Senin, September 23, 2024

Catatanku Catatanmu (Edisi Khusus) : Koalisi KIM+ di Pilkada Setelah Pemilu 2024 dan di dalam Kabinet Mendatang

Berakhirlah Sudah Pertarungan Pemilu 2024 yang Diikuti 24 Parpol (Paduan Nasional-Aceh) dan 3 Capres-Wapres, Kini Sudah beralih kepada Pilkada 2024 yang Digelar Serentak di Lebih dari 500 Daerah dari Papua hingga Aceh. Pilkada 2024 Selalu Diikuti Semua Calon Pemimpin di Semua Daerah se Indonesia (Kecuali Propinsi DIJ dan IKN Tidak dapat Menyelenggarakannya). Awalnya, Pilkada Edisi 2022 dan 2023 direncanakan Setelah 2020, Namun Akhirnya Ditunda hingga 2024 dan Pilkada yang Awalnya Kelak digelar lagi pada 2025 pun Dimajukan ke 2024 Demi bisa Mengakhiri Masa Kepemimpinannya pada Awal 2025 nanti. Jadinya, Kepala Daerah-Kepala Daerah yang Mengakhiri Jabatannya pada 2022-2024, Berarti akan Diganti oleh PJ alias Pejabat Gubernur atau PLT atau PLH untuk Melanjutkan Tugasnya di Berbagai Daerah. Mari Kita Kilas balik ke Pemilu 2024 dan KIM, Dimana KIM adalah Koalisi Besar Capres dan Wapres Nomor 2 di Pemilu Presiden 2024, Yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Walaupun, Duo Prabowo dan Gibran dalam Pilpres 2024 Selalu Besar Koalisinya dari Semua Parpol-Parpol yang Mendukung Pemerintahan Presiden Joko Widodo Jilid 2 sejak Oktober 2019 silam. Parpol-Parpolnya adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, PBB dan PSI. Sedangkan, Salah satu Parpol yang Gagal Mendapatkan Kursi di Pemilu 2019 adalah Partai Garuda Melengkapi Koalisi ini. Tak Hanya itu, Partai Gelora yang Menjadi Pendatang Baru di Pemilu Legislatif 2024 masuk Koalisinya Prabowo dan Terakhir, Partai Prima yang Gagal Lolos jadi Peserta Pemilu Legislatif 2024 ditawari Masuk Koalisi Indonesia Maju bersama Parpol-Parpol lainnya. Koalisi tersebut Bersaing dengan 2 Koalisi lain dalam Kontestasi Pilpres 2024, Yakni Koalisi Perubahan Anies-Muhaimin (PKB, Partai NasDem, PKS, Partai Ummat dan Partai Masyumi) dan Koalisi Ganjar-Mahfud (PDI Perjuangan, Partai Hanura, Partai Perindo dan PPP). Prabowo dan Gibran di Kontestasi Pemilu 2024 lalu Banyak Tokoh Besar atau Kecil yang Didukung untuk Menang Besar di Indonesia, Seperti Para Ulama-Ulama, Kyai-Kyai, Ustadz-Ustadz dan Sesepuh-Sesepuhnya Ulama-Ulama (Yang Kerap Sering Diucapkan oleh Imam Isya Jumat saat Mukadimah Majis Ta'lim Rutinan atau Ngaji Jumat Malam Sabtu Tafsir Al Baqarah di Musholla Al Amin Mojokerto yang Dilakukan Setiap Jumat Malam Ba'da Isya) di Jawa, Bintang-Bintang terkenal Seperti Dewa 19, Jamal Mirdad, Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Lesty Kejora, Rizky Billar, Pasha Ungu, Anji Drive, Mongol, Nikita Mirzani, Jaja Mihardja, Coki Pardede, Happy Asmara, Denny Caknan, Christian Gonzales, Dede Yusuf, Eko Patrio, Melly Goeslaw, Sule dan Helmy Yahya jadi Pendukung Capres-Wapres Nomor 2 tersebut. Ada Juga Tokoh-Tokoh Besar lain Seperti Susilo Bambang Yudhoyono, Airlangga Hartarto, Soekarwo, Saifullah Yusuf, Khofifah Indar Paranwansa, Emil Dardak, Ridwan Kamil, Bibit Waluyo, Airin Rachmy Diany, Fahri Hamzah, Zulkifli Hasan, Erick Thohir, Maruarar Sirait, Grace Natalie, Yusril Ihza Mahendra, Thomas Djiwandono, dll. Oh Ya, Satu lagi, Keluarga Relawan Pro-Joko Widodo alias ProJo ikut Mendukung Prabowo dan Gibran di Kontestasi Politik Indonesia di Tahun Naga 2024. Program dan Janjinya di Saat Kampanye adalah Makan Siang Gratis dan Susu Gratis. Tidak Hanya itu, Lagu untuk Kampanye Capres-Wapres yang Diusung Partai Gerindra dan 3 Parpol lainnya tersebut adalah Lagu Istimewa yang Diadaptasi dari Lagu Koyo Jogja Istimewa milik Ndarboy Genk dan Ok Gas versi Prabowo-Gibran yang diambil dari Lagu Ok Gas 2 dari Richard Jersey. Merujuk Pada Hasil Resmi KPU RI pada 20 Maret 2024, Prabowo dan Gibran Menang Besar dengan Perolehan Suara mencapai 58,59% dan Alhasil, Pilpres 2024 hanya 1 Putaran saja karena Menang hingga 50% lebih. Prabowo dan Gibran mengalahkan 2 Capres-Wapres lainnya Seperti Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. di Wilayah Jawa Timur, Prabowo dan Gibran Menang Besar diatas Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud dengan Perolehan Suara terbanyak Hingga 16.716.603 Suara (Berdasarkan Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024) Sebagaimana dalam Pembahasan Sebelumnya yang Pernah kita Buat. Tidak Hanya di Jawa Timur, Tapi di Propinsi-Propinsi lainnya yang Dimenangkan Semuanya oleh Prabowo dan Gibran (Kecuali Aceh dan Sumbar Gagal Menang) seperti Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dll. Bukan Hanya di 36 Propinsi yang Memenangkan Paslon ini, Tapi di 66 Kota di Belahan Dunia juga Dimenangkan Oleh Prabowo dan Gibran. 6 dari 66 Kotanya berasal dari Malaysia seperti KL, George Town, JB, Kota Kinabalu, Tawau dan Kuching Menguasai Suara Prabowo-Gibran mengalahkan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. Kemenangan Paslon Prabowo dan Gibran di Malaysia mengakibatkan Efek Kedatangan Artis-Artis Pendukungnya Seperti Dewa 19, Ungu dan Melly Goeslaw ke Malaysia sepanjang 2022-23 untuk Kebutuhan Konsernya Seperti Konser di Axiata Arena ataupun di Plenary Hall KLCC. dan Pada Akhir April 2024, Prabowo dan Gibran ditetapkan KPU RI sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih Periode 2024-2029 berdasarkan Keputusan KPU No 504 Tahun 2024. dan ini adalah Akhir Cerita Pertarungan Pilpres 2024 yang Menandakan Prabowo dan Gibran Menang besar di Sebagian Besar Wilayah Indonesia. Mari Kita Putar balik ke era 80-90an, Dimana Golkar dan Kampanyenya Lewat Lagu-Lagu dan Bintang-Bintangnya yang Ikut Mendukung Golkar Menang di Pemilu Masa Orde Baru. Lagu Kampanye untuk Golkar Misalnya Lagu Demi Cinta Nih Yee jadi Demi Golkar Nih Yee yang Dinyanyikan Oleh Hetty Koes Endang, Cintaku Sampai ke Ethiopia yang Super Viral di Malaysia sekitar 2023/24 jadi Cintaku Untuk Golkar dari Ria Resty Fauzy, Hidup Golkar yang Diambil dari Lagu Madu dan Racun milik Bill and Brod, Suksesan Pemilu 92 (Golkar) yang Diadaptasi dari Lagu Dana Asmara dari Itje Trisnawati, dll. Ada Juga, Bintang-Bintang Terkenal yang dari SAFARI atau Bukan Ikut Mendukung Golkar seperti Mendiang Eddy Sud, Titiek Puspa, Mendiang Benyamin S., Hetty Koes Endang, dll. dan disaat Hari Pemilihan, Golkar Menang besar Mengalahkan Peserta-Peserta lain Hanya Mencapai lebih dari 200-300 Kursi dari 1977 hingga 1997. Kala itu Ketuanya Seperti Amir Murtono (1973-1983), Sudharmono (1983-1988), Wahono (1988-1993) dan Harmoko (1993-1998). Kalau Dulu, Artis-Artis Indonesia ikut Mendukung Golkar dan Menang di Setiap Pemilu di Masa Rezim Orba. Tapi Sekarang, Artis-Artis Malaysia seperti Daiyan Trisha, Yaya Zahir, Chaerul Aming, Alif Satar, Faizal Tahir, dll. ikut Mendukung Kemenangan Palestina dikala Perang Besar di Masa Rezim Z*on*s Israel yang Sudah ada Sejak Hampir Setahun Silam. Setelah Selesainya Pertarungan Pilpres 2024, Kini Parpol-Parpol Pendukung Duo "Gemoy" Prabowo-Gibran yang dikenali Sebagai KIM (Koalisi Indonesia Maju) terus Berkolaborasi untuk Mengajak, Seperti PKB yang Merupakan Mantan Anggota Keluarga Koalisi KIM sebelum Berpisah dan Pindah ke Koalisi Sebelah (Anies Baswedan) yang Diberi Nama "Amin Aja Dulu", Lalu Partai NasDem yang Sudah bekerjasama dengan KIM dan PKB. Sedangkan, PPP yang Merupakan Anggota Keluarga Koalisi "Sat-Set" milik Ganjar Pranowo kini Bergabung dengan KIM yang Berisi Campuran antara Parpol Koalisi Gemoy dan Amin Aja Dulu. Selain Itu, Partai Perindo yang Merupakan Parpol dari Keluarga Sat-Set Masuk Keluarga Gemoy, Kemudian, PKS, Parpol Ketiga dari Keluarga Amin Aja Dulu juga Ikut Masuk ke Koalisinya Prabowo-Gibran. dan Terakhir, Partai Buruh berkolaborasi Dengan Keluarga Koalisi Gemoy. dan Alhasil, Diberi Nama "KIM+" yang Mencampurkan Antara Koalisi Gemoy, Amin Aja Dulu (Hanya 3 dari 4 Parpol) dan Sat-Set (Hanya 2 dari 4 Parpol). Tidak Hanya itu, PDI Perjuangan yang Menyandang Status Raja Pemilu Legislatif 2024 (Tapi Capresnya Tumbang) Kemungkinan Masuk Koalisi ini Agar bisa Direstui Megawati Soekarnoputeri. di Pilkada 2024 Nanti, Banyak Sekali Calon-Calon Pemimpin di Kota, Kabupaten dan Propinsi bisa Membuatnya Lebih besar untuk Buka Peluang Koalisi yang Membesar, Baik Dipertahankan, Dicampur atau Tidak. di Pilkada Banten 2024, Koalisi KIM+ (Minus Partai Golkar) Mengusung Andra Soni dan Achmad Dimiyati Natakusumah. Saigannya KIM+ di Pilkada Banten 2024 adalah Airin-Ade dari PDI Perjuangan dan Partai Golkar. Kombinasi Antara 1 Parpol dari Sat-Set dan 1 Parpol dari Gemoy Mengusung Duo Airin-Ade. di Jakarta, ada Ridwan Kamil dan Suswono yang Diusung Semua Parpol dari KIM+ termasuk PKN. Tidak Hanya di Jakarta, di Jabar ada Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan atau Dewa (bukan Nama Band) yang Juga diusung KIM+ termasuk Partai Buruh dan PKN. Ada Juga di Propinsi Jateng, Koalisi KIM+ Mendukung dan Mengusung Ahmad Luthfi dan Taj Yasin. di Wilayah Jatim, Khofifah dan Emil tetap diusung 14 dari 18 Parpol Pemilu 2024 yang Tergabung dalam KIM+. Tak Cuma itu, di Bali, Munculnya Paslon Saingan Wayan Koster-Nyoman Giri (Wayang) yang Diusung PDI Perjuangan, Partai Buruh, Partai Gelora dan Parpol-Parpol Islam (Kecuali PKS), Yakni De Gadjah (Made Muliawan Arya) dan PAS (Putu Agus Suradnyana). Paslon yang Dijuluki "DeGadjah-PAS" ini Diusung Parpol-Parpol KIM+ (Minus Partai Gelora dan Buruh). Tak Hanya itu, di Kalimatan Selatan, Koalisi KIM+ pun ada Juga Meskipun Sebagian Anggota-Anggota Keluarga KIM+ Dipisahkan Untuk menjadi Rival dalam Pertarungannya. Raudhatul Jannah dan Akhmad Rozanie Menggabungkan Antara 4 Parpol KIM+ dan PDI Perjuangan sebagai Pengusungnya. Sedangkan Parpol-Parpol Geng KIM+ (Minus PKB, Gerindra, Golkar dan NasDem) Mengusung Saingannya Jannah-Akhmad, Yakni Muhidin dan Hasnuryadi Sulaiman. Tak Cuma di Kalsel, di Sumsel saja, KIM+ Mengusung Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati. Partai NasDem, PKS, Partai Demokrat dan Partai Perindo yang Keempatnya dari Geng KIM+ Memisahkan diri dari Keluarga KIM+ di Sumsel Demi Mendukung Herman Deru dan Cik Ujang. Selain itu, Yang di Riau, Keluarga KIM+ Berpecah dan Masing-Masing Mendukung 3 Paslon. Yang KIM+ Kubu Gerindra-Demokrat adalah Nasir dan Wardan, Sedangkan KIM+ Kubu Golkar adalah Petahana Syamsuar dan Mawardi Saleh dan KIM+ Kubu NasDem adalah Abdul Wahid dan S.F. Hariyanto sebagai Petahana juga. di Maluku Utara, KIM+ Senasib sama Seperti di Banten, Bali, Kalsel, Sumsel dan Riau, Misalnya, KIM+ Kubu PKS Mengusung Kasuba dan Basri, KIM+ Kubu Gerindra-Golkar Mengusung Mus dan Thahir dan Terakhir KIM+ Kubu PAN-Demokrat Mengusung Benny dan Sehe. Sementara di Sulbar, KIM+ Lagi-Lagu Berpecah Beneran, Gerindra-Golkar Mengusung Petahana Ali Baar dan Arwan Aras. Sedangkan PKB, PPP dan Partai Perindo Mengusung Andi Ibrahim Masdar dan Asnuddin Sokong, PAN (bersama Hanura dan PDI Perjuangan) Mengusung Syam-Enny dan Terakhir, Demokrat-NasDem-PSI-PKS Mengusung Total Duka-Salim. Tidak Cuma itu, di Sumut, KIM+ Tidak bisa Komplit Seperti di Propinsi-Propinsi yang Disebutkan Tadi diatas. KIM+ versi Partai Gerindra Mengusung Bobby-Surya dan KIM+ versi PB-Partai Gelora Mengusung Eddy-Hasan bersama PDI Perjuangan. Tak Cuma Kontestasi di Propinsi, Tapi di Kota dan Kabupaten juga Ikut Bertarung. KIM+ yang di Kota-Kota dan Kabupaten-Kabupaten mulai bermunculan. di Kota Mojokerto, Duo Ning Ita dan Mas Sandi Diusung PDI Perjuangan, Partai Ummat, Partai Hanura dan Semua Parpol-Parpol dari KIM+ (Kecuali PKB). Sedangkan, di Kota  Solo, Koalisi KIM+ Dipisah, Baik versi Gerindra yang Mengusung Ardi-Astrid dan versi PB-PBB-Garuda Mengusung Teguh-Nugroho bersama PDI Perjuangan. Tak Hanya itu, di Kota Pasuruan, KIM+ Mengusung Adi Wibowo dan Nawawi. Karena, di Pilkada Kota Pasuruan Tahun ini Diikuti 1 Paslon Karena adanya Kotak Kosong. Sedangkan, di Gresik, Yani dan Alif Diusung 16 Parpol dari KIM+. Tak Hanya itu, di Trenggalek, Gus Ipin dan Mas Syah Memang Diusung Semua Parpol dari KIM+ bersama PDI Perjuangan dan Partai Ummat. Sedangkan di Ngawi, Ony-Rianto Diusung Keluarga Besar KIM+ dan PDI Perjuangan. di Pilkada Surabaya 2024, Semestinya Hanya Diikuti 1 Paslon Kali Pertama Setelah Nyaris 2 Dekade Pertama Kali Digelar pada 2005 silam. Eri dan Armuji Diusung PDI Perjuangan, Partai Ummat, Partai Hanura dan Semua Parpol dari Keluarga Besar KIM+. Tidak Hanya itu, di Pilkada Kabupaten Pasuruan 2024, Muncullah Duo Mujib-Wardah dan Rusdi-Asrori yang Sama-Sama Diusung KIM+! KIM+ di Kabupaten Pasuruan Memang Senasib Sama Seperti di Kota Mojokerto, Solo, Sumsel dan Kalsel. Tidak Cuma itu, di Kota Arema alias Kota Malang, KIM+ Dipisah untuk 2 Paslon agar Bisa Menyaingi PDI Perjuangan yang Mengusung Heri-Ganisa Rumpoko. Kedua Paslonnya adalah Anton-Dimiyati dari PKB, Partai Demokrat dan PAN serta Wahyu dan Ali dari Partai Gerindra, Partai Golkar, PKS, Partai NasDem, dll. Pilkada di Kota Malang di Edisi Tahun ini Meniru di Berbagai Kota/Kabupaten/Propinsi yang boleh Memisahkan Koalisi ini Sendiri-Sendiri saja. KIM+ Memang dianggap Koalisi yang Membesar dan Paling Gemoy yang Dianggap Semangat Jokowisme dan Prabowoisme (Merujuk pada Wikipedia). Kalau Dulu, Diberi Nama Koalisi Indonesia Adil-Makmur pada Pilpres 2019 yang Isinya Partai Gerindra, PAN, PKS, Partai Demokrat dan Partai Berkarya. Tujuannya untuk Menyaingi Koalisinya Jokowi-Ma'ruf Amin, yakni Indonesia Maju yang terdiri dari PDI Perjuangan, Partai Golkar, PPP, PKB, Partai NasDem, Partai Hanura, PBB, PKP Indonesia, PSI dan Partai Perindo di Pertarungan Pilpres 2019 silam. Nah, di Tanggal 1 Oktober nanti, Semua Anggota-Anggota DPR RI terpilih dari 7 Parpol KIM+ bersama 110 Anggota DPR RI terpilih dari PDI Perjuangan 2024-2029 dilantik jadi Anggota Dewan di Gedung DPR/DPD/MPR RI bersama 152 Anggota DPD RI terpilih 2024-2029. Jadinya, Semua Parpol-Parpol Parlemen dari KIM+ akan Memulai Kinerja besar untuk Indonesia selama 5 Tahun di Wakil Rakyat bersama PDI Perjuangan yang Menjadi Rajanya. Menurut Hasil Pemilu 2024 dari KPU RI, PDI Perjuangan Meraih 110 Kursi yang Turun 18 Kursi DPR RI (Kalau Edisi 2019, PDI Perjuangan dapat 128 Kursi DPR RI karena Jokowi Menang). Sedangkan, Partai Golkar Naik 17 Kursi jadi 102 Kursi (Kalau Edisi 2019, Partai Golkar dapat 85 Kursi). Lalu, Disusul Partai Gerindra Naik Juga Jumlah Kursi DPR RI jadi 86 Kursi (Dulunya 78 di Edisi 2019). Sementara, Partai NasDem mendapat Jatah Kursi di DPR RI hanya 69 Kursi, PKB dapat 68 Kursi, PKS dapat 53 Kursi, PAN dapat 48 Kursi dan Partai Demokrat dapat 44 Kursi. Selain itu, di Pemerintahan Mendatang (Prabowo dan Gibran), Direncanakan Membentuk Kabinet Zaken yang Isinya 44 Menteri Sesuai dengan Revisi Undang Undang Kementerian yang Disahkan pada 19 September lalu. Sebelum Kabinet ini Kelak dilantik, Presiden dan Wapres RI terpilih Prabowo dan Gibran Dilantik dulu di Gedung DPR/DPD/MPR RI Jakarta pada 20 Oktober 2024 nanti (Sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022). dan Dipastikan, pada Tanggal, Bulan dan Tahun yang Sama, adalah Hari Terakhir Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang Sudah Nyaris 1 Dekade Mengabdi untuk Indonesia dan Kepemimpinan Indonesia Memberikan Tongkat Estafetnya ke Prabowo Subianto Kelak. Kabinet ini Kemungkinan akan Diisi Kader-Kadernya Semua Parpol milik KIM+ dan PDI Perjuangan yang Kemungkinan ikut Masuk Kabinet ini. Jika PDI Perjuangan ikut Masuk Kabinet Pemerintahan Baru Mendatang Kelak, Insya Allah, Tidak ada Oposisi Seperti dulu! Yakin? Kita Tunggu Saja. Wallahualam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar