Ini Sudah Memasuki Akhir Tahun 2025 dan Besok Kita Rayakan Tahun 2026 dengan Suka Cita. Yuk Kita Bahas Koran... Sebagian Besarnya Sudah Hapus Total dan Kita akan Siap Buat yang Baru.
di Tahun 2025 adalah Tahunnya Keemasan Koran Kompas (Koran Favorit gue selain JP dan MI) disaat Merayakan Usia 6 Dekade (60 Tahun) Berkarya, Mendominasi Pemberitaan Pemerintahan era Prabowo-Gibran/Kabinet Merah Putih hingga Episode Terakhir Edisi Minggu dalam Format Cetak. Ini Pembuktiannya, Koran ini Bisa dianggap Mencerahkan bagi Pembaca-Pembaca Setianya. dan di 2026 Nanti, Kelak akan ada yang Baru bagi Koran yang Berjargon "Mencerahkan Lintas Generasi" tersebut. Sepanjang Tahun ini, Koran Kompas is The Best!
Harga Baru dan Tebalnya Masih 16 Halaman
di Awal Januari lalu, Harganya Berubah Drastis! Awalnya Dengan Harga Rp. 9.000/Koran dan Rp. 200.000,-/Bulan, kini, Harganya Berubah jadi Rp. 12.000,-/Koran untuk Wilayah Pulau Jawa atau Rp. 12.500,-/Koran untuk Wilayah Luar Pulau Jawa dan Rp. 250.000,-/Bulan untuk Wilayah Pulau Jawa atau Rp. 265.000,-/Bulan untuk Wilayah Luar Pulau Jawa. Harga Koran tersebut Semestinya Terlalu Mahal. Ketebalannya masih 16 Halaman Seperti Biasa (kalau yang Jawa Pos (Edisi Minggu) cuma 20 Halaman gitu). Kalau anda Ingat kembali ke era 80an-90an, Koran Kompas pernah Tebal 16 Halaman (atau melebihinya). Sekarang, kan Sama kayak yang dulu.
Pemred diganti Baru
Sebelum diganti Pemred Barunya, dari Awal Januari hingga Akhir April lalu masih diisi Sutta Dharmasaputra yang menjabat dari akhir April 2020 silam. Nama A. Haryo Damardono masih Wapemred (bersama Adi Prinantyo).
Pada Awal Mei 2025, Kompas Mengalami Pergantian Pemred, Pemred Lama yang biasanya diisi Sutta Dharmasaputra digantikan oleh A. Haryo Damardono Secara Mutlak! Sebelum Jadi Pemred, Beliau masih jadi Wapemred bersama Adi pada Maret 2024 hingga April 2025.
di Eranya Beliau jadi Pemred Baru sejak Mei lalu, Inovasi-Inovasi Kompasnya makin Ok dan makin Hebat, ada Menerbitkan Edisi Khusus yang dijual terpisah dari Reguler (seperti Edisi Khusus 60 Tahun 60 Halaman, HUT RI ke 80 dan Timnas Indonesia yang Mengembalikan Tabloid Bola) dengan cara di Pre Order lewat Toko Online dan Offline dengan Bonus Melimpah, Memperkenalkan Karikatur Baru "Joni dan Poni" Setiap Sabtu, Memperkenalkan KompasONE yang Menyatukan Media-Media Massa dari Kompas Gramedia, dll. Selain Inovasi, Prestasi yang didapat saat Beliau sudah Jadi Pemred Baru, seperti SPS Awards 2025 (6 Emas, 1 Perak dan 1 Perunggu) pada 23 Mei lalu dan Juara 2 Kategori Jurnalis Cetak di Penghargaan Anugerah Diktisantek 2025 (Ester Lince Napitupulu) pada 19 atau 20 Desember lalu.
Konten Khusus Liga Spanyol
Kalau Kompas TV jadi TVnya Liga Belanda, Maka Koran Kompas ada Konten Khusus Liga Spanyol. sepanjang Mei lalu, Kompas dengan Rubrik Olahraga yang Edisi Jumat memuat Konten Khusus Berita Liga Spanyol, Mantap kan.
Blood Brothers dan Rizman Ruzaini
Artikel Film dan Tokoh-Tokoh Malaysia di Koran Kompas Masuk! yang Film Blood Brothers kan Semestinya Muncul di Rubrik Nama-Peristiwa (menampilkan Salah Satu Pemeran bernawa Sharnaaz) Edisi 13/6 lalu dan Info Film Blockbuster 2025 dari Negeri Jiran tersebut di Rubrik Hiburan Edisi 15/6 lalu. adapula, Sekitar Juli/Agustus lalu, Memuat 2 Tokoh Perancang Busana dari Negeri Jiran Malaysia, yakni Rizman dan Ruzaini. Eh, Lupa, Mantan Perdana Menteri Malaysia (1981-2003 dan 2018-2020) yang Namanya Mahathir Mohamad pun juga dimuat sekitar Juli lalu.
Merayakan 6 Dekade Berkarya
Tampilan Sampul Kompas Edisi Khusus 60 Tahun 60 Halaman
Perayaan 6 Dekade Koran Kompas ditandai dengan Menerbitkan Edisi Khusus 60 Tahun 60 Halaman yang Berisi Konten-Konten yang didokumentasikan oleh Arsip Kompas yang Kontennya Menyatukan Kekayaan Arsip, Visual dan Infografis. Seperti Cerita 8 Presiden (dari Bung Karno hingga Prabowo), Cerita Politik-Hukum, Cerita Perekonomian, Cerita Olahraga (yang diliput Sang Jurnalis-Jurnalis), Cerita Hiburan (hanya Film dan Musik Saja), dll. Koran Edisi Khusus ini pasti Semacam Album Musik Kompilasi yang Embel-Embelnya "The Best of" atau "The Greatest Hits" (Seperti Album Sebuah Nama Sebuah Cerita milik Peterpan Band yang dirilis 2008 silam). Sebelum diterbitkan, di Pre Order dulu dari 9 hingga 24 Juni 2025 dan Biayanya Rp. 149.000,-/Koran termasuk Bonus Paket Kompas.id Setahun. Mahal Banget! Selain itu, ada Juga Edisi Khusus 60 Tahun versi lain, yakni 16 Halaman yang Sampulnya Menampilkan Ulang Sampul Koran Kompas Edisi Perdana (28/6/1965) dengan Versi sedikit Agak lain, ada Juga Pembahasan Seputar Brain Rot di Jurnalisme Data Spesial, Pemuatan Perdana Joni dan Poni, Cerita dan Peristiwa Indonesia yang direkam oleh Kompas, Sejarah Koran Kompas dari Kelahiran hingga Kejayaan, TTS Spesial, Indonesia 1965-2025, Evolusi Harga Koran Kompas dari Waktu ke Waktu, Timeline Liputan Internasional dari Jurnalis-Jurnalis Koran Kompas, Mengenal Ekspedisi/Jelajah yang Pernah diliput dan Pengakuan Semua Pembaca Setia. Tak Cuma itu, ada Berbagai Event-Event yang ada, Mulai dari Gowesan pada 27/6 lalu, Kemudian, Menggelar Ziarah ke 2 Makam 2 Pendiri KG Group dan Syukuran Pada 28/6 lalu, Pameran Foto Mewarisi Masa Lalu Membentuk Masa Depan, Pagelaran Konser Kubikel Kompas yang dimeriahkan Sejumlah Penyanyi dan Musisi besar, ada Ariel (Noah/Peterpan), Yuni Shara, Fadly (Padi Reborn), Raisa, dll. Digelar pada 30/6 lalu di Ruang Redaksi Koran Kompas. dan Malamnya, di Tanggal yang Sama, Menggelar Pesta Puncak Perayaan 6 Dekade Koran Kompas, Gala Literasi Nusantara yang dimeriahkan Oleh Krisdayanti, Lyodra, Akbar, Gilang Baskara, Cak Imin, dll. dan disiarkan Langsung di Kompas TV pada Jam 7.30 Malam. Oh Ya, Satu lagi, di Gramedia Jalma ada Rangkaian Perayaan 60 Tahun Koran Kompas dan ada Perbincangan Spesial yang Membahas Ulasan Edisi Khusus Kompas 60 Tahun 60 Halaman pada Awal/Pertengahan Juli lalu.
Joni dan Poni
Tampilan Karikatur Joni dan Poni Edisi Terakhir 2025
Duo "Joni dan Poni" kini hadir di Koran Kompas sejak 28/6 lalu dan Langsung Heboh dengan Satir Peristiwa Nasional dan Internasional. Joni adalah Keturuan Oom Pasikom (yang melegenda sebelum Mati pada 2018 silam) dan Poni adalah BFFnya si Joni sejak Masih TK. Kedua Sosok ini mampu Menyaingi "Mang Ohle" di Koran Pikiran Rakyat yang Biasanya Muncul Setiap Sabtu dan Karikatur AI di Halaman Zodiak di Koran Jawa Pos yang Biasanya Muncul Setiap Minggu. Jadinya, di Sampul Koran Kompas Edisi Sabtu yang ada Joni dan Poni di Kiri Bawah, serasa Seperti Sampul Koran Pikiran Rakyat Edisi Sabtu yang ada Komik Mang Ohlenya di Kanan Bawah. Memang, Joni dan Poni adalah Maskot Baru Koran Kompas bukan lagi "Oom Pasikom", "Si Gundul" (Tabloid Bola) atau "Cak Sur dan Ning Ya" (Surya (Tribun Network)) yang dulu. dan Suatu Saat nanti, si Joni dan si Poni bakal bertemu dengan Duo "Oki dan Nirmala" dari Keluarga Majalah Bobo (Saudaranya Kompas?).
Edisi Khusus HUT RI ke 80 yang Lebih Tebal
Tampilan Sampul Kompas Edisi Khusus HUT RI ke 80 setebal 80 Halaman
Pada Agustus Lalu, Koran Kompas Menghadirkan Edisi Khusus yang Lebih Tebal, yakni Edisi Khusus HUT RI ke 80 setebal 80 Halaman. Berisikan Sejarah Indonesia yang Langka (RARE) tapi didokumentasikan Oleh Tim Arsip Kompas. Termasuk Juga Pemikirian-Pemikiran Tokoh Besar hingga Geliat Propinsi (seperti Jatim dengan Jargon Gerbang Baru Nusantara). Harganya Murah Sekali cuma Rp. 80.808,-/Koran. Yang Bonusnya ada yang Macam-Macam (tapi pasti Mahal), semisal Rp. 3.380.808,- (Paket 1 Koran, Bundel Cetak Setahun dan Kompas.id Setahun 2 Akun). Edisi Khusus ini dijual terpisah dari Edisi Reguler lho kayak yang Edisi Khusus Kompas pas 6 Dekade berkarya dan Tanggal 17/8 saja adalah Tanggalnya Koran Kompas masih Beredar (biasanya Tidak ada di Reguler, tapi Khusus di Perayaannya yang Spesial). Sebelum Dapat Koran Edsus ini, dilakukan dengan Pre Order dulu dari 29 Juli hingga 12 Agustus lalu dan Bisa di Toko Online dan Offline. Oh Ya, Untuk Logo HUT RI ke 80 Resminya, ada di Koran ini, tapi dimuat di Edisi 9 hingga 18 Agustus 2025 (yang Koran-Koran Sebelah kan ikut Pemuatan Logo tersebut kayak Jawa Pos atau Media Indonesia).
Tampilan Sampul Kompas Edisi 16/8 lalu (ada Logo HUT RI ke 80)
Jadwal Metro TV "Comeback"
Tampilan Jadwal TV di Koran Kompas (13/12)
di Tanggal 9/9 lalu, Metro TV resmi "Comeback" Pemuatan Jadwalnya di Koran Kompas setelah 5 Tahun tidak termuat. Stasiun TV yang dimiliki oleh MGN tersebut menggantikan Posisi Jadwal GTV yang sudah tidak lagi dimuat setelah 23 Tahun lamanya. Sejak adanya Metro TV (Kembali), berarti Tidak akan Menjumpai Jadwal Tayangan Naruto Shippuden (Setiap Akhir Pekan) dan Spongebob Squarepants (Setiap hari) di Koran ini. Jadwal TV ini serasa Kembali bernostalgia seperti dulu. Sejumlah Program-Program Acara Metro TV yang termuat Jadwalnya ada MNL hingga Prime Time News. ditaruh Bersama 9 TV Nasional/Lokal lainnya, seperti TVRI Nasional, SCTV, Trans TV, Trans 7, TV One, Jak TV Jakarta, Kompas TV, RTV dan BTV. Metro TV bukan cuma di Kompas saja, tapi di Koran Sebelah alias Tuan Rumah (Media Indonesia), pun tidak Memasang Jadwal, Melainkan Info Program-Program Acaranya hampir Saban hari (Mirip dengan Info Program Acara RCTI di Halaman Televisi/Kolom Acara TV di Koran Jawa Pos Setiap Minggu sekitar 2024/25 dan Info Program Acara Kompas TV di Koran Kompas era 2012-2017).
Tabloid Bola Hidup Kembali
Tampilan Sampul Tabloid Bola era 2010an
di Tahun 2025, Tabloid Bola Hidup Kembali setelah 7 Tahun Mati (2018), tapi pasti Menerbitkan Edisi Khusus dalam Format Tabloid di Kompas. Isinya adalah Geliat Timnas Indonesia dan Kualifikasi Piala Dunia. di Pre Order dulu sebelum Dapat Tabloidnya lewat Toko Online dan Offline, Sama Seperti 2 Edsus Kompas yang dulu (keduanya sama-sama Format Koran). Harganya Cuma Rp. 60.000,-/Tabloid dan Bonus 1 Poster atau Rp. 120.000,-/Tabloid dan Bonus 2 Poster + Kompas.id 6 Bulan. dan Untuk Sponsornya, adalah Djarum Foundation Bakti Olahraga. Kayaknya ini Berasa Nostalgia, Meningatkan Kita dengan Iklan Djarum Super Soccer yang rutin Nongol di Salah satu Tabloid yang Sudah mati pada 26 Oktober 2018 tersebut.
Rubrik Sawala
Setiap Jumat (1-2 Pekan sekali), Koran Kompas hadirkan Rubrik Baru, yakni "Sawala". Berisikan Warisan-Warisan Budaya Indonesia yang ditulis oleh Sejumlah Penulis Luar Redaksi Koran Kompas dan Penulis Internal di Redaksi Koran ini. Apa yang dikatakan Pengantar di Rubrik ini:
"Dalam rubrik baru Sawala, Harian Kompas (Kompas.id) menyuguhkan ruang diskusi, musyawarah, dan Pertukaran Argumen yang membangun antara Penulis dari Luar Redaksi dan Penulis Internal Redaksi Harian Kompas (Kompas.id). Dalam Rubrik ini, Pertemuan gagasan antara Penulis dari Luar Redaksi dan Penulis Internal Redaksi Harian Kompas (Kompas.id) tidak untuk Saling Menyanggah atau Mempertentangkan Sebuah Gagasan, Tetap untuk Saling Memperkaya, Menghasilkan Pemikiran yang Multidimensi, dan Memberi Inspirasi Positif bagi Publik/Pembaca. Rubrik Sawala diharapkan Bisa menjadi Forum Adu Gagasan yang Beretika, Berimbang dan Berorientasi pada Kebaikan bersama."
Kemenbud RI juga ikut Terlibat di Rubrik ini karena adalah Kolaborasinya. dan Rubrik ini Mampu Menyaingi Rubrik Wisata di Koran Jawa Pos Edisi Minggu yang Isinya Artikel Info Wisata di 38 Propinsi di Indonesia yang didominasi Pemuatan Foto-Foto Tim Antara maupun yang dari Jawa Pos/Keluarga Jawa Pos Radar.
Lipsus Sea Games 2025
Tampilan Liputan Khusus Sea Games 2025
Sea Games 2025 pada 9-20 Desember lalu, Lebih Greget ada Koran Kompas dengan Liputan Khususnya. Menghadirkan Informasi Update Sea Games 2025 dari awal hingga akhir. Ada Kolom Chok Dee (setara dengan What's On Social Media milik Koran Jawa Pos di Edisi Minggu) dan Surat Untuk Atlet (yang dikirim dari Email-Emailnya) Sebelum Sea Games 2025 digelar, ada Rubrik Khusus Jelang Sea Games 2025 (30 November hingga 8 Desember 2025).
Tim Peliput Sea Games 2025
Para Jurnalis-Jurnalis Kompas yang Mengirimkan ke Thailand adalah :
01. Rebiyyah Salasah
02. Kelvin Hianusa
03. Fakhri Fadlurrohman
04. Rian Septiandi
05. Billy Khaerudin
Lipsus ini bisa Bersaing dengan Rubrik Golf di Koran Jawa Pos yang Biasanya rutin Nongol Setiap hari Minggu (bagian dari Sportainment).
Memasak di Jurnalisme Data
Koran Kompas yang Edisi 12/12 lalu, Ternyata "Memasak", pastilah Menghadirkan Edisi Tematis Jurnalisme Data yang Membahas Hutan Sumatera Lenyap. Sepertinya, Harus Membutuhkan 4 Halaman Berbahan Kertas Tembus Pandang untuk Menutupnya. Buktinya, Koran ini Semestinya Bolak Balik, baik yang 1990 dan 2024, Masya Allah, Kenapa Sih? Ini Inovasinya yang Agak lain...
Rubrik Geliat Kota yang Kemiripan atau Tidak?
Rubrik Geliat Kota yang Hadir Saban Jumat di Halaman 1 dan 15 (baik Cetak dan EPaper) sepanjang Tahun ini Semestinya Kemiripan atau Tidak. Kadang Mirip dengan Peluang Usaha milik Koran Jawa Pos Edisi Minggu, Kadang Mirip dengan Wisata di Jawa Pos Edisi Minggu Juga, Kadang Mirip dengan Community di Jawa Pos Edisi Minggu Juga, Kadang Mirip dengan Desa Kita di Koran Jawa Pos Radar Mojokerto/Jombang Setiap hari atau Tidak. Kayaknya sih, Isi Konten dari Rubrik ini terlalu Sama atau Beda ya? Aduh...
Iklan Fraksi PDIP DPR RI?
Sampai Tulisan ini sudah dibuat, Koran Kompas kerap Memasang Iklan Besar (Halaman 8-9) yang Iklan/Advetorial Fraksi PDIP DPR RI. Apa jadinya Iklan Partai si "Banteng Kekar" tersebut muncul di Koran ini? Ya, Ini Cuma Aspirasi Wakil Rakyat untuk Kader-Kader PDIP atau Rakyat Indonesia. Isi dari Iklan ini adalah "Laporan untuk Rakyat". Sekedar kita Mengingatkan kembali ke 2024 silam, dimana Koran Kompas memuat Iklan Partai Golkar versi Kemenangan Prabowo dan Gibran dan 102 Caleg Partai si "Pohon Beringin" Terpilih berdasarkan Hasil Pemilu 2024 silam pada Maret 2024 silam.
Pemerintahan Prabowo dan Gibran/Kabinet Merah Putih masih Dominan?
Tampilan Sampul Koran Kompas Edisi 20/10 lalu
Jika di Koran Sebelah (Jawa Pos) yang ada Berita Kabinet Merah Putih lewat Rubrik Kementerian Kabinet Merah Putih Setiap Senin hingga Jumat dan Headline Sampul/Sambungan dari Headline Sampul Setiap Sabtu-Minggu, Maka di Koran Kompas ada Berita-Berita Pemerintahan era Prabowo dan Gibran dan Kabinet Merah Putih yang masih dominan sejak Memulainya pada 20 Oktober 2024 silam. Oh Ya, yang Edisi 16/8 lalu, Sampulnya Pasti Advetorial Pemerintahan era Prabowo dan Gibran dalam rangka Merayakan 80 Tahun Indonesia. Sekedar Mengingatkan kita kembali ke Februari 2024, Bahwa Koran Kompas ada Advetorial Prabowo dan Gibran jelang Pencoblosan Pemilu 2024 silam yang dimuat di Edisi 9/2/24 silam.
Episode Terakhir Kompas Minggu
Koran Kompas yang Edisi Minggu adalah Episode Terakhir untuk Penerbitan dalam Format Cetak setelah lebih dari 45 Tahun Menemani Pembaca Setia. Kalau anda dulu, Lihat Informasinya yang Kayak Isi-Isi dari Koran Jawa Pos Edisi Minggu (era 2020-2025) itu Macam Macam ada, Seperti Cerpen, Tayangan TV, Film, Musik, dll. Tapi Sekarang, pun Tak lagi Hadir untuk Pembaca Setia di Tahun 2026 nanti. Nah, Edisi 28/12 lalu adalah Edisi Terakhirnya Kompas Minggu dengan Catatan yang ditulis Oleh Sang Pemred Sendiri (A. Haryo Damardono). Ga Menyesal, Kalau Kompas Minggu sudah Berakhir.
Outlook Konten Koran Kompas di 2026
Nah, di Tahun 2026 nanti, Koran Kompas Memasak Lagi, Memasak Lagi! ya, Konten-Konten Baru Koran Kompas akan di Prediksi atau Outlook di 2026 Kelak. Yang Pertama, adalah, Kompas Edisi Akhir Pekan!
Iklan Kompas Edisi Akhir Pekan (A)
Mulai 3/1 Tahun Depan, Koran Kompas Edisi Sabtu bakal direbranding, Menjadi Edisi Akhir Pekan yang Mengawinkan (atau Mencampurkan) Isi Konten Koran Kompas Edisi Sabtu dan Edisi Minggu. Nah, Konten-Konten yang akan Muncul di Edisi Akhir Pekan dari Kompas ada, Seperti Urbana, Kelana (mirip dengan Rubrik Wisata di Koran Jawa Pos Edisi Minggu), Kenang Rasa, Cerpen, dll. dan Ketebalannya, Kemungkinan cuma 20-28 Halaman Saja. Jika di Jawa Pos Edisi Jumat ada Tulisan "Weekend Magz, Besok!" di Sampul Halaman 1, Maka di Koran Kompas ada Edisi Akhir Pekan yang Kelak hadir 3/1 Tahun depan. dan Nantinya bakal jadi The Next "Tabloid Citra (1990-2004)" atau "Tabloid Bola (1984-2018)". Bukan Cuma Edisi Akhir Pekan Setiap hari Sabtu, Setiap hari Minggu, Kompas bukan diterbitkan dalam Cetak saja, tapi Fokus pada Penerbitan Secara Digital sepenuhnya lewat EPaper dari Kompas.id. Oh Ya, untuk Rubrik "Geliat Kota" di Edisi Jumat (baik di Halaman 1 dan 15) untuk 2026 nanti, Berpotensi akan Meniru Isi Kontennya Rubrik "Peluang Usaha" milik Jawa Pos Edisi Minggu atau Rubrik "Desa Kita" dari Jawa Pos Radar Mojokerto Setiap hari. Kalau Geliat Kota yang mengcopy Konten Peluang Usaha di Koran Minggunya yang Jawa Pos, Terserah dong. Sementara itu, Edisi Khusus Ramadhan dan Lebaran 1447H/2026M dari Koran Kompas kemungkinan akan diterbitkan dalam Format 100% Tabloid (lagi) seperti Tabloid Bola, yakni Vibenya mirip dengan Tabloid Citra yang dulunya adalah Tabloid Khusus Panduan Menonton Televisi. dan dipastikan, Edisi Khusus ini didahului dulu dengan Melakukan Pre Order di Online dan Offline pada Februari-Maret 2026 nanti dan ada Banyak Bonusnya jika adan Beli Pre Order dengan Harga Murah. Selain yang Edisi Khusus Ramadhan/Lebaran, ada Juga Edisi Khusus Panduan Piala Dunia 2026 dengan Format Koran yang Super Tebal tapi Berisi Profil 48 Tim, Pemain-Pemain yang akan Bersinar, Serbaneka Piala Dunia 2026, Sejarah Piala Dunia dan Pengalaman Lipsus Piala Dunia (1982-2022).
Tampilan Buku Piala Eropa 1996 dari Penerbit Buku Kompas
Kayaknya Edisi Khusus ini Kemungkinan akan hadir di Mei-Juni 2026 nanti dan bisa di Pre Order dulu sebelum Dapat Edsus ini di Periode yang Sama. Pre Ordernya lewat Toko Online maupun Offline, dan Harganya, Tetap Murah juga. Kedua Edsus Kompas yang Beredar di Tahun Depan (2026), diprediksi dijual terpisah dari Edisi Reguler dan Tak ada di Versi EPaper... Lain Edisi Khusus Kompas untuk 2026, Lain Pula dengan KompasPRO untuk Sektor Mining yang akan hadir di Januari 2026 nanti. Yang Liputan Khusus Piala Dunia 2026 juga hadir Lho... Lipsus ini akan hadir mulai Akhir Mei hingga Pertengahan Juli 2026 nanti dan Kemungkinan, diprediksi, Sejumlah Jurnalis-Jurnalis Kompas Koran akan mengirimkan Liputannya ke AS, Kanada dan Meksiko, seperti Luki Aulia, Ihsan Mahar dan Fakhri Fadlurrohman.
dan Semoga, di 2026, Koran Kompas bisa Memasak lagi dan Tetap Berjaya ditengah Disrupsi Digitalisasi. Amin Yra...









