Yuk Kita Simak 3 Artis Ternama Malaysia yang Populer di dekade 2010an-2020an. Ada Yang Masih Berteman dan Ada Yang Jadi Peserta Lomba Komedi dan Permainan (Comedy Game Show)
Sarah Suhairi
Yuk Kita Simak 3 Artis Ternama Malaysia yang Populer di dekade 2010an-2020an. Ada Yang Masih Berteman dan Ada Yang Jadi Peserta Lomba Komedi dan Permainan (Comedy Game Show)
Sarah Suhairi
Selamat Pagi Hari Minggu! Nah, Kita Mau Nulis Blog. Pembahasan Pembahasan Sebelumnya Sudah Kita Bahas Tentang Album yang Sangat Luar Biasa milik Band Asal Jogja kayak Mengenal Album Kedua SO7 yang Berusia 2 Dekade dan Antara Album SO7 Kedua dan MUF II. Ini Diadaptasi Dari Postingan yang Dibuat Tadi Pagi dan Sambil Dengerin Lagu-Lagunya SO7 Album Kedua, Kita Nulis Yuk!
Jika Dewa 19 Dengan Bintang 5 yang Memiliki Penerusnya Seperti Lagu Casablanca/Jika Milik Nuha-Naufal dan DeFam dengan Lagu Berubah. Tapi, Sheila On 7 yang Album KKUMD Memiliki Penyambung Legasi/Penerusnya, Seperti Acara Family 100 MNC TV di Acara TV Jawa Pos Minggu dan Popularitas MeerNa dan MUF/MUF II.
Album Kedua Sheila On 7 Berjudul Kisah Klasik Untuk Masa Depan Dirilis Pada Akhir September 2000 (Sebagaimana yang Dibahas Sebelumnya tentang SO7 Album Kedua dan MUF II yang Dibuat pada 20 Maret lalu). Isi dari Album Ini adalah Lagu-Lagu yang Menjadi Hits dimasanya, Seperti Lagu Bila Kau Tak Disampingku, Sephia, Sahabat Sejati, Sebuah Kisah Klasik, Tunjuk Satu Bintang, dll. Bahkan, Album Ini Bisa Sukses di Malaysia Meskipun Bisa Membawa Band Tersebut sampai ke Negara Negara Asia Tenggara! Beberapa Lagu-Lagunya pun Sering Mangkal di Berbagai Chart di TV atau Radio dan Menjadi Lagu Nomor 1 atau 2, Seperti Bila Kau Tak Disampingku, Sephia, Sahabat Sejati dan Sebuah Kisah Klasik. Beberapa Lagu Tersebut, Bisa Dibilang Menjadi yang Teratas dalam Chart Ini. Salah Satu lagu yang Dibilang Misteri, Yakni lagu Sephia. Saking Hebatnya Album Ini, Penjualannya Makin besar dari Album Perdananya yang Beredar pada 1999, Yakni Terjual hingga 1,7 Juta Kopi dan Masuk dalam Billboard Hits of The World Chart dari Malaysia. Jika Album Sebelumya Terjual Hingga lebih dari 1,3 Juta, Kini Album yang Beredar September 2000 Terjual Hingga 1,7 Juta. Bukan Hanya Itu, prestasi yang Sudah Dicapai pada Album Kedua Semacam Penghargaan Clear Top 10 Awards 2001, AMI Awards 2001, dll. Selain Itu, Nama Sheila On 7 Muncul lewat Lagu Jangan Takut Gelap bersama Artis Cilik, Tasya Kamilla. Album Ini Diproduksi Oleh Sony Music. Fenomena Album Kedua SO7 ini Merebak ke Media Cetak, Seperti Halnya Majalah Gadis, Aneka Yess, Tabloid Fantasi, Majalah Hai, NewsMusik, dll. yang All Out Membahas Band yang Dibentuk pada Mei 1996, Termasuk Jadi Duta Permen Starburst. Tidak hanya itu, Lagu Sephia Dijadikan Soundtrack Sinetron Sephia dan Lagu Sahabat Sejati jadi Backsound Iklan Permen Starburst (2001) dan Kopi ABC (2021).
Jangan Lupa, Baca Halaman Musik dan Televisi di Koran Jawa Pos Setiap Minggu.
Bonus :
Hari Ini Aku Mau Buat Blog Dalam Rangka Merayakan 1 Dekade Net. Lahir. Diadaptasi dari Hasil Postingan lewat Instagram Tadi.
Mari Kita Simak Profil Singkat 2 Selebritis Berjiwa BBNU yang Disandingkan atau Bersahabat dengan Selebritis Lain. Tapi Sama Sama dari Malaysia!
Seminggu Sudah, Sea Games 2023 Digelar Dengan Kemenangan Manis Indonesia dalam Final Cabang Sepakbola, Beberapa Pebulutangkis Muda Meraih Medali dalam Bulutangkis, Para Pemain Voli Pria Indonesia Mendapatkan Emas untuk Kali Ketiganya dan Para Pebasket Wanita Indonesia Merengkuh Emas di Cabang Bola Basket. Ini Dia Daftarnya:
Bola Basket
Putra
1977 - Filipina (Emas) / Malaysia (Perak)
1979 - Malaysia (Emas) / Filipina (Perak)
1981 - Filipina (Emas) / Malaysia (Perak)
1983 - Filipina (Emas) / Malaysia (Perak)
1985 - Filipina (Emas) / Malaysia (Perak)
1987 - Filipina (Emas) / Malaysia (Perak)
1989 - Malaysia (Emas) / Filipina (Perak)
1991 - Filipina (Emas) / Thailand (Perak)
1993 - Filipina (Emas) / Thailand (Perak)
1995 - Filipina (Emas) / Thailand (Perak)
1997 - Filipina (Emas) / Malaysia (Perak)
1999 - Filipina (Emas) / Thailand (Perak)
2001 - Filipina (Emas) / Indonesia (Perak)
2003 - Filipina (Emas) / Thailand (Perak)
2005 - Tidak Bisa Digelar
2007 - Filipina (Emas) / Indonesia (Perak)
2009 - Tidak Bisa Digelar
2011 - Filipina (Emas) / Thailand (Perak)
2013 - Filipina (Emas) / Thailand (Perak)
2015 - Filipina (Emas) / Indonesia (Perak)
2017 - Filipina (Emas) / Indonesia (Perak)
2019 - Filipina (Emas) / Thailand (Perak)
2022 - Indonesia (Emas) / Filipina (Perak)
2023 - Filipina (Emas) / Kamboja (Perak)
Putri
1977 - Malaysia (Emas) / Thailand (Perak)
1979 - Malaysia (Emas) / Thailand (Perak)
1981 - Malaysia (Emas) / Filipina (Perak)
1983 - Malaysia (Emas) / Filipina (Perak)
1985 - Malaysia (Emas) / Filipina (Perak)
1987 - Malaysia (Emas) / Thailand (Perak)
1989 - Thailand (Emas) / Malaysia (Perak)
1991 - Thailand (Emas) / Indonesia (Perak)
1993 - Malaysia (Emas) / Thailand (Perak)
1995 - Thailand (Emas) / Filipina (Perak)
1997 - Malaysia (Emas) / Thailand (Perak)
1999 - Tidak Bisa Digelar
2001 - Malaysia (Emas) / Filipina (Perak)
2003 - Malaysia (Emas) / Singapura (Perak)
2005 - Tidak Bisa Digelar
2007 - Malaysia (Emas) / Thailand (Perak)
2009 - Tidak Bisa Digelar
2011 - Thailand (Emas) / Filipina (Perak)
2013 - Thailand (Emas) / Filipina (Perak)
2015 - Malaysia (Emas) / Indonesia (Perak)
2017 - Malaysia (Emas) / Thailand (Perak)
2019 - Filipina (Emas) / Thailand (Perak)
2022 - Filipina (Emas) / Indonesia (Perak)
2023 - Indonesia (Emas) / Filipina (Perak)
Sepakbola
Putra
1977 - Malaysia (Emas) / Thailand (Perak)
1979 - Malaysia (Emas) / Indonesia (Perak)
1981 - Thailand (Emas) / Malaysia (Perak)
1983 - Thailand (Emas) / Singapura (Perak)
1985 - Thailand (Emas) / Singapura (Perak)
1987 - Indonesia (Emas) / Malaysia (Perak)
1989 - Malaysia (Emas) / Singapura (Perak)
1991 - Indonesia (Emas) / Thailand (Perak)
1993 - Thailand (Emas) / Myanmar (Perak)
1995 - Thailand (Emas) / Vietnam (Perak)
1997 - Thailand (Emas) / Indonesia (Perak)
1999 - Thailand (Emas) / Vietnam (Perak)
2001 - Thailand (Emas) / Malaysia (Perak)
2003 - Thailand (Emas) / Vietnam (Perak)
2005 - Thailand (Emas) / Vietnam (Perak)
2007 - Thailand (Emas) / Myanmar (Perak)
2009 - Malaysia (Emas) / Vietnam (Perak)
2011 - Malaysia (Emas) / Indonesia (Perak)
2013 - Thailand (Emas) / Indonesia (Perak)
2015 - Thailand (Emas) / Myanmar (Perak)
2017 - Thailand (Emas) / Malaysia (Perak)
2019 - Vietnam (Emas) / Indonesia (Perak)
2022 - Vietnam (Emas) / Thailand (Perak)
2023 - Indonesia (Emas) / Thailand (Perak)
Putri
1985 - Thailand (Emas) / Singapura (Perak)
1987 hingga 1993 - Tidak Bisa Digelar
1995 - Thailand (Emas) / Malaysia (Perak)
1997 - Thailand (Emas) / Myanmar (Perak)
1999 - Tidak Bisa Digelar
2001 - Vietnam (Emas) / Thailand (Perak)
2003 - Vietnam (Emas) / Myanmar (Perak)
2005 - Vietnam (Emas) / Myanmar (Perak)
2007 - Thailand (Emas) / Vietnam (Perak)
2009 - Vietnam (Emas) / Thailand (Perak)
2011 - Tidak Bisa Digelar
2013 - Thailand (Emas) / Vietnam (Perak)
2015 - Tidak Bisa Digelar
2017 - Vietnam (Emas) / Thailand (Perak)
2019 - Vietnam (Emas) / Thailand (Perak)
2022 - Vietnam (Emas) / Thailand (Perak)
2023 - Vietnam (Emas) / Myanmar (Perak)
Bulutangkis (Beregu)
1965 - Malaysia (Putra) / Thailand (Putri)
1971 - Malaysia (Putra) / Thailand (Putri)
1973 - Thailand (Putra) / Malaysia (Putri)
1975 - Thailand (Putra) / Malaysia (Putri)
1977 - Indonesia (Putra/Putri)
1979 - Indonesia (Putra/Putri)
1981 - Indonesia (Putra/Putri)
1983 - Indonesia (Putra/Putri)
1985 - Indonesia (Putra/Putri)
1987 - Indonesia (Putra/Putri)
1989 - Malaysia (Putra) / Indonesia (Putri)
1991 - Malaysia (Putra) / Indonesia (Putri)
1993 - Indonesia (Putra/Putri)
1995 - Indonesia (Putra/Putri)
1997 - Indonesia (Putra/Putri)
1999 - Indonesia (Putra/Putri)
2001 - Malaysia (Putra) / Indonesia (Putri)
2003 - Indonesia (Putra) / Singapura (Putri)
2005 - Malaysia (Putra) / Thailand (Putri)
2007 - Indonesia (Putra/Putri)
2009 - Indonesia (Putra) / Malaysia (Putri)
2011 - Indonesia (Putra) / Thailand (Putri)
2015 - Indonesia (Putra) / Thailand (Putri)
2017 - Indonesia (Putra) / Thailand (Putri)
2019 - Indonesia (Putra) / Thailand (Putri)
2022 - Thailand (Putra/Putri)
2023 - Indonesia (Putra) / Thailand (Putri)
Bola Voli
Putra
1977 - Burma (Myanmar) (Emas) / Filipina (Perak)
1979 - Burma (Myanmar) (Emas) / Indonesia (Perak)
1981 - Indonesia (Emas) / Burma (Myanmar) (Perak)
1983 - Burma (Myanmar) (Emas) / Indonesia (Perak)
1985 - Thailand (Emas) / Indonesia (Perak)
1987 - Indonesia (Emas) / Burma (Myanmar) (Perak)
1989 - Indonesia (Emas) / Myanmar (Perak)
1991 - Indonesia (Emas) / Thailand (Perak)
1993 - Indonesia (Emas) / Thailand (Perak)
1995 - Thailand (Emas) / Myanmar (Perak)
1997 - Indonesia (Emas) / Thailand (Perak)
1999 - Tidak Bisa Digelar
2001 - Thailand (Emas) / Malaysia (Perak)
2003 - Indonesia (Emas) / Thailand (Perak)
2005 - Thailand (Emas) / Indonesia (Perak)
2007 - Indonesia (Emas) / Vietnam (Perak)
2009 - Indonesia (Emas) / Thailand (Perak)
2011 - Thailand (Emas) / Indonesia (Perak)
2013 - Thailand (Emas) / Indonesia (Perak)
2015 - Thailand (Emas) / Vietnam (Perak)
2017 - Thailand (Emas) / Indonesia (Perak)
2019 - Indonesia (Emas) / Filipina (Perak)
2022 - Indonesia (Emas) / Vietnam (Perak)
2023 - Indonesia (Emas) / Kamboja (Perak)
Putri
1977 - Filipina (Emas) / Indonesia (Perak)
1979 - Filipina (Emas) / Indonesia (Perak)
1981 - Filipina (Emas) / Indonesia (Perak)
1983 - Indonesia (Emas) / Filipina (Perak)
1985 - Filipina (Emas) / Thailand (Perak)
1987 - Filipina (Emas) / Indonesia (Perak)
1989 - Thailand (Emas) / Indonesia (Perak)
1991 - Thailand (Emas) / Indonesia (Perak)
1993 - Filipina (Emas) / Thailand (Perak)
1995 - Thailand (Emas) / Filipina (Perak)
1997 - Thailand (Emas) / Filipina (Perak)
1999 - Tidak Bisa Digelar
2001 - Thailand (Emas) / Vietnam (Perak)
2003 - Thailand (Emas) / Vietnam (Perak)
2005 - Thailand (Emas) / Vietnam (Perak)
2007 - Thailand (Emas) / Vietnam (Perak)
2009 - Thailand (Emas) / Vietnam (Perak)
2011 - Thailand (Emas) / Vietnam (Perak)
2013 - Thailand (Emas) / Vietnam (Perak)
2015 - Thailand (Emas) / Vietnam (Perak)
2017 - Thailand (Emas) / Indonesia (Perak)
2019 - Thailand (Emas) / Vietnam (Perak)
2022 - Thailand (Emas) / Vietnam (Perak)
2023 - Thailand (Emas) / Vietnam (Perak)
Keterangan :
-Tim Beregu Putra dan Putri Indonesia Sering Menang Di Ajang Sea Games selama Bertahun Tahun.
-Tim Sepakbola Indonesia 3 Kali Merebut Emas Di Ajang Sea Games
-Pertama Kali dalam Sejarah, Tim Basket Sea Games Meraih Emas, baik di Edisi 2022 (Sebenarnya Digelar 2021 tapi ditunda, Putra) dan Edisi 2023 (Putri)
Sumber : Wikipedia Bahasa Inggris
Setelah 2 Edisi Digelar di 1 Kota Tempat Tinggalnya Dewa 19, Yakni Jakarta dengan 2 Vokalis Berbeda, antara Ari Lasso dan Once Mekel. Kini, Giliran Kota Lahirnya Dewa 19, Surabaya bakal Menyambanginya. Konser Tur Dewa 19 Edisi Orkestra atau dikenal sebagai "A Night At The Orchestra with Dewa 19" Bakal digelar di Surabaya Pada Nanti Malam (19/5) hingga Esok (20/5) di Grand City Convention Hall, Surabaya. Jika Anda Mau Menghadiri Konser Tur Ini, Berarti Penonton Harus Dress Code berwarna Hitam dan Putih dan Formal. Untuk Penonton Wanita, Diwajibkan Menggunakan Long Dress, Sementara Untuk Pria, Mengenakan Tuxedo, Kemeja Dark Suit dan Kemeja Batik Termasuk Menggunakan Sepatu. Konser Kali Ini Tidak Mengundang Once Mekel Karena Alasan Royaliti Hak Cipta ditengah Perseteruan dan Kini Berdamai Meskipun Tidak Perlu Menggaet Dewa 19 lagi dan Berfokus Pada Pencalonan di PDI Perjuangan (Partai Saingan Gerindra) untuk Menjadi Calon Anggota DPR. Dewa 19 di Konser Orkestra ini Menggunakan Formasi Tanpa Once dan Tyo Nugros seperti Ahmad Dhani, Andra Ramadhan, Yuke Sampurna, Agung, Ari Lasso, Virzha dan Ello ditambah Bintang Tamu Seperti Andien, Ardhito Pramono dan Mulan Jameela disela Konser. Ketiga Publik Figur Ini Akan Menggantikan Posisi Once yang Masih Bandel Akibat Royaliti dan Melarang Tampil Bernyanyi bersama Bandnya, Dewa 19. Sekedar Info, Pada Konser Kedua Orkestra Dewa 19 pada Akhir 2022 lalu, Once Ikut Bernyanyi bersama Dewa 19 dengan Membawakan Lagu-Lagu yang dari Album Bintang 5, Cintailah Cinta, Laskar Cinta dan Kerajaan Cinta. Keempat Album Tersebut adalah Zaman Once bersama Dewa 19. Tiket Untuk Konser adalah Sebagai Berikut:
-Titanium Class (Rp. 1.600.000,-)
-Platinum Class (Rp. 1.100.000,-)
-Titanium Tribune Class (Rp. 1.300.000,-)
Harga Tiket Ini Semuanya Lebih Mahal dari Biaya Nonton Konser Tur Dewa 19 di Jakarta pada 4 Februari lalu. Pasti Bisa Membawa Mereka Untuk Nonton Konser Bersama Sama.
Jangan Lupa Besty, Baca Halaman Musik di Koran Jawa Pos Setiap Ahad! Semoga Halaman Musik di Jawa Pos Edisi Ahad Akan jadi Legacynya Majalah NewsMusic yang Dulunya Beredar dari tahun 2000 hingga 2002, Chart Clear Top 10 di Majalah Hai, Gadis, Kawanku dan NM, Chart Ampuh di Majalah Gadis, Kawanku, Aneka Yess dan Tabloid Fantasy dan Chart NewsMusik di Majalah yang Sama.
Sudah 32 Tahun, Indonesia Kembali Rebut Emas di Cabang Sepakbola dari Sea Games. Meskipun Terjadi Kerusuhan di Akhir Babak Kedua yang Durasi lama dan Awal Babak Ekstra Pertama, Tim Ini Bisa Unggul Besar dari Thailand, Yakni Skor 5-2. Sebelum Pertandingan, Diramal Indonesia Merebut Emas Setelah 32 Tahun, Entah Bagaimana yang Bisa Merebut Emas di Cabang Sepakbola Bukan Hal Semata-Mata, Coba Kutipan Tulisan Jurnalis Olahraga Ternama Putra Permata Tegar Idaman di CNN Indonesia:
"Timnas Indonesia U22 Punya Perjalanan yang Unik di Sea Games 2023. Meski Tak Melulu bisa tampil Konsisten selama 90 Menit, Skuad Garuda Seolah selalu punya Jalan untuk Meraih Kemenangan dalam Pertandingan. Laga lawan Vietnam jadi Salah Satu Bukti bahwa Timnas Indonesia selalu Punya Solusi dalam Tekanan. Minim Serangan, bermain dengan 10 Orang, Indonesia bisa Mengalahkan Vietnam dengan Skor 3-2 di Akhir Laga. Duel lawan Thailand juga bakal berjalan Serupa. Indonesia akan Memaksimalkan Kebugaran Tubuh yang Lebih baik Dibanding Thailand. Mungkin Tim Gajah Perang Bisa lebih Menekan, Tetapi Indonesia Yang akan Menemukan cara untuk menang. 2-1 untuk Indonesia dan Emas Sepakbola Sea Games pun Kembali Dibawa Pulang."
Ini yang Dituturkan dari Penulis Buku Piala Thomas 1958-2021, Target Indonesia Rebut Emas dengan Skor Akhir 2-1, tapi Akhirnya Meleset Target dengan Skor Akhir 5-2 di Perpanjangan Waktu. Sebelumnya, di Edisi 1987 dan 1991, Mesti Merebut Emas, baik di Jakarta dan di Filipina. Sebelum 1987, 1991 dan 2023, Berkali Kali Rebut Perak Dilakukan Pada Final Sepakbola Sea Games, diantaranya Edisi 1979 di Jakarta, 1997 di Jakarta, 2011 di Jakarta (Juga), 2013 di Napyidaw dan Terakhir di 2019 di Manila. Selain Itu, Sempat Meraih Perunggu, Baik di Edisi 1981 di Manila, 1989 di Kuala Lumpur, 1999 di Bandar Sri Begawan, 2017 di Selangor dan 2022 di Hanoi. Selain Itu, Juga jadi Korban Kegagalan Medali baik di Babak Final Perunggu dan Fase Grup Cabang Sepakbola. Kini Sudah Menanti Hasil Emasnya dalam Cabang Sepakbola, Meskipun Tim yang Diasuh Indra Sjafri ini Mengulang Memori Hampir 1 Dekade lalu, Saat Itu Menukangi Timnas Indonesia U19 yang Menjadi Pemenang Utama dalam Turnamen AFF Cup U19 2013. Walaupun di Era Kepemimpinan Jokowi, Indonesia Merebut Perunggu 2 Kali, 1 Kali Perak dan 1 Kali Emas di Ajang Sepakbola Sea Games. Sedangkan, Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga) Era Jokowi dipimpin Imam Nahrawi, di Edisi 2015 Tidak Bisa Meraih Medali Sama Sekali Gara Gara PSSI sudah dibekukan dan Terkena Sanksi FIFA, lalu di Edisi 2017 Kembali dapat Perunggu Setelah lebih dari Setahun Sepakbola Indonesia Kembali Bersinar lagi. Kemudian di Masa Kepemimpinan Zainudin Amali di Kementerian yang Sama, Edisi 2019 dan 2022 Belum Kunjung Rebut Emas, Sebut Saja Edisi 2019 Tembus Final dan Dapat Perak Karena Kalah dari Vietnam dan Edisi 2022 Tembus Final dan Dapat Perunggu Karena Menang Telak atas Malaysia. di Edisi 2015 Ditangani Aji Santoso, Sementara Edisi 2017, Ditangani Luis Milla, Lalu di 2019 Ditangani Indra Sjafri dan Terakhir, 2022 Ditangani Shin Tae Yong jadi Pahlawan Kegagalan Juara Piala AFF untuk Kali Pertama di Edisi 2021/22. Walaupun Penantian Ini Lama, Bisa Bisa Meniru Spirit Manchester United pada Tahun 1999, Dimana Meraih Juara Liga Champions Eropa Setelah lebih dari 3 Dekade tidak raih Juara Sama Sekali, Liverpool yang Rebut Gelar Piala UEFA (kini Europa League) di 2001 setelah 25 Tahun Tanpa Gelar sama Sekali (plus Juara UCL Setelah 21 Tahun Tanpa Gelar di 2005), Bayern Munich Sama Seperti Liverpool di Tahun yang Sama Karena Rebut Juara Liga Champions (kembali), AS Roma yang Kembali Rebut Gelar Scudetto Setelah 18 Tahun Tanpa Gelar sama Sekali di Akhir Musim 2000/01, AC Milan Merebut Kembali Juara Liga Champions Eropa Setelah Hampir 1 Dekade Tak Kunjung Rebut Gelar pada 2003 (2 Dekade lalu, Gue Ingat), Timnas Jerman Merebut Kembali Piala Dunia setelah hampir 25 Tahun Tanpa Gelar Sama Sekali di 2014, Timnas Prancis Kembali Rebut Trofi Piala Dunia Setelah 2 Dekade Tanpa Trofi pada Edisi 2018, LA Lakers Merebut Raja NBA setelah 1 Dekade Tanpa Raih Trofi di tahun 2020 (Gue Ingat juga, Walaupun Finalnya Sengit lawan Miami Heat), Tim Thomas Indonesia Kembali ke Trofi Setelah Hampir 2 Dekade pada 2021, Timnas Argentina Kembali ke Trofi Piala Dunia Setelah 35 tahun lebih Tanpa Gelar pada 2022 dan Terakhir, Napoli Kembali Menguasai Serie A setelah 33 Tahun Tanpa Gelar Sama Sekali. 32 Tahun Adalah Waktu Yang Lama Untuk Paceklik Sepakbola Indonesia Emas lewat Sea Games, Buktinya Bukan Usia Era Orba yang 32 dalam kurun Waktu 1966 hingga 1998 sebelum Menggantikannya Kepada Reformasi. Bukan Hanya Prestasi Sepakbola di Ajang yang Sama, Tapi Cabang Lain dengan Prestasi yang Lumayan Besar buat Indonesia, Mulai dari Tunggal Putra Bulutangkis (Christian Adinata (Emas) dan Chico Aura Dwi Wardoyo (Perak)), Tunggal Putri Bulutangkis (Komang Ayu (Perunggu) dan Ester (Perunggu)), Ganda Putra Bulutangkis (Pramudya dan Yeremia (Emas) dan Fikri dan Bagas (Perunggu)), Ganda Putri Bulutangkis (Febriana dan Amalia (Emas) dan Meilysa dan Rose (Perunggu)), Ganda Campuran Bulutangkis (Rehan dan Lisa (Emas)), Tim Beregu Bulutangkis Putra (Emas), Tim Beregu Bulutangkis Putri (Perak), Tim ESports Crossfire (Perak), Tim ESports Valorant (Emas bersama Singapura), Alan Raymond (Perak), Tim ESports PUBG Mobile (Emas), Tim Putri ESports MLBB (Emas), Tim Voli Putra (Emas), Tim Voli Putri (Perunggu), Tim Basket Putri (Emas), Tim Bakset 3x3 Putri (Perunggu), Ade Permana (Perak), Tim Putri Kun Bukator (Emas), Eko Yuli Irawan (Emas), Ratna Sari Devi (Perak), dll. Bukan Hanya Sepakbola dan Bulutangkis Mengoleksi Emas, tapi Cabang Lain Semacam Angkat Besi yang Sering Raih Emas, ada yang Eko Yuli hingga Rahmat Erwin Abdullah. Bukan Cuma Itu, ada Tim ESports yang Mendulang Emas Seperti Tim Valorant Atau MLBB (Mobile Legends Bang Bang). Kembali ke Pembahasan Sepakbola di Final, Dimana, Ketika Ada Pertandingan Final, Terjadi Kerusuhan Yang Terlalu Besar, Ibarat Tragedi Heysel di era 80an Maupun Kanjuruhan, Itaewon dan Hasil Pemilu Malaysia yang Terjadi Sepanjang 2022. Terbukti, Irfan Jaya Masuk Gawang Thailand pada Awal Babak Pertama Perpanjangan Waktu Setelah Mengikat 2-2 selama 90 Menit. Sebelum Babak Perpanjangan Waktu. Berawal dari 2 Gol yang Dicipta Sananta pada Babak Pertama. Kemudian di Babak Kedua, Gol Semata Wayang menjadi Milik Thailand, baik Anan di Menit 64 dan Yotsakorn pada Akhir Babak Kedua yang Durasi Lama meskipun Menggagalkan Pesta Penantian 32 Tahun. Skor 2-2 dan Menjadikannya Diikat dan Akhirnya Bermain di Babak Perpanjangan Waktu, Pertama Tama, Digolkan Oleh Irfan Jauhari dan Terpaksa Jadi Kerusuhan. Setelah Kerusuhan Sebentar, dan Akhirnya Gol lagi Dicetak Oleh Fajar dengan Skor 4-2. di Babak Kedua Perpanjangan Waktu, Hanya Bisa Dimainkan selama 15 Menit. Dari Babak Pertama hingga Babak Pertama Perpanjangan Waktu, Diwarnai Banyak Kartu Kuning dan Merah. Di Waktu 15 Menit Terakhir Menuju Juara, Akhirnya Gol Terakhir Diciptakan Beckham Putra yang Menjadi Korban Gol Indonesia yang Terakhir Sebelum Selesai di Menit Terakhir, 120. dan Akhirnya, Setelah 120 Menit Dimainkan, Tim Indonesia Kembali Rebut Emas di Ajang Sepakbola Sea Games Tahun Ini. Dito Ariotejo yang Baru Baru Ini Mulai Menjabat Sebagai Menpora Baru Bisa Membawa Pulang Emas untuk Indonesia lewat Sepakbola Sea Games. Jika Sebelumnya Gagal Dapat Emas dari Imam Nahrawi hingga Zainudin Amali di Era Jokowi. Selain Final, Indonesia Sempat Sering Menang dari Fase Grup Hingga Semifinal Sepakbola Sea Games Tahun Ini, dibuka dengan Kemenangan Atas Tim Filipina dengan Skor 3-0, Lalu Menantang Myanmar dengan Skor Besar 5-0, Kemudian Meremuk Mantan Propinsi di Indonesia (1976-1999), Timor Leste dengan Skor 0-3, Menghajar Tuan Rumah Kamboja dengan Skor 1-2 dan Terakhir Mengalahkan Vietnam dengan Skor 3-2. Keberhasilan Ini, Jangan Ada Salah, Bukan Waktunya Untuk Merayakan Kemenangan. Coba Meniru Prestasi Michelle Yeoh dalam Oscars 2023 lalu, Dimana Meraih Penghargaan untuk Kategori Aktris Terbaik lewat Film EEAAO (Everyting Everywhere All at Once). Malaysia Pasti Bangga Dapat Trofi Oscar buat Beliau. Cobalah Indonesia, Kan Banyak Emasnya Sesuai Target Jokowi. Buktinya, Tahun 2023 adalah Tahunnya Resesi, Kejayaan Artis Artis Jiran (Malaysia) yang Populer untuk Meruntuhkan Dunia Hallyu Wave, Persiapan Pesta Politik dan Kedigyayaan Indonesia berkat Sea Games. Wallahualam...