MY BLOG (Blog Ku)
Blogku Sejak 2015
Selasa, Juli 15, 2025
Radio Itu (Maunya) Berani Beda?
Senin, Juli 14, 2025
Buku Baruku dan Chelsea Juara
Jumat, Juli 11, 2025
Jumat adalah Rezeki dari Allah dan Hari Penuh Berkah saat Berdagang Pasca Sholat Jumat, Kenapa Tidak?
Ini Hari Jumat (Paling) Berkah Bro Sis, Yuk Bahas... Pembahasan Blog ini diintisarikan oleh ChatGPT yang Sudah dibuat Tadi.
Pernyataan Bahwa Hari Jumat adalah Harinya Rezeki dari Allah saat Berdagang pasca Sholat Jumat memiliki dasar dalam Islam, tetapi perlu dipahami secara Proporsional dan Tidak Berlebihan.
A. Dasar Agama : Al Quran dan Hadist
Dalam Surah Al Jumuah ayat 10, Allah SWT berfirman :
"Apabila Salat telah ditunaikan, Maka bertebaranlah kamu di Muka Bumi dan Carilah Karunia Allah, dan Ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu Beruntung." (QS Al Jumuah: 10)
Penjelasan dan Makna :
-Ayat ini turun berkaitan dengan Aktivitas Setelah Sholat Jumat
-"Carilah Karunia Allah" dimaknai oleh Banyak Ulama sebagai Bolehnya Berdagang atau Bekerja Kembali setelah Sholat Jumat Selesai
-Setelah Sholat Jumat Selesai, Umat Islam dibolehkan Kembali Bekerja, Berdagang dan Beraktivitas untuk Mencari Rezeki
-"Karunia Allah" dalam ayat ini diartikan Sebagai Rezeki dan Peluang Usaha
-Hari Jumat dianggap Istimewa karena ada Momen Berkah seperti:
-Waktu Mustajab Doa
-Hari diciptakannya Nabi Adam
-Hari Kiamat akan Terjadi di Hari Jumat
Namun, Tidak ada Dalil yang Secara Eksplisit Menyatakan bahwa "Berdagang setelah Sholat Jumat pasti Mendatangkan Rezeki lebih dibanding Hari-Hari lain." Itu adalah bentuk Motivasi dan Keyakinan Positif, bukan Hukum Syariat.
B. Praktik di Masyarakat
di Banyak Masyarakat Muslim (termasuk Indonesia):
-Pasar Jumat atau Jualan Pasca Sholat Jumat memang lebih Ramai, Karena:
-Banyak Orang Keluar Masjid dan Mungkin ingin Membeli Sesuatu
-Suasana lebih santai, Semasam "Akhir Pekan Religius"?
-Ini bisa Menjadi Momen Strategis untuk berdagang, secara Sosiologis, bukan Semata-Mata karena Hari Jumat itu "Magis".
C. Catatan Penting
-Jangan Sampai Karena yakin "Jumat adalah Harinya Rezeki", lalu Mengabaikan Usaha di Hari lain.
-Rezeki itu datang dari Allah Setiap hari, dengan Ikhtiar dan Tawakal, bukan Karena Harinya Saja.
-Pastikan Sholat Jumat ditunaikan dahulu, karena Berdagang sebelum Sholat (saat Adzan Kedua) dilarang dalam Islam:
"Hai Orang-Orang yang Beriman, apabila diseru untuk Menunaikan Sholat Jumat, Maka bersegeralah kamu Kepada Mengingat Allah dan Tinggalkanlah Jual Beli." (QS. Al Jumuah: 9)
D. Hukum Berdagang
Sebelum Adzan Kedua Jumat (Boleh, Masih diperbolehkan Berdagang)
Setelah Adzan Kedua Jumat (Tidak Boleh (alias Haram), Berdagang dilarang bagi Laki-Laki yang Wajib Melaksanakan Sholat Jumat (QS. Al Jumuah ayat 9))
Setelah Sholat Jumat Selesai (Boleh (Halal), diperbolehkan Kembali berdagang, Seperti dalam QS Al Jumuah ayat 10))
Kesimpulan :
Benar! Secara Umum bahwa Hari Jumat adalah Hari Penuh Keberkahan, dan Boleh Berdagang Setelah Sholat Jumat, Bahkan Bisa jadi Lebih Ramai. Namun, Tidak ada Jaminan Rezeki lebih Hanya karena Harinya. Yang Paling utama adalah Niat, Usaha yang Halal dan Tawakal Kepada Allah SWT. Yang Boleh Berdagang Setelah Sholat Jumat, Bahkan hal ini didorong dalam Al Quran, Selama :
-Tidak Mengganggu Kewajiban Ibadah (Sholat Jumat Sudah ditunaikan)
-Dilakukan dengan Cara yang Halal dan Jujur
-Disertai dengan Dzikir dan Kesadaran Pada Allah, Bukan Melupakannya Karena Sibuk Mencari Dunia
Jadi, di Hari Jumat Bukan Cuma adalah Harinya Rezeki dari Allah disaat Berdagang Pasca Sholat Jumat, tapi Hari Penuh Berkah apabila Mau Jumatan, Kenapa Tidak?
Yuk Amalkan Sedekahnya dan Banyak Doanya!
Kamis, Juli 10, 2025
Liga 1 dan Liga 2 Berubah Nama di Musim ini
Selasa, Juli 08, 2025
Lirik Lagu Nadeera Zaini - Bukan Lagi Kita
Minggu, Juli 06, 2025
Peterpan #KamiKembali
Sabtu, Juli 05, 2025
Puasa (Sunnah) Tasua dan Asyura
Hari ini dan Esok, Kita kan Mulai Puasa (Sunnah) di Muharram, antara Tasua dan Asyura. kan Kemarin Siang dan Tadi Malam di Hari Jumat pas Menyimak dan Mendengar Khutbah Sholat Jumatnya Ustadz Zainul Asyrori di Masjid At-Taufiq Mojokerto sama Pengajian Rutin Majelis Ta'lim Rutinan Malam Sabtu di Mushollaku (Al Amin) kan Membahas Seputar Rencana Puasa Tasua dan Asyura. Sebenarnya Sih, Puasa di Muharram saja harusnya sampai 2 Saja, malah cuman 3 Doang. Bener Banget, biar Tambah Berkah. Hari ini adalah Puasa Sunnah Tasua, dan Tadinya Masak Mi Goreng tanpa dikasih Telornya, Masya Allah... Enak Banget deh... dan Rencananya, di Waktu Sabtu Sore nanti, Berkemungkinan pergi ke Sunrise Mall (atau Sunrise Mall 2) untuk Mencari Makan-Makanan buat Berbuka Puasa Tasua nanti, Insya Allah... dan Esoknya, dimungkinkan ada Puasa Asyura (Kayaknya). Kalau Puasa Asyura Esok Hari, Tetap bisa lah...
Menurut Info dari Internet, Salah Satu anjuran Rasulullah SAW kepada Umatnya untuk Berpuasa di Tanggal 9 dan 10 Muharram adalah Sebagai Pembeda Umat Muslim dengan Kaum Yahudi yang Hanya Berpuasa di Asyura (10 Muharram) saja.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, "Nabi SAW datang di Madinah, tiba-tiba beliau mendapati orang-orang Yahudi pada berpuasa Asyura (10 Muharram). Mereka berkata, 'Ini adalah Hari Kemenangan Musa terhadap Firaun.' Lalu Nabi SAW bersabda kepada Sahabat-Sahabatnya, 'Kamu adalah lebih berhak atas Musa daripada mereka, oleh sebab itu berpuasalah'!". (HR. Bukhari)
Selain itu, Puasa Asyura memiliki Keutamaan besar. Allah SWT akan Mengampuni Dosa setahun yang lalu bagi Mereka yang Menunaikan Puasa di Tanggal 10 Muharram sesuai Jalan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, "Puasa Arafah Menghapus Dosa 2 tahun yang lalu dan yang akan datang, Sementara Puasa Asyura menghapus Dosa Setahun yang lalu." (HR. Muslim)
Itu Tadi Penjelasan dari Internet yang Membahas Puasa Tasua dan Asyura yang dianjurkan Rasulullah SAW. Semoga bisa Memberikan Keberkahan bagi Umat Muslim Sekalian, Insya Allah...
Yuk Anjurkan Puasa Sunnah Tasua dan Asyura ya...