Sabtu, Oktober 26, 2019

Ada E-Paper di Dalam Koran Cetak demi Hancurkan Pemborosan Kertas

Memasuki Pertengahan 2019, Kedua Koran Lokal yang Tulisannya ada di Jawa Pos ato JP Radar Mojokerto Setiap Minggu, Kompas dan Pikiran Rakyat sedang Melakukan Penipisan Halaman demi Fokus Hemat Kertas.

Koran Kompas (Jakarta & Surabaya)

Headline Kompas edisi 16 Agustus 2019 dengan Tulisan E-Paper (20-36 Halaman Print/24-40 Halaman EPaper)

Koran Kompas Melakukannya dengan Penipisan Halaman dari 28-36 Halaman Setiap Hari Kembali menjadi 16-24 Halaman seperti Jaman 90an atau 2000an, bahkan ada Versi E-Papernya yang Bisa diakses lewat https://epaper.kompas.id. dari Awal hingga Pertengahan 2019, Terbit hanya 24 Halaman, tapi Mulai Pertengahan 2019, berubah jadi 20-24 Halaman dan 24-28 Halaman dengan E-Paper. Kalau dulu, sekitar 90an atau 2000an, masih Ketebalannya kadang 16, kadang 20 dan kadang 24 itu Tipis, atau Saat Edisi Khusus, Tidak lagi Tipis, tapi Menjadi Tebal lebih dari 80 Halaman (Tepatnya di Awal tahun 2000) atau Tebal Lagi sekitar 2002/03/04 karena Larisnya nama Koran yang ditunjuk Bung Karno suatu saat dulu. sementara itu di Juni 2013 berubah jadi 100 Halaman khusus Untuk Memperkenalkan ePaper Siang, 25 Oktober 2013, menjadi 100 Halaman Lagi. November 2014, kembali seperti bulan Oktober 2013, di Bulan Juni 2015 (Ramadan 1436H) paling tebal di 2 Edisi Khusus dan bulan Agustus 2019, kembali Tebal Lagi gara gara Munculnya E-Paper. Kompas dulu adalah Koran yang sangat Perkasa dengan Ketebalan Besar di Saat Edisi Khusus, bahkan sejak Pertengahan 2019, mulai Berkurang dan Tipis (Kecuali edisi Khusus yang Tebal Halamannya) dan Rasanya Kayak Zaman akhir 80an (1988-89) hingga akhir 90an/awal 2000an (1998-2000). Di Tahun 2020 (Usianya 55 Tahun), Masih Terbit Korannya, Apalagi Ngurangin Tebalnya seperti Zaman 80an-2000an kayak 16 atau 20 atau 24 Halaman (Bonusnya Epaper 4-6 Halaman).

Koran Pikiran Rakyat (Bandung)

Headline Pikiran Rakyat edisi 20 September 2019 dengan Tulisan E-Paper (16 Halaman Non EP/20 Halaman EP/28 Halaman EP+Tabloid Galura (Jumat))

Tidak Seperti Kompas, tapi Koran dari Bandung, Pikiran Rakyat (Tulisannya Muncul di JP Radar Mojokerto edisi Minggu) berubah menjadi Tipis, yakni 16 Halaman dan Versi E-Paper 20 Halaman. Sejak tahun 1966, Koran Pikiran Rakyat telah Menjadi Koran Paling Banyak dibaca di Jawa Barat setelah Koran Kompas yang Masih terbit di Bandung Raya dan Jawa Barat. sejak Tahun 2008, Pikiran Rakyat menggunakan Sarana E-Paper seperti Koran Kompas yang Melakukannya. di Ultah Emas PR (3 tahun lalu), Koran ini Terbit lebih Tebal 48 Halaman dan harganya masih sama RP. 2.900,-. sejak 30 Juli 2019, Pikiran Rakyat berubah seperti ini, 16 Halaman (Non E-Paper) dan 20 Halaman (E-Paper). Tapi Jangan Takut, Koran ini Tersedia dengan 2 Pilihan, E-Paper Pikiran Rakyat dan Non E-Paper Pikiran Rakyat. Bacaan Favorit Warga Jawa Barat makin Lengkap dengan Website Resminya https://www.pikiran-rakyat.com Serta lewat Akun FB, IG dan Twitter Pikiran Rakyat untuk Mendapatkan Berita Baru di Jawa Barat dan Se-Indonesia. Di Tahun 2020 Saja, Koran Pikiran Rakyat versi Cetak Masih Eksis Sampai Sekarang.

Ditengah Isu Paperless yang Menyebabkan Kertas yang Begitu Mahal, Selama Ini Bukan Iklan yang Biayanya selalu Mahal lewat Koran, tapi Lebih baik beriklan lewat Website Berita Online daripada Koran Kertas. Oplahnya Selalu Naik-Turun dan Tipis karena Mau Mengalihkan ke Digital untuk Mendapatkan Berita Barunya. Bukan Hanya Itu, Koran lain yang Belum mendapatkan Sarana E-Paper atau Sudah Dapat, seperti Koran Jawa Pos yang mulai Menipis di Seksi pertamanya, Yakni 16-20 Halaman. Jika 20 Halaman di Edisi Minggu, berarti Halaman Lensa Minggu dan Zodiak di 1 Halaman, JPCA 2019 di Halaman yang Sama, Saujana dan Buku (Tanpa ditambah Zodiak) dan Berita Olahraga menjadi 5-7 Halaman. Jika 16 Halaman di Edisi Lainnya (Senin-Sabtu/Senin-Minggu) bisa-bisa ada yang keterbatasan Ruangannya karena Pengiklan dialihkan ke Website Berita. tak hanya itu, Koran Surya ato Banjarmasin Post (Grup Kompas Gramedia), Republika, Media Indonesia, Koran Tempo, Top Skor dan RM juga sama dengan Jawa Pos yang Belum atau Sudah ada Sarana Digitalnya. Jangan Sampai anda Membeli Koran yang Begitu Mahal sekali, Lebih Baik harus yang Hemat tanpa Membeli Kertas yang ada Apalagi eranya Paperless. Kita Harus Hemat Kertas untuk Beli dan Baca, Jangan Sampai ada Pemborosan. Hemat Pangkal Kaya. Jaman Sekarang atau Nanti, Loper Koran mesti Menghilang tapi Ada Ojek Online yang Mesti lewat...

Untuk Membeli Koran Terbaru tiap pagi Hari, Kuy Kunjungi Website Gramedia Digital (Eh, ada Majalah Orang Negeri Jiran Malaysia juga lho):
https://ebooks.gramedia.com
 

Ada Bonus Nih, Masih Ingat Kan Headline Koran Kompas yang Edisi Khusus atau Tematis waktu Koran ini Sangat Perkasa jamannya Momen Spesial (Sejak Sekitar 2000)...


Kompas edisi 1 Januari 2000 (1000 Tahun Nusantara atau Hampir 2 Dekade)

 Kompas edisi 100 Halaman Sumpah Pemuda 2013 (Dulu Ga Kebagian Deh, Cuman Ada Jawa Pos yang Tebalnya Super, 100 Halaman Lebih)

 Kompas edisi 28 November 2014 (Jelang HUT Ke 50 dan Masih 100 Halaman)

Kompas edisi 50 Tahun Dengan 50 Headline Kompas Asli yang Terbaik (26 Juni 2015 atau 2 Hari Jelang HUT Ke 50 (Tahun Depan HUT Ke 55))

Kompas edisi Tematis Sumpah Pemuda 2017 Dengan Modern Karya Anak Bangsa (28 Oktober 2017)

Kompas edisi Tematis Prediksi 2019 (Terbit 14 Desember 2018 atau 11 Bulan setelah Berwajah Baru)


Kangenin Deh Kompas yang Jaman-Jamannya Edisi Khusus yang Tebal Sekali... Mudah-Mudahan, Pada HUT Ke 55 Nanti, Tebal Lagi Ya...

Update : Sejak 23 Maret 2020, Kompas berubah Menjadi 16 Halaman + 4-6 Halaman Epaper (namun pada 24, 26-28 Maret kemarin Kembali ke 20 Halaman + 4 Halaman EPaper) Demi Mencegah Covid 19 di Indonesia. Nantinya, Pada 27-29 Juni 2020, Harus ada Edisi (Super) Khusus HUT Ke 55 yang Tebalnya 48 atau 56 atau 60 Halaman (Termasuk 4-8 Halaman Versi EPaper Tambahan). dan Sejak Pertengahan Maret 2020, Koran Pikiran Rakyat Tidak Ada Lagi Edisi Minggu, Namun Menjadi 6 Edisi dari Senin hingga Sabtu, Sehingga Tebalnya bukan 16 Halaman, tapi 20 Halaman (Yang Versi EPaper Sama Dong). Kompas yang 16 Halaman (atau 20 Halaman Jika Spesial) Sekarang Masih Balik Lagi ke Zaman 80-90an Gara Gara Virus Covid 19, Yang Penting Jaga Terus Mendapatkan Koran Ini dan Aman Lho...



Tidak ada komentar: