Jumat, Juli 26, 2024

Membaca Syair Abu Nawas (alias I'Tiraf), Faidahnya Luar Biasa Tampak Ringan

Setiap Jumat Setelah Mengumandangkan Adzan Subuh atau Sebelum Iqomah Sholat Subuh di Musholla Al Amin Mojokerto, Membacakan Sholawat Syair Abu Nawas (alias I'Tiraf) Sebanyak 3x atau 4x Saja. Kalau Hari-Hari lain (Seperti Sabtu Isya alias Malam) Juga Sama. Saya Pasti Mendengarnya dari Mushollaku yang Biasanya ada di Jumat, Selalu Sejuk Jadinya... Syair ini Juga dijadikan Lagu Seperti Lagunya Raihan bersama Yasin Sulaiman berjudul Sama yang Diambil dari Album Koleksi Nasyid Terbaik Raihan yang Dirilis tahun 2000. Selain Syair Abu Nawas yang Kerap dibacakan, Membaca Al Kahfi ayat 1-10 pun Bisa dilakukan Setiap Kamis-Jumat agar Menghindari Fitnah Dajjal. Yuk Kita Mengenal Lebih dekat Dengan Syair yang Biasanya Dibacakan 3x atau 4x Setiap Jumat Setelah Adzan Subuh di Musholla Al Amin Mojokerto yang Berdasarkan dari Sumbernya.


Merujuk Pada Website NU, Syair ini pada tahun 1950an kerap dilantunkan orang-orang tua. Demikian diceritakan orang-orang tua di masa kini. Syair yang juga dipopulerken Gus Dur ini kerap dinisbahkan kepada seorang legenda yang sangat cendekia dan jenaka. Walhasil syair ini keluar dari seseorang yang dikenal dengan sebutan Abu Nawas atau Abu Nuwas. Tidak salah kalau syair berikut ini memiliki tempat di hati kalangan orang-orang baik. Selain kandungannya yang berbobot, syair ini diharapkan memberikan manfaat bagi pembacanya sebagaimana anjuran salah seorang ulama besar yang menghimpun syariat dan hakikat Syekh Abdul Wahhab Sya’roni. Sayid Bakri bin M Sayid Syatho Dimyathi dalam karyanya I‘anatut Tholibin mengutip ucapan Syekh Abdul Wahhab Sya’roni.



Dari Syekh Abdul Wahhab Sya’roni--semoga Allah memberikan maslahat kepada kita berkat Syekh Wahhab--bahwa siapa saja yang melazimkan dua bait ini setiap hari Jumat, maka Allah akan ambil ruhnya dalam keadaan Islam tanpa ragu sedikit pun. Kedua bait syair itu berbunyi:

Ilahi lastu lil Firdausi ahla 
Wa la aqwa ala naril jahimi 
Fa hab li taubatan waghfir dzunubi 
Fainnaka ghafirudz dzanbil ‘azhimi.

(Tuhanku, aku bukanlah penghuni yang pantas surga-Mu. Aku pun tidak sanggup masuk neraka. Karena itu, bukalah pintu tobat-Mu. Ampunilah segenap dosaku. Karena sungguh Engkau ialah Zat yang maha pengampun).

Perihal berapa kali dan jam berapa, memang tidak disebutkan oleh Syekh Wahhab. Namun, Sayid Bakri mengutip pendapat sebagian ulama yang mengamalkan syair tersebut.


Dikutip dari sejumlah ulama bahwa dua bait syair itu dibaca sebanyak 5 kali setelah mengerjakan shalat Jumat. Kalau hanya membaca lima kali setiap pekan, amalan ini dengan faidahnya yang luar biasa tampaknya ringan. Artinya, sayang kalau dilewatkan begitu saja. Syair ini bisa dibaca sebelum meninggalkan sajadah Jumatan. Setelah Ashar pun tidak menjadi masalah.

Walaupun Syairnya Paling Ikonik dan Ngetop Bagi Umat Islam yang Dilantunkan dari Presiden RI periode 1999-2001 KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Terutama Waktu Sebelum Mengumandangkan Iqomah di Waktu Subuh Setiap Jumat dan Sehabis Jumatan. Kalau Hari Hari lainnya Tidak apa apa. Yang Lainnya, Membacakan Subhanallah 3x di Hari Rabu atau Sabtu Setelah Adzan Subuh di Musholla Al Amin Mojokerto, Juga Tidak apa apa. Wallahualam...

Source : NU Online



P/S:
Postingan di Blog ini Sudah dibuat yang Baru Setelah Berkali-kali Dihapus. Nah, Ini Postingan Blogku yang Tetap Membahas tentang Keagamaan apalagi Membaca Syair Abu Nawas alias I'Tiraf. Jangan Dihapus lagi ya! Kan tadi Sudah lihat IGS di Akun IGku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar