Kamis, Juni 16, 2022

Sambut HUT ke 57 Kompas dan 73 Jawa Pos! (Update)

Juni-Juli ini, Kita Bisa Merayakan Ulang Tahun Kedua Koran Favorit gue yang Masih Berlangganan sampai Saat ini, antara Kompas dan Jawa Pos. kalau Koran Kompas merayakan HUTnya pada 28 Juni, tapi Jawa Pos sambut HUTnya pada 1 Juli. Sekilas, kalau 28 Juni 1965 merupakan Lahirnya Koran Kompas atas Usulan Bung Karno saat itu. sedangkan, 1 Juli 1949, Jawa Pos Mungkin jadi Tanggal Hari Jadinya, tapi mulai Terbit tahun 1948/49. The Chung Sen adalah Pendiri Jawa Pos di Surabaya, sedangkan (Alm) Jakob Oetama dan (Alm) PK Ojong adalah Duo Pendiri Kompas di Jakarta. Waktu Demi Waktu, banyak sekali Perubahan Pemilikannya, mulai dari Dahlan Iskan di era 80an hingga Leak Kustiyo di era 2010an. Mengingat, pada tahun 2017, Jawa Pos merelakan Lepas Pemiliknya Dahlan Iskan dan Diambil Alih Sendirinya, bahkan, Jawa Pos masih tetap jadi Koran Terbesar di Jawa Timur dan Indonesia yang Mengukuhkan Posisinya dibawah Kompas atau Sebaliknya. Sementara di Kompas, Koran tersebut Pernah Dibredel Total 2 Kali, diantaranya tahun 1965 (saat ada G30SPKI) dan tahun 1978 (ketika Demonstrasi Para Mahasiswa), setelah Dibredel, Koran Kompas Kembali muncul. saat Persebaya Juara Liga Indonesia 1997, Jawa Pos ikut andil Meliput Hasil Kemenangan Tim Arek Suroboyo tersebut dalam Kompetisi Final Liga Indonesia 1997. Jawa Pos menyebar Kecil Kecilan ke Kawasan Luar Jatim seperti Solo, Jogjakarta dan Bali serta beberapa tahun Setelahnya, Melahirkan Nama "Jawa Pos Radar" yang Merupakan Merek Koran Daerah yang Kembaran dari Aslinya. di Kompas, Peristiwa Kerusuhan Mei 1998 makin dinikmati seiring dengan Perubahan Zaman, terutama Tragedi Trisakti Mei 1998 yang Menewaskan Kwartet Mahasiswa. lalu, Demonstrasi Besar di Gedung DPR/MPR dan Soeharto Lengser setelah 32 tahun Berkuasa. Kehebatan Kompas, memang boleh mendukung Jurnalisme dan meneguhkan Prinsip dalam Setiap Peristiwanya. di Daerah-Daerah, Kompas bisa Dicetak di Mana Saja dan Kapan Saja, Karena ada PJJ (Percetakan Jarak Jauh), mulai dari Semarang di tahun 1997, setahun kemudian di Makassar (1998), masuk Surabaya (1999/2000), Palembang (2000), Banjarmasin (2001), Medan (2003), Bandung (2005) dan Terakhir, Bali (2008). di Jakarta, Kompas semakin Laku ketika Pagi Datang, karena hanya Membacanya sembari Mengomsumsi Kopi atau Teh saja. Ketika Piala Eropa dan PON digelar di tahun 2000, Jawa Pos dan Kompas ikut Andil Meliput Khusus, baik Koran Spesial "Sportivo" maupun Tabloid Khusus. bersaing melawan Tabloid Bola yang jadi Nomor 1 di Indonesia dan Tabloid Go yang Mengulas Piala Eropa 2000. di Tahun yang Sama, bulan Januari, Kedua Koran itu Menerbitkan Edisi Khusus 2000, ada yang 1000 Tahun Nusantara dan Tokoh Abad Ini/Koran Kita. Pemrednya, Pun Berganti dari Masa ke Masa. mulai Dari (alm) Margiono (1993-1995), (alm) Solihin Hidajat (Ko Hin) (1995-2000), Dhimam Abror D (2000-01), Arif Afandi (2001-2005), Azrul Ananda (2005-06), R. Budijanto (2006-2009), Leak Kustiyo (2009-2014), Marsudi Nurwahid (2014-2018), Abdul Rokhim (2018-19) dan Ibnu Yunianto (2019-kini) di Jawa Pos (Anda Bisa Baca Setiap Minggu di Halaman 2 dan Coba Cek Tulisan Para Pemred Jawa Pos sebelum 2019) dan (alm) Jakob Oetama (1965-2000), Suryopratomo (2000-2008), Bambang (2008-09), Rikard Bagun (2009-2014), Budiman Tanuredjo (2014-2018), Ninuk Mardina (2018-2020) dan Sutta D (2020-kini) di Kompas. di Tahun 2002, Jawa Pos dan Kompas menjadikannya Koran paling Favorit diantara Nama Koran lainnya (baik Pagi maupun Sore). seiring dengan Lakunya Koran di Pasaran, Jawa Pos mulai Menggunakan Jargonnya sampai Sekarang ini "Selalu ada Yang Baru!". yang Lainnya Kompas tak ketinggalan menghadirkan Jargonnya yang Tidak kalah Menariknya "Buka Mata dengan Kompas" yang Bisa diiklankan di TV, Radio dan Media Cetak. Paling Favoritnya adalah Iklan Kompas yang Menggunakan Tagline yg Sama diatas apalagi Iklan tersebut dibilang Viral di Masanya! Tak Hanya Itu, Setiap Minggu Kedua Nama Korannya biasanya Muncul di Koran Jawa Pos Radar Mojokerto (Pakansi) dan Kompas sendiri, ada yang Nama Kompas di Jawa Pos Radar Mojokerto Pakansi melalui Rubrik Cerpen (Halaman 7) bersama Banjarmasin Post, Republika, Surya, Tribun Jabar, Tribun Jateng, Media Indonesia, Warta Kota, SuperBall, dll. di Tahun 2010, Kompas Menggelar Promo Paket Langganan bersama Koran Harian Surya, bertitel "Bulan Promosi Kompas dan Surya". Promosi Ini hanya berlaku di Kawasan Jatim yang Bisa Mendapatkan Langganan 2 Koran dari KG Media tanpa Tambahan lainnya (seperti Tabloid Bola, dkk.) dan Bisa Mendapatkan Hadiah Liburan atau Mobil. 1 Dekade berselang, koran Kompas memasuki Usianya ke 55 pada 28 Juni 2020 silam, menghadirkan Edisi Khusus besar besaran, yakni Normal Baru dan Acara Ultahnya disiarkan di Kompas TV pada Minggu Malamnya. Tak Ketinggalan ada Edisi Khusus Hari Anak 2020, HUT RI ke 75, 6 Bulan Pandemik di Indonesia, Kematian (alm) Jakob Oetama, UMKM, Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan dan Hari Ibu. sementara Jawa Pos, kembali menjadi Koran no. 1 di Jawa Timur dan Indonesia serta Memperkenalkan Tabloid Jawa Pos edisi Minggu (plus Libur Tanggal Merah), namun sayangnya hanya Hampir Setahun keberadaannya, Tabloid ini tak ada lagi, Karena Fokus merombak Rubrik-Rubriknya karena Terpecah sejak awal Juli tahun lalu. kini di Tahun 2022, Koran Kompas sudah Bisa #MenjadiLebih! Sesuai dengan Jargonnya yang Baru dipakai sejak awal 2022. Jargon Tersebut itulah bisa diandalkan Kompas memiliki Segmentasi Pembaca paling Besar dari Koran Lainnya (termasuk Jawa Pos), yakni Kelas Menengah ke Atas! walaupun bisa Bersaing dengan Jawa Pos, dkk. Kompas pun bisa Menjadikannya Koran no. 1 di Indonesia (mungkin saja). Bersaing lawan Bersaing, sama tapi beda. walaupun Jawa Pos dan Kompas yang Rubrik Rubriknya yang Meniru atau Menyainginnya, seperti Acara di TV Jawa Pos edisi Minggu mirip dengan Acara Hari Ini di Kompas setiap Harinya. kalau anda Lihat Acara RCTI dan Infonya (karena Aku Bukan Pilihan Wanita), ada di Jawa Pos Setiap Minggu, sedangkan di Kompas, cuman memuat Jadwal TVRI Nasional Setiap Harinya (karena Forum Fristian, Indonesia Bicara, Keroncong Lestari, Dapur Devina, Hello Doctor, D'Teras, Sobat Millenial dan RMI). sedangkan Halaman Food di Jawa Pos edisi Minggu semestinya meniru Rubrik Avontour Kuliner di Kompas edisi yang Sama, lalu Home di Jawa Pos edisi Minggu mirip dengan Rubrik Property di Kompas setiap Jumat (jika Tidak ada terus, Maka diganti dengan Digital terus setiap Jumat juga), ada pula Catatan Pemimpin Redaksi Jawa Pos sebelum 2019, Senior Editor Jawa Pos, Direktur JP Radar dan Mantan Wartawan Jawa Pos yang biasanya dimuat Setiap Minggu di Halaman 2 di Jawa Pos Sunday mirip dengan Tulisan Luki Aulia maupun Catatan Politik di Koran Kompas edisi Sabtu di Halaman 2/3 dan 4/5 maupun Sonya Hellen/Tatang di Halaman 5/8 di edisi yang Sama. Bukan Kaleng Kaleng, Meskipun Jawa Pos maupun Kompas itu adalah Koran paling Besar selain Pikiran Rakyat, Suara Merdeka, Warta Kota, Media Indonesia, dll. Mari kita Ulang Balik ke Tahun 2012 (1 Dekade Lalu), dimana Jawa Pos berhasil meraih Penghargaan WAN-IFRA Awards 2012 dan dikukuhkan jadi Koran No. 1 di Jatim dan Indonesia. 1 Dekade kini, beralih pada Kompas yang meraih Penghargaan di Ajang yang sama dan Masih siap Menjadi No. 1 di Indonesia (menunggu mungkin). Yang Dibuktikan adalah, Kompas maupun Jawa Pos Sama Sama Target Pembacanya dan Sama Sama Prestasinya... tapi Beda Pangsa Pasar! sementara, di TV, nama Jawa Pos dan Kompas mulai dipakai meskipun bisa dianggap Multimedia, Multiplatform dan Multichannel seperti Media Indonesia mengekor Metro TV. Jawa Pos TV bisa disaksikan di Jakarta, Semarang, Surabaya dan Madiun melalui Saluran Digital (yang Analog tidak lagi bersiaran sejak hadirnya Menggunakan Nama SBO TV selama 15 Tahun terakhir). sementara Kompas TV mulai bersiaran sejak 9 September 2011 dan awalnya disaksikan di 9 Kota, namun terpaksa menjadi Content Provider meskipun TV lokal boleh relay nasional. Sekarang, Jawa Pos dan Kompas masih ada di Agen dan Loper Koran di Sekitar kita, karena akibat Disrupsi Digitalisasi yang Sememangnya ada di Mana Saja. Jawa Pos maupun Kompas tetap utuh Menegakkan Prinsip Jurnalisme. Janji Buat Pembaca adalah Menghadirkan Berita Paling Update dan Cepat daripada Koran!


Nantikan Koran Kompas edisi HUT ke 57 pada 28 Juni 2022 dan Jawa Pos edisi HUT ke 73 pada 1 Juli 2022!

Tidak ada komentar: