Order dan Bukan Pre Order), Anda akan Mendapatkan Bonus Akses Kompas.id Premium Gratis sampai Setahun dan (Kemungkinan) Seumur Hidup (kan Masih Aktif Langganannya berkat Bayar Pakai GoPay yang Otomatis Bayar sejak Mengisi Kembali Uang pasca Buka Rekening di Bank OCBC Indonesia pada Akhir Oktober 2023 silam). Aksesnya Kompas.id kan Sudah termasuk :
01. Akses EPaper Kompas Edisi terbaru Setiap hari plus EPaper Koran-Koran dari Keluarga Tribun Network (seperti Koran Surya dari Jatim)
02. Akses Seluruh Rangkuman Berita terkini dari Kompas Brief di Website dan Aplikasi Kompas.id
03. Sebanyak 50 Lebih Koleksi Buku Digital Eksklusif
04. Undangan Prioritas Webinar Eksklusif bersama Tim Redaksi Kompas dan Para Narasumber terpercaya
05. Kesempatan Datang Mengunjungi Kantor Koran Kompas di Menara Kompas Gramedia di Palmerah
06. Kesempatan Voucher Diskon hingga 80% dari Berbagai Mitra-Mitranya
Oh Ya, Harga untuk Koran Kompas yang Edsus 60 Tahun Harian Kompas cuman Rp. 149.000,- (versi Kubu Pre Order lewat Online) atau Rp. 12.000,-/Rp. 12.500,- (versi Bukan Kubu Pre Order). Kayaknya sih, Pre Ordernya masih berlangsung hingga 24 Juni nanti (atau H-4 jelang 6 Dekade Koran Kompas). FYI, Edisi Khusus ini dijual terpisah gitu (Sama Seperti yang Jawa Pos dan Jawa Pos Radar yang dijual terpisah di Semua Kota di Jatim (Kecuali Surabaya, Gresik dan Sidoarjo), Sebagian di Jateng, Semua Kota di DI Jogjakarta dan Semua Kota di Bali), kan hanya untuk Pre Order (alias Pra Pesan) atau Bukan. dan Pengiriman Korannya, Kemungkinan dilakukan Pada 26-28 Juni nanti. dan di Tanggalnya 6 Dekade Koran Kompas pada 28 Juni ini Nanti, Korannya Kemungkinan bakal hadir di Pasaran pada Waktu Pagi Harinya di Tanggal Ultahnya Kompas Tahun ini, seperti di Agen-Agen Koran Seluruh Indonesia (seperti Agen Koran Diva Tamin di Mojokerto), Loper-Loper Koran di Jalanan dan Tentunya Outlet Toko Gramedia di Berbagai Kota di Indonesia (Contohnya Toko Gramedia yang Tunjungan Plaza Surabaya dan Malang Town Square Malang). Sebelum Dapat Koran ini, kan Sempat Melakukan Penyerahan Beberapa Lembar Poster yang Berisi Edisi Khusus 60 Tahun Harian Kompas yang dicopypaste dari Koran Kompas Edisi 9, 12, 13 dan 15 Juni 2025 via Aplikasi dan Website Kompas.id. kan Semestinya, kalau Memesan Koran tersebut di Agennya, kan terinspirasi dari Sebuah Game Memesan Pizza yang Melegenda banget, yakni Pizza Frenzy (sebagaimana yang dibahas Sebelumnya). dan Insya Allah, Koran yang Edsus Ultah ini bisa Dapat ya... Sesuai Pesanan. dan Jika Tak ada Korannya (yang Diva Tamin), Kemungkinan akan Cari Koran tersebut di Toko Gramedia yang di Surabaya atau Malang. Jika Saya bisa Mendapatkan Koran yang Edsus 60 Tahun Harian Kompas kelak (baik yang versi Agen Koran atau versi Outlet Toko Gramedia), kan Bisa Membawa Impian Menjadi Kenyataan, Sebagaimana dalam Film Kamulah Satu Satunya yang Kemarin Sering ditonton saya. Film ini Menceritakan tentang Indah (Nirina Zubir) Gadis dari Bayah, Lebak yang Suka sama Lagu-Lagu Dewa 19 yang Menurutnya Inspirasional. Impiannya akhirnya Bisa Menjadi Kenyataan setelah ada Pengumuman Resmi dari Grup Musik tersebut bahwa mereka akan Membagikan 10 Tiket untuk Bertemu langsung dengan Dewa 19 di Jakarta, yang Tiket tersebut dibagikan ke Seluruh Indonesia melalui Undian Kuis Berhadiah didalam Kaset/CD Album Republik Cinta yang dirilis 19 tahun silam (2006). dan Indah pun keinginan ke Jakarta bertemu Dewa 19 masih diwujudkan dan Akhirnya jadi Sakit dan tetap bisa melihat Fotonya Indah Tidur bersama Dewa 19. ya, Ini Film yang Begitu Menginspirasi bagi Orang yang Mau Mimpi Menjadi Kenyataan... ditambah, Tim PSG yang bisa Membawa Pulang Trofi UCL musim 2024/25 sebagai Impian yang Membesar dan Menjadi Kenyataannya.
Semoga, Edsus ini bakal Mengulang Memori Edisi Khususnya Koran Kompas yang Sebelumnya (era 2018 dan 2020-2024), Tabloid Bola Edisi Khusus Serie A-La Liga musim 2005/06 pada Agustus 2005 silam, La Liga musim 2006/07 pada Agustus 2006 silam dan Akhir Penerbitan pada 26 Oktober 2018 silam serta Tabloid Soccer Edisi Khusus Serie A periode 2002/03 dan 2003/04, Piala Dunia 2010 yang Super Banget pada Juni 2010 silam dan Piala Dunia 2014 pada Juni 2014 silam.
Sekedar Informasi (sebagaimana yang dibahas Sebelumnya), Koran Kompas di Perayaan 6 Dekade terdapat Logo yang Makin Ok, yakni Angka "60" pada Logo ini. Warna Biru-Kuning (atau Putih Kebiruan-Kuning) adalah Warna Utamanya Logo Ultah ke 60 Koran Kompas dan Tak Sertamerta Menyerupai Logo/Tulisan "Golf" yang Biasanya Muncul di Halaman Golf (bagian dari Sportainment) dari Jawa Pos Edisi Minggu ataupun Logo "60 Tahun TVRI" yang Sering dipakai dilayar TVRI sepanjang Agustus 2022 silam, kan Bak "Infinite" (alias Tak Terbatas) di Logonya. Jargon di Ultah Tahun ini adalah "#MencerahkanLintasGenerasi". Tak Cuma itu, Sepanjang Tahun ini, Kompas pun Banyak Raih Prestasi-Prestasi yang tercapai sebagai Kado Manis Perayaan 6 Dekade, seperti SPS Awards 2025 hingga Adam Malik Awards 2025. Sejumlah Rangkaian-Rangkaian Perayaan 6 Dekade Koran Kompas di Bulan Juni-Juli ini (sebagaimana yang dikutip dari Website HUT Koran Kompas), seperti:
01. Konser Kubikel 2025
Dimeriahkan lebih dari 15 Musisi dari Indonesia. Digelar pada 30 Juni nanti.
02. Pameran Jurnalistik Masterpiece Kompas
Pameran yang Berisikan Berbagai Liputan Eksklusif dengan Narasi Literasi yang Mencerahkan bagi Indonesia. Digelar mulai 30 Juni hingga 4 Juli 2025 di Bentara Budaya Jakarta.
03. Gala Literasi Nusantara
Sebuah Insiatif Harian Kompas bersama Para Pemangku Kepentingan untuk Mengukuhkan Komitmen Gerakan Literasi demi Indonesia yang Lebih baik. dan Kelak disiarkan Langsung di Kompas TV pada 30 Juni nanti.
dan Sayangnya, pas Ultah Koran Kompas nanti pada 28 Juni ini, Tidak ada yang Melakukan Rebranding Besar-Besaran, tapi tetap Mempertahankan Tampilan Desainnya sejak Januari 2018 silam dan Logonya sejak Juni 2005 silam (atau 2 Dekade silam) plus sejak Juni 2023 silam (dengan adanya Revisi).
Jadi, Jawa Pos (Sunday Magz) itu Adalah Korannya yang Menghadirkan Referensi dan Cerita Perekonomian bagi Para Pengusaha-Pengusaha, Pebisnis-Pebisnis, Pelaku-Pelaku UMKM/Start Up dan Wirausaha-Wirausaha lewat Peluang Usaha dan Weekly Plan yang Hadir Setiap Minggu dan Koran Kompas itu adalah Koran yang Menjaga Setia bagi Bangsa Indonesia dan Merawat Kepercayaan selama 6 Dekade berkarya dari Waktu ke Waktu. Sebagaimana yang dibahas Sebelumnya yang Pernah kita buat pada Pekan lalu, Jawa Pos yang Rubrik-Rubriknya Edisi Minggu (seperti Peluang Usaha, Weekly Plan, What's On Socmed, Wisata, Golf, dll.) dan Kompas yang Halaman Geliat Kota Setiap Jumat, Rubrik-Rubrik Senin-Minggu (selain Geliat Kota di Jumat) dan Isi-Isi dari Edisi Khusus 60 Tahun Harian Kompas (yang sudah dispill tadi) itu tak ada Sosok 2 Bintang Perempuan Malaysia, baik Adriana Adnan (Mantan Presenter/Jurnalis H Live Astro dan Presenter Helo Doktor TV3) dan Aisha Retno (Jebolan Vokal Mania 2020, Big Stage 2022 dan THSS 2024) yang dianggap Bosan (tapi Terus Menerus sih).
Itu Berarti, Semua Rubrik-Rubrik yang ada di Jawa Pos Edisi (Sunday Magz), Rubrik Geliat Kota yang Muncul di Edisi Jumat dari Koran Kompas, Rubrik-Rubrik Senin hingga Minggu dari Koran Kompas dan Sajian-Sajian di Edsus 60 Tahun Harian Kompas yang kelak hadir di 28 Juni nanti, kan Tidak Boleh Menampilkan 2 Bintang Malaysia tersebut sebagaimana di Video Iklan Netflix yang Begitu Viral yang Menampilkan Reza Rahadian yang Dianggap Kebosanan saat Mencari dan Memilih Film Filmnya yang Notabenenya adalah Semua Filmnya Tanpa Salah Satu Pemerannya Film-Film tentang BJ Habibie tersebut. Seruan "Reza Lagi, Reza Lagi" kan Jadinya Pusat Perhatian gitu...
Jangan Biarkan, Banyak Rubrik-Rubriknya di 2 Koran Favorit gue tersebut harus Memunculkan Sosok Lagi dan Sosok Lagi, Bacalah Jawa Pos (Sunday Magz) Setiap Minggu dengan Rubrik-Rubrik yang Menginspirasi, Menghibur, Mengedukasi dan Memberi Positif, Rubrik Geliat Kota dari Koran Kompas yang Hadir Setiap Jumat baik di Halaman 1 dan 15 via Cetak dan EPaper yang Menyajikan Cerita Feature Perkotaan, Rubrik-Rubrik dari Senin hingga Minggu dari Kompas yang Lebih Variatif dan Up to Date dan Sajian-Sajian Khas Edisi Khusus 60 Tahun Harian Kompas di Koran yang Sama. Tapi, Semua Semua Rubrik-Rubriknya Jawa Pos Edisi Minggu, Salah Satu Rubriknya Koran Kompas Edisi Jumat (Geliat Kota) dan Semua Isinya Edsus 60 Tahun Harian Kompas di Koran yang Sama tak ada Nama-Nama Bintang-Bintang Favorit anda yang Bermunculan Lagi dan Lagi seperti Netflix dan Reza Rahadian.
dan, Kita Doakan Saja, Semoga Koran Kompas yang Edisi Khusus 60 Tahun Harian Kompas kelak didapatkan di 27/28 Juni ini, Insya Allah...
Jangan Lupa, Baca Koran Jawa Pos (Sunday Magz) yang Rubrik-Rubriknya yang Menginspirasi, Menghibur dan Variatif dan Nantikan, Edisi Khusus 60 Tahun Harian Kompas yang Beredar pada 28 Juni ini! Insya Allah...
Update (17/6/25):
Akhirnya, Sudah Pesan Koran Kompas Edisi Khusus 6 Dekade berkat Pre Order (aka Pra Pesan) lewat Online. Bersyukurlah, Kan Semestinya Mimpi menjadi Kenyataan... Pemesanannya harus bayar Pakai GoPay yang Uangnya Rp. 170.000,-. dan Jika Sudah Dapatkan Edsus Koran ini, Berarti dapat Bonus Paket Langganan Kompas.id sampai Setahun. Mantap deh... kan Dulu, Bayarnya Rutin di GoPay saban Bulan sejak Setelah Buka Rekening... Sebelum Memesan Koran ini, Uang di GoPay memang Sering Sering di Top-Up dari 2 Bank Berbeda (antara Bank Mandiri dan Bank OCBC Indonesia), meskipun Uangnya (di GoPay) Tak bisa Cukup untuk Pemesanan Koran ini. Ya, kan Sudah bertambah banyak Sehingga bisa Membayar Pra Pesan dengan Uang yang Pasti Cukup... Tak Perlu Salah Sendiri walaupun Impian Kita menjadi (Berani) Besar... dan Untuk Informasi, Proses Pra Pesan masih berlangsung Hingga Selasa Depan (24/6, Seperti yang tertera di Iklannya di Koran Kompas yang Versi Edsus di Edisi 12, 13 dan 15 Juni 2025) dan Pengirimannya dilakukan mulai 26 Juni nanti (atau H-2 Jelang Ultah Koran Kompas) Seperti yang tertera di Koran Kompas juga di Edisi 12, 13 dan 15 Juni lalu. Insya Allah, Koran Edsus ini bakal dikirim ke Markasku, Doain ajah ya...
Update (lagi) (18/6/25):
Tadi, kan Sudah disurati ke Pak Suaka terkait Pembatalan Order Koran Kompas Edsus 28 Juni kelak dikarenakan Sudah terlanjur dipesan via Pre Order dari Online yang Kemarin. Tapi Tidak apa apa, yang Penting bisa Memesan Koran Kompas dan Jawa Pos hingga 26 Juni nanti (kemungkinan) dan 29 Juni hingga Seterusnya nanti Kemungkinan Kembali Memesan Kedua Koran yang Sama. Oh ya, Apabila kalau Pesan Juga Koran Kompas yang Edsus 28 Juni kelak (yang versi via Agen Koran) tapi Jadi Dobel atau Bisa Digagalkan (tapi yang bisa Pesan Koran sebelum/setelah 28 Juni dan tetap fokus Setelah dipesan Pre Order), maka kapan kapan (hanya 3-8 hari) Buat Surat dan Serahkan Surat (Kembali) ke Pak Suaka dari Agen Diva-Tamin Mojokerto. Tetap jadi Collector Edition! dan Satu lagi, Tadinya Nonton Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV yang Membahas Edsus 60 Tahun Harian Kompas dan Spillnya. Kan dibilang Narasumber bisa dipesan di Agen Koran dan Toko Gramedia serta Lewat Online yang Pre Order (seperti Gerai Kompas.id, Shopee dan Tokopedia) sebelum tutup pada 24 Juni nanti. Jika Bisa dipesan Koran tersebut, Impian Saya untuk Koran Edsus ini Segera Tercapai dan Siap menjadi Kenyataan! Kita Tak Sabar nih Menantikannya. Yang Hanya Satu, Tidak apa apa, Yang Dobel, Tidak apa apa... Kalau Dobel sih, bisa diulangi Kenangan Oktober 2018 silam yang saat itu dapat 2 Eksemplar Tabloid Bola. Jika Gagal, kan tetap 1 Saja! Tidak apa apa... Oh Ya, lupa, Postingan Jilid 3nya udah dihapus nih... kan Besok atau Lusa atau kapan kapan bisa Buat Jilid 3 lagi, Insya Allah... Oh Ya, Tadi saya Main ChatGPT, kan dibilang Koran Kompas yang Edsus 6 Dekade tidak bisa dijual atau tersedia di Agen-Agen Koran ataupun Toko Gramedia di Seluruh Indonesia. Kan Semestinya sudah bisa via Online untuk Pre Order, Masya Allah...
Kayaknya, Setiap hari Jumat saja kan di Musholla Al Amin Mojokerto ada Banyak kegiatannya, Seperti Adzan dan Sholat Subuh Berjamaah dengan Lantunan Syair Abu Nawas sebelum melaksanakan Iqomah di Waktu Sholat Subuh, Pak Bambang (atau Lainnya) yang rutin Melakukan Lantunan Adzan, Pujiannya dan Iqomah di Waktu Ashar, Maghrib dan Isya (Kadang bisa), Saya Bisa Beriqomah (Apabila Ikut-Ikutan Pujian Waktu Ashar/Maghrib bersama Pak Bambang, Cuman Backing Vocal), Melaksanakan Sholawatan yang Ya Robbi Sholli Ala Muhammad (Nadanya Seperti Lagu Sepohon Kayu milik Saujana, Sebagaimana Keduanya yang Pernah Dibahas Sebelumnya), Ya Rasulullah Salamunalaik (Nadanya Seperti Lagu Zaman Wis Akhir), Sholatullah Sholatullah (Nadanya Seperti Lagunya Wali Band 16 tahun silam, Sebagaimana yang Dibahas Sebelumnya), Ya Nabi Salam Alaika, 4 Marhaban (Marhaban Ya Nurul Aini, Marhaban Jaddal Husaini, Marhaban Ya Ahlan Wasahlan dan Marhaban Ya Khoiro Dai) dan Ya Badrotim (Anthemnya di Mushollaku dan Jl. Kedungsari Mojokerto Setiap Jumat Sore seperti Lagu-Lagu Nasionalisme Indonesia), dan Kegiatan Pengajian Rutin Malam Sabtu Setelah Isya (Jika ada atau Tidak ada, Jumat ini kan kayaknya Tak ada Pengajian Rutinnya).
Nah, Ngomong-Ngomong, kayaknya Perkataan "Marhaban Jaddal Husaini" yang Kerap dilakukan Bocil-Bocilnya (termasuk Guru Ngaji Perempuan) Musholla Al Amin pada Waktu Jumat Sore-Sore, Kenapa Sih? Apakah Perkataan ini Adalah Bagian dari Kitab Diba'an atau Kitab Barzanji (Rawi) atau Qasidahan? atau Adakah Kakek Nabi Muhammad sah Milik Hasan dan Husaini? atau Mengenal Kitab Barzanji dengan Perkataan yang disebutkan diatas Tadi? Kayaknya sih Kemungkinan, Semestinya ada dari ChatGPT Kayaknya... Yuk Kita Simak Penjelasannya yang dikutip dari ChatGPT yang aku Buat.
A. Asal Kalimat "Marhaban Jaddal Husaini"
Kalimat "Marhaban Jaddal Husaini" Sering dilantunkan dalam Qasidah Maulid atau Marhabanan, Khususnya di Indonesia tapi Terutama Perkataan ini Sering dilantunkan/diucapkan Bocil-Bocil bersama Guru Ngaji Perempuan dari Musholla Al Amin Mojokerto yang Muncul Saban Jumat Sore. Terjemahannya adalah:
"Selamat Datang Wahai Kakeknya Al-Husain" atau "Tersambutlah Wahai Kakek Husain"
-Kitab Diba' (Maulid Ad-Diba'i)
Karya Imam Abdurrahman Ad-Diba'i, Memang Mengandung Pujian-Pujian kepada Nabi dan disebutkan bagian tentang Keturunan Beliau.
-Kitab Barzanji, Karya Syaikh Ja'far Al-Barzanji, Juga Berisi Pujian terhadap Nabi dan Silsilah Keluarga beliau.
Namun, frasa "Marhaban Jaddal Husaini" yang disebutkan Bocil-Bocilnya Musholla Al Amin (plus Guru Ngaji Perempuannya Musholla Al Amin) itu Secara Spesifik tidak tertulis Secara Eksplisit dalam Kedua teks asal tersebut. Kalimat itu Lebih Merupakan Ungkapan Populer dalam Tradisi Marhaban (khususnya di Nusantara), berasal dari Pengembangan Syair atau Improvisasi Qasidah, Bukan Teks Asli dari Kitab Barzanji atau Diba'an. Jadi, Bukan dari Teks Asli Kitab Barzanji maupun Diba' dan Kemungkinan besar berasal dari Syair Tambahan (Improvisasi) dalam Tradisi Maulid di Indonesia.
B. Siapa Jaddal Husaini? Apakah Kakeknya Sayyid Hasan Husaini atau Kakek Nabi Muhammad?
Frasa "Jaddal Husaini" (Kakeknya Husain) yang dilantunkan Bocil-Bocil dan Guru Ngaji Perempuannya Musholla Al Amin Mojokerto yang Sering hadir Saban Jumat Sore memang Merujuk pada Rasulullah SAW Karena:
-Sayyid Husain bin Ali adalah Cucu Kanjeng Nabi dari Putrinya, Fatimah az-Zahra dan Menantunya, Ali bin Abi Thalib.
-Maka, Kanjeng Nabi Muhammad SAW adalah "Jaddal Husaini" - Kakek dari Husaini
Bagaimana dengan "Hasan Husaini"? Apakah dia Kakek Nabi?
Kemungkinan Anda Sedang Bertanya :
"Apakah Hasan Husaini adalah Tokoh yang disebut Sebagai Kakeknya Kanjeng Nabi dalam Kitab Barzanji?"
Tidak! Nama "Hasan Husaini" adalah Nama Keturunan dari Sayyidina Hasan atau Sayyidina Husain, 2 Cucu Rasulullah SAW. Tokoh-Tokoh yang Memakai Nama Seperti Sayyid Hasan Husaini, biasanya adalah Dzurriyyah (Keturunan) Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang Mengambil Silsilah dari Husain (Karena lebih terpelihara secara Sejarah)
Kesimpulannya :
-Kalimat "Marhaban Jaddal Husaini" bukan berasal dari Teks Asli Kitab Rawi (Barzanji) atau Diba'an, Tetapi Syair Populer yang Berkembang dalam Budaya Maulid di Indonesia (terutama di Musholla Al Amin yang Sering dimunculkan Saban Jumat dan di Rumahnya Mendiang Pakde Mamap di Pulorejo dikala Ngabuburit pada Ramadhan lalu).
-"Jaddal Husaini" Secara Langsung merujuk pada Kanjeng Rasulullah SAW, Karena beliau adalah Kakek dari Sayyidina Husain bin Ali
-"Hasan Husaini" bukan Kakeknya Kanjeng Nabi, Melainkan bisa jadi Nama dari Keturunan Nabi Muhammad SAW, terutama dari Jalur Husain.
C. Cerita Hasan dan Husaini
Hasan bin Ali dan Husaini bin Ali adalah :
-Putra dari Ali bin Abi Thalib (Sepupu sekaligus Menantu Nabi)
-Ibu Mereka adalah Fatimah Az Zahra, Putri Kesayangan Rasulullah SAW
Jadi :
-Kanjeng Nabi Muhammad SAW adalah Kakek dari Hasan dan Husaini, bukan Sebaliknya.
-Keduanya disebutkan dalam Banyak Hadits sebagai Pemuda Penghulu Surga:
"Al Hasan wal Husain sayyida syababi ahlil-jannah." (Hasan dan Husain adalah 2 Pemuda Pemimpin Penghuni Surga) (HR. Tirmidzi)
D. Cerita Hasan dan Husaini yang disebut Sebagai Kakeknya Kanjeng Nabi
Secara Ilmiah dan Historis, Tidak ada Riwayat atau Kitab yang Menyebut Hasan/Husain sebagai Kakek Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Namun, Bisa jadi Muncul Kekeliruan Karena :
1. Salah Paham terhadap "Jaddal Husaini"
-Kata ini berarti "Kakek dari Al Husain", yakni Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
-Tapi kalau Seseorang tidak Memahami tata Bahasa Arab, ia Bisa saja Menyangka Sebaliknya Bahwa Husain adalah "Jadd" (Kakek) Kanjeng Nabi, padahal Seharusnya Kanjeng Nabi adalah "Jadd" (Kakek) Hussain.
2. Nama "Hasan Husaini" disangka Tokoh Tertentu
-Ada Banyak orang Bernama Hasan Husaini, terutama di Kalangan Habaib/Dzuriyyah Rasulullah.
-Bisa Jadi Nama tersebut disangka sebagai Tokoh Tua, lalu Muncul salah sangka Bahwa "Hasan Husaini" adalah Kakek Nabi.
E. Siapa Sebenarnya Kakek Kanjeng Nabi Muhammad SAW?
Kakek Kanjeng Nabi paling Terkenal adalah :
Abdul Muththalib bin Hasyim (Dialah yang Mengasuh Kanjeng Nabi saat yatim piatu, dan merupakan Pemimpin Quraisy)
Dalam Nasab Lengkap Nabi, para Kakeknya diantaranya:
-Abdullah (Ayah)
-Abdul Munththalib (Kakek Utama)
-Hasyim
-Abdul Manaf
-Qushay
-Kilab, dst. - Hingga Mencapai Adnan, leluhur dari Suku Arab Utara (Adnani)
Kesimpulannya :
-Hasan dan Husain bukan Kakeknya Kanjeng Nabi, Melainkan Cucunya Kanjeng Rasulullah SAW.
-Kanjeng Nabi Muhammad SAW adalah "Jaddal Husaini" (Kakek Husain), bukan Sebaliknya.
-Kalimat Seperti "Hasan dan Husaini adalah Kakek Nabi" adalah Kesalahan Pemahaman, mungkin akibat Pengaruh Budaya lisan atau terjemahan yang Tidak tepat.
Masya Allah, Kenapa "2 Kakek Nabi bernama Hasan-Husaini"? itu Kemungkinan Besar Salah Kaprah deh... Yuk Lanjut Bahasannya....
F. Mengenal Barzanji
Kitab Barzanji juga Disebut Maulid Barzanji atau Secara Lengkap Iqdul Jawahir fi Maulidin Nabiyyil Azhar adalah Sebuah Karya Sastra Keagamaan yang berisi Puja-Puji, Doa-Doa dan Kisah Perjalanan Hidup Kanjeng Nabi Muhammad SAW mulai dari Silsilah, Masa Kecil, Kenabian hingga Wafatnya. Ditulis Oleh Syaikh Ja'far Al-Barzanji (w. 1763M), Keturunan Nabi dari Keluarga Al-Husaini asal Barzanji (Kurdistan), Kitab ini awalnya dikenal lewat nama Penyusunnya. Disusun untuk Memperdalam kecintaan umat Terhadap Nabi, Barzanji menjadi Bacaan Populer dalam Peringatan Maulid, Malam Jumat, Khitanan dan Acara-Acara Religius lainnya.
G. Makna "Marhaban Jaddal Husaini"
Frasa ini Muncul dalam Bagian Pembukaan yang disebut Mahallul Qiyam atau Pembacaan Penyambutan, Contohnya (yang di Waktu Pelaksanaan Sholawat di Mushollaku (Al Amin) setelah Melantunkan Ya Nabi Salam Alayka Saban Jumat Sore dan di Lirik Lagunya yang Dibuat Postingannya pada akhir Tahun lalu):
Allahumma Sholli ala Muhammad!
Marhaban ya Nurul Aini...
Marhaban Jaddal Husaini...
Marhaban Ahlan Wasahlan...
Marhaban ya Khoiro Dai...
Artinya :
Ya Allah, Limpahkanlah Rahmat Kepada Nabi Muhammad!
Selamat Datang, Wahai Cahaya Mataku...
Selamat Datang, Wahai Kakek Hasan-Husain...
Selamat Datang, Selamat Datang...
Selamat Datang, Penyeru terbaik ke Jalan Allah...
Kata "Jaddal Husaini" berarti "Kakek Husain", penghormatan Kepada Nabi yang Merupakan Kakek dari Husain bin Ali SAW. Frasa ini Menjadi Ungkapan Rasa Hormat dan Kebahagiaan Menyambut Keagungan Kanjeng Nabi SAW.
H. Konten dan Fungsinya Kitab Barzanji
-Narasi Sirah Nabawiyah dalam Bentuk Syair dan Prosa yang Mudah diingat
-Sholawat dan Doa-Doa seperti "Marhaban ya..." untuk Menebarkan Rasa Cinta dan Syukur
-Penyebaran Luas : Populer di Nusantara dan Belahan Dunia Islam lainnya, yang Menjadi Rujukan Utama Tradisi Maulid dan Hadrah.
Kesimpulannya:
1. Kitab Barzanji adalah Kitab Maulid yang Bersifat Naratif dan Syair, Memuat Puji-Pujian serta Kisah Kanjeng Nabi Muhammad SAW, disusun oleh Syeikh Ja'far Al-Barzanji.
2. Frasa Marhaban Jaddal Husaini adalah Bentuk Penghormatan dan Sambutan, Khususnya pada Bagian awal Kitab saat Pembacaan Maulid (yang biasanya di Waktu Jumat Sore di Mushollaku atau Waktu Jelang Berbuka Puasa).
3. Kitab ini Menjadi Media untuk Menumbuhkan Kecintaan kepada Kanjeng Nabi, digunakan dalam Berbagai Kegiatan Keagamaan, terutama Peringatan Maulidur Rasul Setiap tahun di 12 Rabiul Awal maupun saat Kegiatan Sholawatan di Mushollaku Saban Jumat Setelah Ashar.
Itulah Tadi, Penjelasan dan Mengenal Lebih dekat antara Perkataan "Marhaban Jaddal Husaini" yang Biasanya diucapkan/dilantunkan Para Bocil-Bocilnya (plus Guru Ngaji Perempuan) Musholla Al Amin Mojokerto di Waktu Jumat Sore dan juga Penjelasan Kitab Rawi (Barzanji). Penjelasan-Penjelasan ini Makin Bermakna dan Makin Bermanfaat buat Umat Islam semua, Insya Allah...
Gara Gara Mau Minta Pesan Koran di Bulan ini, kan Semestinya mau Bahas Tentang Game yang Menjadi Nostalgia di Masa Silam, ya Pesanan Pizza adalah Pizza Frenzy... Game Favorit saya di Zaman Sekolah dulu...
Game ini Memang Terkenal di era 2000an apalagi yang Suka Memesan Pizza Tepat Waktu. Sebagaimana yang Dibahas Sebelumnya, Game ini terdapat Orang Orang yang Keinginan untuk Memesan Pizza, Seperti Warga Desa/Kota, Aktor, Nasabah, dll. Keren ya... Untuk Modenya, ada 3, Seperti Speed Mode yang Bisa Memesan Pizza Lebih Cepat dan Tidak Kelamaan... Sementara yang Memory Mode, Pesan Pizza tapi Toppingnya Disembunyikan dan Menggantinya dengan Tanda Tanya. dan Untuk Simon Says Mode, Semestinya Haruslah Ngomong "Hello" dan "Klowye". dan Ada Bintangnya, Agar Bisa Meningkatkan Pesanan Pizzanya. Jika Menurun, Bisa Game Over nih... Masya Allah... Memesan Pizza lewat Game ini kan Pasti Mudah, Yakni Memesan Pizza dari Orang ke Tempat Pesanannya (Dapur Pizza) dan Bisa Dikirim dari Dapur ke Rumah Orang dengan Biaya Uangnya yang Lumayan gitu... dan Tulisan "Pizza" yang Menyala terus menerus dengan Warna Berbeda, bisa bisa Menyerukan "Pizza Frenzy!" hingga "Ultra Frenzy!". Pasti diingat deh... Tulisan "Pizza" diatas Tempat Pesanan yang Menyala adanya di Speed Mode dan Memory Mode. Sedangkan, di Simon Says Mode, Tidak ada yang Menyala! Pizza didalam Game Saja Boleh Mengantarkan Pizza ke Orang Orangnya Tepat Waktu jadinya! Kenapa Tidak?
Tak Cuma itu, ada Bonus Permainan Setelah Menyelesaikan Proses Pesanan. dan Satu lagi, ada Fitur Pembuatan Desain Pizza Sendiri lho yang Kelak akan menjadi Daftar Pesanan Pizza lewat Game tersebut. FYI, Game ini Sudah dirilis GameHouse pada sekitar Februari 2 Dekade silam (2005). dan Saya Ingat betul, sekitar 2008 saja, Saya Pasti Suka Permainan ini... Masya Allah...
Oh Ya, Game ini Juga merupakan Kesinambungan dari Game Sebelumnya yang menggunakan Perkataan "Frenzy" dari Produksi Game yang Sama, yakni "Feeding Frenzy" yang dilansir 21 tahun lalu (2004). Kayaknya Game ini Fokus Pada Permainan Ikan Makan Ikan yang Bisa Membesar... Keren sich?
Saya Percaya, Kalau Kepingin Pesan Koran, eh Pizza, Mestilah Main Pizza Frenzy lah... agar Pesanan Pizzanya bisa Tepat Waktu lho... Kita Rindu sama Game yang Pesanan Pizza!
Hari ini kan Perayaan 42 Tahun Radio Suara Surabaya, Nah, Mari Kita Menulis Catatan (lagi) Tentang Radio...
di Bulan Juni saja, Radio kita Sibuk Menghadirkan Sajian-Sajian terbaiknya, Apalagi disaat Merayakan Hari Pancasila yang Setiap Tahun di 1 Juni ataupun Idul Kurban yang Dirayakannya pada Jumat/Sabtu lalu. Radio Suria saja, pun Berubah Strateginya, yang Awalnya Menghadirkan DJ Lin dari Waktu ke Waktu Saban hari (Kecuali Minggu), kini Berganti dengan Cafe Suria yang Dipandu sama Irsyad. di Cafe Suria masih Bisa Menghadirkan Lagu-Lagu Jos, baik yang Bertempo Cepat dan Lemot. Hadir Setiap Senin hingga Jumat Jam 8.00 Malam hingga 12.00 Tengah Malam Waktu Setempat (7.00 - 11.00 Malam WIB). Untuk Malam-Malam di Akhir Pekan, Suria Cinta pun Tetap ada dengan Suara Khasnya DJ Lin! Dulu, Nyaris Setiap hari di Malam hari, kini ada di Akhir Pekan pada Waktu Malamnya. di Perayaan Idul Kurban, Radio Suria pun rutin Kembali Memutarkan Lagu-Lagu Lebaran dari Malaysia, tapi Tidak ada kalimat "Puasa", "Sebulan Berpuasa", "Ramadhan", "Aidilfitri" dan "Syawal". Kalau yang Kelima Kalimat yang disebutkan tadi, hanya Berlaku dari Pertengahan Ramadhan hingga Akhir Syawal Setiap tahunnya, Biar Makin Komplit! Tak Hanya itu, Radio Best FM yang Berasal dari Johor tetap hadirkan Sirah Best Pagi bersama Ustadz Rafie Borhan dan Ad (sebagaimana yang dibahas Sebelumnya) Setiap Jumat dari Jam 8.00 hingga 9.00 Pagi Waktu Setempat (7.00 - 8.00 Pagi WIB). Sajian ini Menghadirkan Cerita Semua Nabi-Nabi dengan Sarat Dakwahnya dan Nasehatnya, Agar Bisa Memberikan Edukasi Keagamaan. Tak Cuma itu, Lagu-Lagu Religi di Best FM saat Sirah Best Pagi tetap bisa Hadir lho... Bersaing dengan Sirah Best Pagi di Radio Best FM Johor yang Muncul terus Setiap Jumat, Bukan Nama Sebenar dan Sahabat Syurga x Ustadz Izmir Fareez di F&N Pagi Zayan pun Jadi Andalannya Setiap Kamis dan Jumat. di Hari Kamis, ada Bukan Nama Sebenar yang ditemani Ustadz Izzhar Nazri yang Memiliki Nasehat agar Tidak Menggalaukan. Yang Penting ada Solusinya Lho... Tak Cuma itu, Jumatnya ada Sahabat Syurga x Ustadz Izmir Fareez yang Mirip dengan Sirah Best Pagi dari Best Pagi di Best FM Johor yang Hadir di Hari yang Sama. Jadinya, Kalau Setiap Jumat di Mushollaku (dekat Markasku dan Kantor Papiku) Melantunkan Syair Abu Nawas (aka I'tiraf) 3x Setelah Waktu Adzan Subuh dan Bocil-Bocil Melantunkan yang Menyebut "Marhaban Jaddal Husaini" sama Ya Badrotim di saat Sholawatan di Waktu Sore serta Kehadiran Duo Munawar Azmi-Syafiqah Ishak yang terus Muncul di Selamat Pagi Malaysia di RTM TV1/Berita RTM (Palingan Pake Baju Melayu dan Kurung, yang Lain Gantian!), Maka Setiap Jumat (juga), 2 Radio dari Negeri Jiran Malaysia ada 2 Sajian Islami yang Menjadi Bagian dari 2 Program Radio Pagi, baik Best FM Johor dengan Sirah Best Pagi dan Zayan Radio dengan Sahabat Syurga x Ustadz Izmir Fareez yang Merupakan Bagian dari F&N Pagi Zayan. Eh, Tunggu, Radio Mix pun ada Penyiar-Penyiar Radionya mesti Ikut Bersiaran Radio bersama Anak-Anaknya pada Akhir Bulan lalu. Contohnya, Hany Fadzil bersiaran bersama Anaknya Faris Salazar. Sedangkan, pada 7 Juni lalu, Radio ERA bersiaran dari Stadion Old Trafford untuk Pertama kali dalam Sejarah baru. Dengan Hadirnya Radin, Azad, Fazziq dan Safee Sali didalam Stadion ini, Pasti Membawa Impian dalam Pertaruhan di Radio. 4 Serangkai Radio di Stadionnya Manchester United tersebut, Bisa Membawa Keajaibannya untuk Membuahkan Hasil. Sementara, Radio Kool 101, masih ada Marsila Hassan yang baru Comeback ke Radio. Tujuannya, Agar bisa Memberikan Informasi dan Edukasi bagi Semua Pendengar Setianya. Dengan Kembalinya Marsila di Radio ini, tetap Setia dari dulu! Oh ya, Radio Sinar pun ada Penambahan Penyiar Radio baru Menyusul Kak Rara yang Join pada 7 April lalu. Yakni Wan Khairil dan Sarah Kamilla. Selain yang Mix, ERA, Kool 101 dan Sinar dengan Sajian Spesial dan Biasanya, Radio Hot FM dan Lainnya, Lebih Sering Memutarkan Lagu-Lagu untuk Dukungan Timnas Malaysia di Sepakbola. Tadi Malam, Malaysia kalahkan Vietnam di Bukit Jalil dalam Lanjutan Kualifikasi Piala Asia 2027. Tak Cuma itu juga, Banyaknya Radio-Radio Malaysia saja Lebih Sering memutarkan Iklan-Iklan yang Berbagai Jenama-Jenama di Malaysia dan di Dunia, di Radio Best FM Johor saja Sering Sering Mengiklankan Kedai Emas Perling, Perbadanan Islam Johor, Vigor Properties, Pembangunan Iskandar Johor dan Masjid Bestari Perdana Pasir Gudang Johor (Sebagaimana dalam Pembahasan Sebelumya) ditambah ada Iklan Layanan Masyarakat Tentang Sepakbola Malaysia yang Sering muncul juga, Sementara di Radio ERA, Lebih Sering Mengiklankan Toko Harvey Norman (bukan Harvey Malaiholo) dan Promosi Astro. Adapula di Radio Hot FM saja, Lebih Sering Mengiklankan Jom Heboh 2025, Promosi Tayangan Acara dari TV3 Malaysia dan MMU. Yang Radio Suria saja, Semestinya rutin Memutarkan Iklan Yaya Empire hingga Susu Efferty yang Menjadi Sponsor Utama di 3 Program Radio Berbeda (baik MMS, GS dan MTS). dan Satu lagi, Radio Sinar pun rutin Mengiklankan yang Bermacam-Macam seperti Radio lainnya dari Malaysia. Tak Cuma Iklan di Radio-Radio Malaysia, tapi Ident Radio Malaysia pun Bervariasi di Siaran, Seperti:
Best FM
"Best FM, Radio No. 1 Pilihan Saya, Best FM, Terbaik Untuk Harimu".
ERA
"ERA, Muzik Hit Terkini" atau Kadang "ERA, Radio No. 1 Paling Legit".
Hot FM
Memakai Jingle yang Menyebutkan "Hot FM" berkali kali.
Sinar
"Sinar, Muzik Retro Terbaik" Tanpa Menggunakan Musiknya atau Dengan Menggunakan Musiknya.
Banyak yang terbukti, Ident-Ident Radio-Radio Malaysia, kadang pakai Musiknya dengan Ngomong dan kadang tanpa Musiknya dengan Ngomong. Sementara itu, Info Frekuensi Radio Malaysia bisa Dibantu Sponsornya, Seperti Haurabelle untuk Sponsor Info Frekuensi Radio Suria, Minuman Segar Haos Ek untuk Info Frekuensi Best FM Johor dan Eskayvie untuk Info Frekuensi Hot FM. Untuk Teaser 3 Lagu di Jam Berikutnya pun ada yang Menggunakan Sponsornya, The Raw untuk Hot FM dan Perfume Paradise untuk Radio Suria (Kemungkinan). dari Malaysia, kita Beralih ke Indonesia. ya, Radio Suara Surabaya kini Berusia 42 Tahun yang Jatuh Hari ini (11/6). Jargon di Perayaan Ultah ini adalah "Berlari Bersama dalam Harmoni". Ada Banyak Serangkaian Acara untuk Perayaan Ultah Radio ini, ada Bersih-Bersih, Khatam Al-Quran, dll. Keren ya... Radio Suara Surabaya saja Masih Sering Mengiklankan Produk-Produknya Wings Group, Bale by BTN, LPS, dll. (Sebagaimana yang Dibahas Sebelumnya). Kalau dulu, Radio yang Bermarkas di Jl. Raya Bukit Darmo 22-24 Surabaya tersebut Lebih rutin Mengiklankan Produk-Produknya Unilever dan Gudang Garam yang Biasanya diputar di era 80an-2000an. Radio ini, Bukan Cuma Menyajikan Berita dan Informasi Teraktual, Terkini dan Tercepat (lewat Flash News Setiap Jam, Lintasan Informasi yang Hampir Setiap hari, Berita Suara Surabaya yang Hadir Setiap hari, Wawasan yang Hadir di Pagi-Pagi, Jaring Radio dan Kelana Kota), tapi Bisa Memutarkan Lagu-Lagu Indonesia hanya 60-90% dan Luar Negeri cuman tinggal 10-40%. Jika Radio Suara Surabaya kelak bisa Putarkan Lagu-Lagu Indonesia sampai 99% dan Luar Negeri hanya 1% (tapi Diselipkan Berita/Informasi Teraktual dan Terkini), Berarti Radio Suara Surabaya kelak seperti iRadio Jakarta sebelum menjadi iSwara Radio pada Februari 2025 lalu, Setuju Tidak? yang Ga Setuju, Ga Pa Pa... kini, Radio Suara Surabaya bisa didengar di Frekuensi 100 FM (sebelumnya 100,55 FM sebelum awal Agustus 2004) maupun di Aplikasi Noice/Suara Surabaya. Radio Suara Surabaya pun Bersaing dengan Radio-Radio lainnya dari Kawasan Surabaya Raya (antara Surabaya, Gresik dan Sidoarjo), seperti EBS FM yang Menjadi Radionya Anak Muda se Surabaya Raya, Radio M Radio yang Biasanya Bagian dari SSFM tapi Isinya Lagu-Lagu tenar dan Kartunan (Kemungkinan), Radio Suara Giri yang Bermarkas di Gresik tapi Isinya Dangdutan/Tradisional terus menerus, El Victor FM yang dibilang Radionya Jago Dakwah Islam, Sonora Radio Surabaya yang Bisa Menghadirkan Hiburan terbaik yang Lengkap dengan Info Macet dan Radio MTB FM (+ RRI Pro 4 Surabaya) yang Menghadirkan Radio Kebudayaan Surabaya Raya dan Jatim. Jika Tidak mau Memilih Suara Surabaya Radio, kita Ganti Radio-Radio lainnya yang disebutkan diatas tadi. Kenapa tidak? Jaring Radio pun Tak Ketinggalan, karena Program Radio ini hadir Hampir Setiap hari. disiarkan Serentak antara Radio Suara Surabaya di Surabaya dan Radio-Radio lainnya yang dari Jatim-Jateng-Jogjakarta yang Berafliasi dengan Suara Surabaya Media. Radio-Radionya yang Berafliasi SSM adalah Radio K Radio Jember, Radio Karimata Pamekasan, Radio Nada FM Sumenep, Radio Mandala Banyuwangi, Radio City Guide Malang, Radio Tidar Saktu Batu, Radio TA Radio Solo, Radio Maja Mojokerto (sampai saat ini Tidak bisa On Air, kapan kembali?), Radio Ge FM Madiun dan Radio SBI Bojonegoro. Nah, Kalau yang di Malang Raya, Radio Suara Surabaya di Wilayahnya Arema FC tersebut Lumayan Jernih di Utara Malang sampai ke Tengahnya. dan Apabila, di Markasku (yang Dau-Malang) tidak dapat dijangkau Siarannya (Karena Tak ada Suaranya), Berarti harus Ganti dengan 2 Radio dari Malang Raya yang Disebutkan diatas tadi, ada Radio City Guide Malang yang Frekuensinya 91,1 FM dan Tidar Sakti Batu yang Frekuensinya 96,2 FM. Jadinya, 2 Radio dari Kota asalnya Bakso tersebut bisa Mendengarkan Salah Satu Programnya Suara Surabaya yang Jaring Radio Hampir Setiap hari. Bukan Cuma Suara Surabaya dan Keluarganya, yang Radio lainnya pun Tetap dimanjakan, di Kediri ada Radio Panjalu, Jayakatwang, RWS dan Andika, sedangkan di Jombang, ada Radio Kartika FM, Gita FM, Jamu Ilegal (Produk-Produknya FJR dan PPN) yang Frekuensinya 100,4 FM dan SJFM (Radionya Milik Pemerintah Kabupaten Jombang). Lalu, di Jember-Banyuwangi, cuman ada Radio Prosalina yang Sering Menghadirkan Iklan Indomie versi Adlip dan Radio GBS Banyuwangi yang rutin Mengiklankan Produk-Produknya Wings Group, Viva Cosmetics dan PLN, Sedangkan di Bojonegoro ada Radio Bass FM dan Istana FM. yang di Malang Raya, terdapat Radio KDS 8 yang Melegenda, Aremania FM yang terkenal Sebagai Radionya Arema FC/Indonesia (yang dihidupkan Kembali pasca Matinya Radio Senaputra) dan Radio MFM yang diklaim Radio No. 1 di Malang Raya. yang di Madiun-Ngawi cuman ada Bahana FM Ngawi dan Nada FM yang dibilang Radio Jamunya Orang Madiun dan Satu lagi, di Nganjuk ada Radio Krisna FM dan Cakra Krisna yang Isinya Lagu-Lagu yang Semua Genrenya, Sholawat Nariyah yang Sering Muncul dan Iklan Obat Herbal Nariyah (Sebagaimana yang Dibahas Sebelumnya).
Masih Berani Bedakah Radio kita? kan Tetap dimanjakan Gitu... Kita Cinta sama Radioku... Frekuensi dan Live Streaming kan tetap Sama... Kalau Jelek di Frekuensi, Mendingan Fokuslah ke Live Streaming Radio...
Hari ini, Kita Bahas (Kembali) tentang MDTV (TV Intan Payung alias Kesayanganku alias Favorit gue) untuk Kali Kelimanya sejak dibuat saat adanya MDTV bersiaran dan satu lagi, Membahas Program Drama Series Bidaah yang Menjadi Pusat Perhatian di Trans TV. yang Kemarin (9/6), Bahas Tentang Sajian Televisi Nasional di Bulan ini, dan Akhirnya Sudah dihapus dan diganti sama Rencana Peresmian Sunrise Mall 2 yang Kelak dilangsungkan Hari ini (10/6).
100 Hari (atau Lebih) Setelah MDTV Bersiaran
Sudah 100 Hari atau Lebih, MDTV mulai Bersiaran serentak di Seluruh Indonesia. Karena, MDTV Menghadirkan Hiburan Drama tanpa batas Dengan Menghadirkan Banyak Drama-Drama Series ataupun Non Drama yang Menjadi Teman Hiburan bagi Pemirsa Setianya sejak Zaman era Net. selama 12 Tahun Malang Melintang di Pertelevisian Indonesia dalam kurun Waktu 2013 hingga 2025.
Diawali Dengan 3 Drama Seriesnya MD Entertainment yang Baru di 2025, Seperti Samuel, Cinta Cinderella dan Terlanjur Indah. Salah Satunya pun Terus Bertahan hingga Lebih dari 100 Episode sejak Awal Kemunculannya. Sedangkan, Samuel dan Cinta Cinderella hanya Sampai Puluhan Episode saja. Walaupun, Sinetron-Sinetronnya MDTV yang Buatan MD Entertainment Saja mesti Godaan sampai Belasan/Puluhan Episode saja. Sedangkan, ada Kupu Malam yang Terus Bertahan Juga dari Episode Pertamanya pada 15 April lalu hingga Saat ini. Tak Cuma itu, Dosa dan Cinta dan Rasa Rindu juga Tak Ketinggalan, Meskipun Tayangannya Hanya Sebentar saja. 2 dari 6nya pun Masih Bertahan lewat Layar MDTV dan Pemeran-Pemerannya sering ditukar/diganti/ditambah, Seperti di Terlanjur Indah ada Mongol Stres, Ucup Nirin, Aldi Tahier dan Qubil Aj dan di Kupu Malam dengan adanya Lazuardy Nasution yang dulunya Pernah Muncul di Drama Series Samuel.
Terlanjur Indah x Kupu Malam
Untuk Sinetron/FTV lama, Semestinya ada, Seperti Sinetron Cinta Fitri yang Terus Bertahan di Season 2 (dan Kemungkinan diganti dengan Season 3 kelak), Cahaya Cinta, Cinta Kirana dan Cerita Nyata (alias FTV Hidayah).
Cerita Nyata (aka FTV Hidayah)
Adit Sopo Jarwo pun Jadi Program Andalannya yang Suka Kartun. Kalau dulu, pernah diputar di MNC TV, Trans TV dan RTV, kini Serial Kartun tersebut kini ada di Stasiun TV yang dimiliki oleh MD Entertainment tersebut. Oh Ya, yang Sinetron Onlinenya MD Entertainment pun Bermunculan (baik Sebelum dan Setelah jadi MDTV), Seperti Kupu Malam (2022), Antares (Kayaknya Season 2 Besok Mulai Tayang), Princess and The Boss, Dua Wajah Arjuna, Satu Amin Dua Iman, Layangan Putus, My Lecturer My Husband dan Kisah Untuk Geri.
Antares
Selain yang Drama-Drama dan Kartun ala MD Entertainment, Program-Program Acaranya yang Tersisa dari era Net. bisa diwariskan atau diteruskan di era MDTV si TV "Drama No. 1" (tapi cuma dilanjutan dan diputar ulang), Seperti Progresnya Berapa Persen (2023), Janda Kembang (2022), Ini Talkshow (2014-2020), Main Hakim Sendiri (2023-24), Tonight Show (2013-2024), Muslim Travelers (2013-2024), Seru Seruan (2025), Dibalik Mitos (2022-23), Top Spot (2022-kini), Ada Apa Dengan Dunia (2024-kini), Fakta +62 (Program Berita dan Informasi) (2022-kini), New Sensasi Hot (2025-kini), Makan Enak (2021-kini), Masak Gesss (2023-kini) dan Gerbang Antar Dimensi (2025). Sementara, 3 Program Lawasnya di era Net., antara Halal Living, Indonesia Bagus dan Lentera Indonesia masih bisa disaksikan lewat Siaran Lokalnya MDTV di Berbagai Kota-Kota di Indonesia selain Jakarta dan Kota-Kota Kecil yang Bantu BN Channel sebagai Relayernya (kalau yang di Jakarta dan Kota-Kota Kecil (seperti Bojonegoro dan Magelang) sih, Siarannya Full Nasional tanpa Sirlok).
Makan Enak
Sementara itu, Program-Program Spesial dan Non Spesial pun Semestinya ada melalui TV ini, Seperti Ini Baru Sahur yang Menjadi Program Andalannya MDTV di Bulan Ramadhan lalu, Kisah Para Sahabat Rasul yang Dianggap Sajian Khasnya Ramadhan lalu, New Tawa Tawa Santai yang dibilang versi Rebornnya Salah satu Program Acara Klasik dari era Net. (cuman diwariskan), Acara Tinju Dunia, Konser K Pop (yang Seventeen mungkin) dan Bisik Bisik Tetangga yang Kini dianggap Tontonan Bagi Orang Orang yang Sibuk di Waktu Pagi menuju Siang.
Bisik Bisik Tetangga
Untuk Film-Film dan Drakornya, kan Tetap Bertahan lewat MDTV dari Zaman Net. juga, ada The Secret Life of My Secretary, True Beauty, Goblin, Kokdu: Season of Deity, Film Ayat Ayat Cinta, Film Nyi Roro Kidul Project, dll. kan Semua Film-Filmnya (dari Indonesia) melalui Wadah "MDTV Sinema" dan Drakor-Drakornya melalui Wadah "MDTV Drakor Daebak".
Film Film di MDTV lewat MDTV Sinema
Kokdu: Season of Deity
MDTV saja harus Mampu Bersaing dengan Stasiun TV lainnya yang Berkutat dengan Drama dan Non Drama. Seperti RCTI yang Mengandalkan "Layar Drama Indonesia" yang terus dominan di Waktu Sore-Malam dan "Mega Entertainment" yang Hanya 1 atau 2 Program Saja di Bulan ini (Dahsyatnya Weekend yang Hadir Setiap Minggu Pagi jelang Siang dan TMOI (Kemungkinan)), SCTV yang Mengandalkan Drama-Drama Series ala Sinemart (seperti Luka Cinta) dan Inbox Nite yang Hadir Setiap Jumat Malam Sabtu setelah Luka Cinta, Indosiar yang Sering-Sering hadirkan FTV di Siang hingga Sambut Malam tiba, ANTV yang Memperbanyak Film dan Drama Series dari India dan Indonesia sepanjang Hari, Trans TV yang Menghadirkan Film-Film dari Seluruh Dunia yang ada di Malam hari (lewat Bioskop Trans TV), BTV yang Menghadirkan Sajian Kuliner/Masakan Setiap hari (seperti MADH, Endeus dan Kuy Liner), Garuda TV yang Menghadirkan Sajian yang Sama Setiap hari (seperti Makan Murah dan Galeri Rasa) dan Kompas TV yang Menghadirkan Sajian yang Sama juga Setiap Sabtu (yang diberi nama Cerita Rasa). Walaupun, dalam 100 Hari Penayangan Pertama MDTV, Ratingnya Pun Sedikit dan Menembus 120 Besar. Tak Cuma itu, MDTV Gencar Promosi lewat Jalanan (Papan Reklame Digital/Analog) dan Juga lewat Alfamart di Sebagian Besar Kota-Kota di Indonesia. Tak Cuma itu, di Media Cetak, MDTV pun Semestinya Muncul di Koran Jawa Pos (Sunday Magz) Setiap Minggu lewat Halaman Televisi (+ Kolom Acara TV). Tujuannya, Agar Bisa Mendapatkan Informasi terbaru Tayangan-Tayangannya MDTV di Koran yang Berasal dari Kota Surabaya tersebut dan Mampu Bersaing dengan Jadwal BTV (sebelumnya BeritaSatu News Channel versi Lama) di Koran Kompas Setiap hari (lewat Kolom Acara Hari Ini). Walaupun, MDTV yang biasanya Muncul di Jawa Pos Setiap Minggu pun diteruskan dari zaman Net. yang kala itu Bersiaran dan Bukan Kali Pertama Memunculkan Artikelnya di Koran ini. Yang Soundtracknya MDTV kan ada, yakni Jingle Drama Nomor 1 dari Anggis Devaki dan Ceki Ceki dari Sallsa Bintan yang Biasanya Muncul di Awal Siarannya MDTV pada Tengah Malam di 28 Februari lalu. Selain itu Juga, di Tanggal Sebelum Hadirnya MDTV, tepatnya pada 27 Februari lalu, MD Entertainment Menggelar Pesta Perak Manoj-Shania di St. Regis Hotel Jakarta yang Dihadiri Para Pejabat, Tokoh Besar dan Artis-Artis Besar Indonesia termasuk Para Bintang-Bintang MDTV. Pesta ini Sekaligus juga Menggelar Soft Launching Nama MDTV yang Meneruskan Net. yang Sudah berkutat di Udara selama 12 tahun Lamanya.
dan 100 Hari Kedepannya nanti (Kedua dan Ketiga), Berkemungkinan MDTV bakal Memuat Jadwal Siarannya di Koran Kompas suatu saat nanti dan Sejumlah Program Acara yang diprediksi kelak ditayangkan suatu saat nanti juga, seperti Series 5 Detik dan Rasa Rindu, Hunter x Hunter, Serie A (musim 2025/26 hingga 2027/28, Sublisensi Vidio-Bein Sports?), EFL Championship (2025/26 hingga 2027/28, Sublisensi Vidio?), Series Kawin Tangan, Supercar Championship (2025-2026 atau 2027, Sublisensi B Universe dengan BTV?), Sinetron MDE terbaru si Aladin, Sinetron MDE terbaru yang Belum Bisa hadir diawal-awal Kehadirannya (ya Namanya Dunia Tanpa Tuhan), Doyok-Otoy-Ali Oncom (versi Kartun), Lintas Imaji (Produk Lamanya MDTV di era Net., tapi siap diputar ulang), Sinetron Dia Anakku, dll. Insya Allah...
Bidaah yang Menjadi Pusat Perhatian di Trans TV
Kurang Lebih Seminggu Mulai Tayang, Bidaah menjadi Pusat Perhatian Pemirsa Setia Trans TV. Ceritanya Bikin Sejuk di Hati dengan Segudang Kisah si Walid yang Bikin Heboh Bagi Pemirsa Setianya. Program ini Tayang hingga 20 Juni nanti Jam 8.00 hingga 8.45 Malam (Merujuk Pada Jadwalnya Trans TV di Koran Kompas Edisi Selasa dan Kamis?) Setiap Senin hingga Jumat. Sebelum Hadir di Stasiun TV milik Taipan Media Massa Chairul Tanjung tersebut, Tayang dulu lewat VIU Malaysia/Indonesia dan Menjadi Heboh disaat Momen Ramadhan dan Lebaran lalu. Tayang Setiap Kamis hingga Sabtu selama Ramadhan/Lebaran dari Tanggal 6 Maret hingga 5 April lalu. dan Pada Awal Mei lalu, Permintaan Penggemarnya Bidaah (atau Drama Series VIU lainnya) pun Keinginan Drama Series yang Viral dari Malaysia ini Tayang lewat TV Nasional terbaik dan Alhasil, pada awal Bulan ini, Bidaah hadir lewat Trans TV Sesuai dengan Permintaan bagi Penggemarnya.
Pemeran Pemerannya pun Tak Kalah Menariknya, Seperti Riena Diana, Fattah Amin, Faizal Hussein, Vanidah Imran, dll.
Faizal Hussein
Riena Diana
Fattah Amin
Pemeran-Pemerannya Pun bakal Lebih Jos di Indonesia, tapi Sepaket sama Datuk Siti Nurhaliza, Adriana Adnan, Dafi Ismail, Baby Shima, Safee Sali, Eyka Farhana, Akhyar Rashid, dll. yang Biasanya tetap Populer di Negeri 62.
dan Insya Allah, Drama Bidaah tidak akan dibungkus dan Tetap Hadir sampai 20 Juni nanti...
Itulah Tadi Pembahasan Keduanya Tentang Pertelevisian, Semoga bisa Bermanfaat buat Pemirsa Setia TV-TV Nasional/Lokal...
Jangan Lupa, Baca Halaman Televisi (+ Kolom Acara TV) di Jawa Pos Setiap Minggu...
Oh ya, Satu lagi, Besok, Nada Cinta, Dia Anakku, 5 Detik Rasa Rindu dan Antares 2 Bakal Mewarnai Pemirsa Setia MDTV.