Seperti Tulisan Postingan di Wordpress Hampir 4 Tahun Lalu dimana Tabloid Bola Sudah Tamat Penerbitannya pada Oktober 2018 lalu, Walaupun Tabloid Ini Sudah Dikenang Sebagai Tabloid Andalan dunia Olahraga Khususnya. Jika Black Sabbath adalah Metalicanya yang Penyempurna, Tapi Jika Tabloid Bola adalah Penyempurna Untuk Memuat Berita Olahraga dan TV Nasional atau Internasional yang Menyiarkan Sepakbola dan Non-Sepakbola Ibarat 2 Musisi Rock Melegenda, Metalica dan Black Sabbath! Jadinya Tabloid Bola yang Sudah Mati (bersama Majalah Hai, Tabloid Soccer dan Lainnya) Mestinya Diibaratkan Koran Kompas dan Tabloid Kontan yang Sekarang Ini. Yuk Kita Bahas Cerita Ini. Selagi Koran Kompas, cs. Ga Beredar Hari Ini Karena Libur Maulidur Rasul.
Walaupun Koran Ini Sudah Comeback jadi Koran Terbesar dan Tertinggi diatas Jawa Pos, dkk. Berarti Koran Kompas bisa Ketiban Rezeki dengan Mengusung Jargon (Kembali) Baru "#Menjadilebih" tapi sudah Lama Menggunakan Tagline tersebut pada 2013 lalu. Koran Kompas bersama Websitenya, Kompas.id Ikut Meramaikan Sejarah Media Cetak Indonesia sepanjang 2022, dimana Nama Kompas jadi Populer dengan Berita-Berita yang Sangat Menarik dan Mendukung Jurnalisme Berkualitas sejak 57 tahun Terakhir. Sejak Tampilan Berubah per Januari 2018, Koran Kompas Langsung Tancap Gas menjadi Koran yang Begitu Luar Biasa Untuk Anak Muda hingga Lansia yang Ketinggalan Masa Digitalnya. Ketika Itu periode 2015-2020 adalah Masa Disrupsi Digitalisasi Setelah Banyak Merek Media Cetak Mati Suri Setelah Tabloid Soccer dan Gaul Memutuskan Untuk Mengakhiri Penerbitannya pada 2014 lalu. di awal Tahun ini, Kompas meningkatkan Jumlah Pembacanya yang awalnya 2,2 Juta menjadi lebih dari 3 Juta Saja dan Ditargetkan Mencapai 4-6 Juta Pembaca (Menunggu Hasilnya Lewat Iklan di Koran Ini). Tak Cuma Jumlah Pembaca di Awal Tahun 2022, tapi berbagai Penghargaan sudah diterima, pada Tahun lalu mengoleksi Berbagai Penghargaan mulai Dari IPMA 2021 (1 Perak dan 3 Emas), IYRA 2021 (1 Perunggu), Asia Media Awards 2021 (Emas dan Perunggu) dan Anugerah Dewan Pers 2021 Kategori Media Siber. tapi Tahun Ini, Kompas Menggondol Banyak Penghargaan Bergengsi seperti IPMA 2022 (7 Emas), Indonesia Wow Brand Awards 2022 (Gold Champions Kategori Koran), Anugerah Jurnalisme Adinegoro 2021, Asia Media Awards 2022 (Emas dan Perak), HUT SPS ke 76, InMA Awards, MAW Talk Awards Kategori Media Berpengaruh dan MH Thamrin Awards 2022 Kategori Tajuk. Hebatnya Koran Kompas Mampu bisa Menjadi Lebih Besar dan Nomor 1 di Indonesia (seperti Dituangkan dalam PDF Media Corporate 2021/22). Sepanjang 2022, Kompas Meramaikan Banyak Liputan Khusus yang Sangat Luar Biasa dan Peristiwa Besar dari Waktu ke Waktu menjadi pusat perhatian Rakyat, mulai dari Ekspedisi Tanah Papua yang Dimuat Setiap Sabtu selama 10 Edisi (Diibaratkan Gegar Vaganza 9 Tayang 10 Konser), Mudik Lebaran 2022 (April-Mei), Sea Games 2021 (Mei), Perang Rusia-Ukraina (Juni-Juli), NFT Kompas Diluncurkan (Juni), Berita Ferdy Sambo, Cycling De Jabar 2022, Berita Kematian Ratu Elizabeth II, dll. Kita Tentu Masih Ingat Peristiwa Reformasi 1998 yang Menjadi Tanda era Orde Baru Selesai, Bagaimana Y2K Bug yang Dianggap Error saat Menyambut awal 2000, Bagaimana 11 September bisa jadi Tragedi membesar di Dunia, Bagaimana Tragedi Tsunami Aceh yang Menjadi Bencana Begitu Besar menjelang Pembuka Tahun 2005, Bagaimana Gempa Jogjakarta yang Menjadi Peristiwa Paling Prihatin dalam Sejarah menyambut Pesta Bola Dunia di Jerman, Bagaimana Jokowi jadi Presiden yang Bisa Mencuri Pusat Perhatian Rakyat setelah SBY Pamit dari Jabatannya di RI1, Bagaimana Tragedi Brexit tahun 2016 karena Bisa Macet Begitu Parah, Bagaimana Pernikahan Kahiyang-Bobby Nasution yang Menjadi Perkawinan yang Dihadiri Banyak Tokoh Nasional (termasuk Jokowi dam Prabowo), Bagaimana Asian Games 2018 di Indonesia menjadi Tuan Rumah yang Makin Menggelegar dan Menemukan Energi Asia, Bagaimana Tsunami 2018 di Tanjung Lesung akibat Kematian Semua Personil Seventeen Band Tutup Usia kena Tsunami di Konser Malam Minggu (kecuali Ifan), Bagaimana Pelantikan Jokowi-KH Maruf Amin 2019 yang Dianggap Pelantikan yang Luar Biasa karena Dihadiri Paslon yang Kalah di Pemilu, Bagaimana PSBB di Berbagai Kota sepanjang 2020 mampu Mengatasi Pandemik Covid19 di Indonesia, Bagaimana Joe Biden Menang Besar di Pemilu Amerika Serikat 2020 mengalahkan Petahananya, Donald Trump, Bagaimana KRI Nanggala 402 yang Menjadi Tragedi Paling Luar Biasa saat Momen Ramadan 2021 di Masa Pandemik, Bagaimana Ismail Sabri Yaakob jadi Perdana Menteri Malaysia Baru Menggantikan Muhyiddin Yassin karena Terlalu Banyak Dukungannya dan Memperparah Pelaksanaan Pembatasan Sosial Pergerakan (Perintah Kawalan Pergerakan) sampai jadi Rencana Pemulihan (Pelan Pemulihan Negara), Bagaimana Tim Thomas Indonesia di 2021 Bisa Bangga karena Kembali Rebut Pialanya setelah hampir 2 Dekade lalu Berkat Kemenangan Jojo Christie menghancurkan Li Shifeng, tapi Benderanya Bukan Merah-Putih, melainkan Logo PBSI akibat Doping (jika Jadi Juara Piala AFF 2021/22 milik Thailand, berarti Tak Menggunakan Bendera Aslinya, melainkan Logo Timnas Thailand karena Doping Juga), Bagaimana Perang Ukraina dan Rusia bisa Membawa Kembali Spirit Perang Dunia Pertama dan Ke 2 dan Dipanggil Perang Dunia Ke 3, Bagaimana Konser Tur Dewa 19 di Prambanan yang Membuat Sejarah Besar antara Personil Sekarang (Dhani-Andra-Yuke-Agung-Ello-Virzha) dengan Personil Lama (Ari Lasso-Once-Tyo Nugros), Bagaimana Kasus Ferdy Sambo bisa Diakhiri atau Tidak bisa Diakhiri meskipun ada Wajah Putri Chandrawati yang Tak Disesali, atau Bagaimana Ratu Elizabeth II Meninggal pada Jumat Dini Hari karena Sakit. Ya, Saat itu Banyak Stasiun TV Nasional, Radio Lokal dan Website Berita terbesar Menyajikan dan Memberitakan Banyak Peristiwa-Peristiwa yang Diatas Tadi dan Menjadi Besar meskipun Banyak Tragedi atau Prestasi yang Membawa Perubahan di Negeri Ini dan Koran Kompas menyempurnakannya menjadi Suguhan Cerita dan Peristiwa di dalam Hati para Pemerhati dan Penggemarnya. Di Penyiaran Radio, Hani Fadzil disebut-sebut Sebagai Pengurus Kandungan sekaligus Mantan Penyiar Radio Terbesar di Malaysia, ERA sejak Pertengahan 2022 kembali ke Rumah Lamanya sejak setelah Akhir 2019 Dipecat karena Fokus ke Host Acara M-Pop di TV3 Malaysia, Melahirkan Anak Pertamanya, Bernama Faris Salazar hasil Pernikahannya dengan Obi Wan Faiz pada pertengahan 2017 (kalah Saingannya sama Siti Saleha dan Lutfi) dan Bertugas di Warung Pribadinya, Sila Rasa, Tapi ERA-lah menyempurnakannya berkat Program Baru sejak Juli lalu, Road Show 4 Kota Setiap Sabtu selama Bulan Agustus lalu dan Mengadakan Hari Olahraga Malaysia baru-baru ini. Saat Masih jadi Bos di ERA, Hani sering Merekam IGS dihadapan Penyiar-Penyiarnya seperti Radin, Danial, Zahier, Isha Norsham dan Munaabella. Di Dunia Musik, Ahmad Dhani disebut-sebut Sebagai Penemu Band dari Kota Pahlawan Surabaya dan Musisi Terbesar di Indonesia, Tapi Dewa 19, Ahmad Band dan Triad (bukan Geng GTA) adalah Penyempurnanya Karena Melahirkan Album-Albumnya yang Laris Manis dan Membuat Lagu-Lagu yang Jenius Sekali. Tak Cuma Dewa 19, Dhani ikut Menyumbang Lagu-Lagunya di Band Lain dan Artis-Artis yang Koleganya RCR atau Bukan. dan Jika TV, Radio dan Website yang Menyajikan Berita dan Peristiwa Besar seperti Reformasi 98, Y2K, Ferdy Sambo, dll. diibaratkan Antara Hani Fadzil dan Ahmad Dhani, maka Koran Kompas adalah Era Radio dan Dewa 19nya. Semakin Kuat Dalam Pemberitaan, Koran Kompas bisa Membuat Banyak Peristiwa yang Sangat Besar Sekali Tanpa Ada Hoaxnya dan Bisa jadi Koran Terbaik di Indonesia dengan Banyak Pencapaiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar