Sabtu, Oktober 08, 2022

Hani Fadzil di ERA dan Ahmad Dhani dari Dewa19/Ahmad Band mesti Ibaratnya Koran Kompas?

Seperti Tulisan Postingan di Wordpress Hampir 4 Tahun Lalu dimana Tabloid Bola Sudah Tamat Penerbitannya pada Oktober 2018 lalu, Walaupun Tabloid Ini Sudah Dikenang Sebagai Tabloid Andalan dunia Olahraga Khususnya. Jika Black Sabbath adalah Metalicanya yang Penyempurna, Tapi Jika Tabloid Bola adalah Penyempurna Untuk Memuat Berita Olahraga dan TV Nasional atau Internasional yang Menyiarkan Sepakbola dan Non-Sepakbola Ibarat 2 Musisi Rock Melegenda, Metalica dan Black Sabbath! Jadinya Tabloid Bola yang Sudah Mati (bersama Majalah Hai, Tabloid Soccer dan Lainnya) Mestinya Diibaratkan Koran Kompas dan Tabloid Kontan yang Sekarang Ini. Yuk Kita Bahas Cerita Ini. Selagi Koran Kompas, cs. Ga Beredar Hari Ini Karena Libur Maulidur Rasul.


Walaupun Koran Ini Sudah Comeback jadi Koran Terbesar dan Tertinggi diatas Jawa Pos, dkk. Berarti Koran Kompas bisa Ketiban Rezeki dengan Mengusung Jargon (Kembali) Baru "#Menjadilebih" tapi sudah Lama Menggunakan Tagline tersebut pada 2013 lalu. Koran Kompas bersama Websitenya, Kompas.id Ikut Meramaikan Sejarah Media Cetak Indonesia sepanjang 2022, dimana Nama Kompas jadi Populer dengan Berita-Berita yang Sangat Menarik dan Mendukung Jurnalisme Berkualitas sejak 57 tahun Terakhir. Sejak Tampilan Berubah per Januari 2018, Koran Kompas Langsung Tancap Gas menjadi Koran yang Begitu Luar Biasa Untuk Anak Muda hingga Lansia yang Ketinggalan Masa Digitalnya. Ketika Itu periode 2015-2020 adalah Masa Disrupsi Digitalisasi Setelah Banyak Merek Media Cetak Mati Suri Setelah Tabloid Soccer dan Gaul Memutuskan Untuk Mengakhiri Penerbitannya pada 2014 lalu. di awal Tahun ini, Kompas meningkatkan Jumlah Pembacanya yang awalnya 2,2 Juta menjadi lebih dari 3 Juta Saja dan Ditargetkan Mencapai 4-6 Juta Pembaca (Menunggu Hasilnya Lewat Iklan di Koran Ini). Tak Cuma Jumlah Pembaca di Awal Tahun 2022, tapi berbagai Penghargaan sudah diterima, pada Tahun lalu mengoleksi Berbagai Penghargaan mulai Dari IPMA 2021 (1 Perak dan 3 Emas), IYRA 2021 (1 Perunggu), Asia Media Awards 2021 (Emas dan Perunggu) dan Anugerah Dewan Pers 2021 Kategori Media Siber. tapi Tahun Ini, Kompas Menggondol Banyak Penghargaan Bergengsi seperti IPMA 2022 (7 Emas), Indonesia Wow Brand Awards 2022 (Gold Champions Kategori Koran), Anugerah Jurnalisme Adinegoro 2021, Asia Media Awards 2022 (Emas dan Perak), HUT SPS ke 76, InMA Awards, MAW Talk Awards Kategori Media Berpengaruh dan MH Thamrin Awards 2022 Kategori Tajuk. Hebatnya Koran Kompas Mampu bisa Menjadi Lebih Besar dan Nomor 1 di Indonesia (seperti Dituangkan dalam PDF Media Corporate 2021/22). Sepanjang 2022, Kompas Meramaikan Banyak Liputan Khusus yang Sangat Luar Biasa dan Peristiwa Besar dari Waktu ke Waktu menjadi pusat perhatian Rakyat, mulai dari Ekspedisi Tanah Papua yang Dimuat Setiap Sabtu selama 10 Edisi (Diibaratkan Gegar Vaganza 9 Tayang 10 Konser), Mudik Lebaran 2022 (April-Mei), Sea Games 2021 (Mei), Perang Rusia-Ukraina (Juni-Juli), NFT Kompas Diluncurkan (Juni), Berita Ferdy Sambo, Cycling De Jabar 2022, Berita Kematian Ratu Elizabeth II, dll. Kita Tentu Masih Ingat Peristiwa Reformasi 1998 yang Menjadi Tanda era Orde Baru Selesai, Bagaimana Y2K Bug yang Dianggap Error saat Menyambut awal 2000, Bagaimana 11 September bisa jadi Tragedi membesar di Dunia, Bagaimana Tragedi Tsunami Aceh yang Menjadi Bencana Begitu Besar menjelang Pembuka Tahun 2005, Bagaimana Gempa Jogjakarta yang Menjadi Peristiwa Paling Prihatin dalam Sejarah menyambut Pesta Bola Dunia di Jerman, Bagaimana Jokowi jadi Presiden yang Bisa Mencuri Pusat Perhatian Rakyat setelah SBY Pamit dari Jabatannya di RI1, Bagaimana Tragedi Brexit tahun 2016 karena Bisa Macet Begitu Parah, Bagaimana Pernikahan Kahiyang-Bobby Nasution yang Menjadi Perkawinan yang Dihadiri Banyak Tokoh Nasional (termasuk Jokowi dam Prabowo), Bagaimana Asian Games 2018 di Indonesia menjadi Tuan Rumah yang Makin Menggelegar dan Menemukan Energi Asia, Bagaimana Tsunami 2018 di Tanjung Lesung akibat Kematian Semua Personil Seventeen Band Tutup Usia kena Tsunami di Konser Malam Minggu (kecuali Ifan), Bagaimana Pelantikan Jokowi-KH Maruf Amin 2019 yang Dianggap Pelantikan yang Luar Biasa karena Dihadiri Paslon yang Kalah di Pemilu, Bagaimana PSBB di Berbagai Kota sepanjang 2020 mampu Mengatasi Pandemik Covid19 di Indonesia, Bagaimana Joe Biden Menang Besar di Pemilu Amerika Serikat 2020 mengalahkan Petahananya, Donald Trump, Bagaimana KRI Nanggala 402 yang Menjadi Tragedi Paling Luar Biasa saat Momen Ramadan 2021 di Masa Pandemik, Bagaimana Ismail Sabri Yaakob jadi Perdana Menteri Malaysia Baru Menggantikan Muhyiddin Yassin karena Terlalu Banyak Dukungannya dan Memperparah Pelaksanaan Pembatasan Sosial Pergerakan (Perintah Kawalan Pergerakan) sampai jadi Rencana Pemulihan (Pelan Pemulihan Negara), Bagaimana Tim Thomas Indonesia di 2021 Bisa Bangga karena Kembali Rebut Pialanya setelah hampir 2 Dekade lalu Berkat Kemenangan Jojo Christie menghancurkan Li Shifeng, tapi Benderanya Bukan Merah-Putih, melainkan Logo PBSI akibat Doping (jika Jadi Juara Piala AFF 2021/22 milik Thailand, berarti Tak Menggunakan Bendera Aslinya, melainkan Logo Timnas Thailand karena Doping Juga), Bagaimana Perang Ukraina dan Rusia bisa Membawa Kembali Spirit Perang Dunia Pertama dan Ke 2 dan Dipanggil Perang Dunia Ke 3, Bagaimana Konser Tur Dewa 19 di Prambanan yang Membuat Sejarah Besar antara Personil Sekarang (Dhani-Andra-Yuke-Agung-Ello-Virzha) dengan Personil Lama (Ari Lasso-Once-Tyo Nugros), Bagaimana Kasus Ferdy Sambo bisa Diakhiri atau Tidak bisa Diakhiri meskipun ada Wajah Putri Chandrawati yang Tak Disesali, atau Bagaimana Ratu Elizabeth II Meninggal pada Jumat Dini Hari karena Sakit. Ya, Saat itu Banyak Stasiun TV Nasional, Radio Lokal dan Website Berita terbesar Menyajikan dan Memberitakan Banyak Peristiwa-Peristiwa yang Diatas Tadi dan Menjadi Besar meskipun Banyak Tragedi atau Prestasi yang Membawa Perubahan di Negeri Ini dan Koran Kompas menyempurnakannya menjadi Suguhan Cerita dan Peristiwa di dalam Hati para Pemerhati dan Penggemarnya. Di Penyiaran Radio, Hani Fadzil disebut-sebut Sebagai Pengurus Kandungan sekaligus Mantan Penyiar Radio Terbesar di Malaysia, ERA sejak Pertengahan 2022 kembali ke Rumah Lamanya sejak setelah Akhir 2019 Dipecat karena Fokus ke Host Acara M-Pop di TV3 Malaysia, Melahirkan Anak Pertamanya, Bernama Faris Salazar hasil Pernikahannya dengan Obi Wan Faiz pada pertengahan 2017 (kalah Saingannya sama Siti Saleha dan Lutfi) dan Bertugas di Warung Pribadinya, Sila Rasa, Tapi ERA-lah menyempurnakannya berkat Program Baru sejak Juli lalu, Road Show 4 Kota Setiap Sabtu selama Bulan Agustus lalu dan Mengadakan Hari Olahraga Malaysia baru-baru ini. Saat Masih jadi Bos di ERA, Hani sering Merekam IGS dihadapan Penyiar-Penyiarnya seperti Radin, Danial, Zahier, Isha Norsham dan Munaabella. Di Dunia Musik, Ahmad Dhani disebut-sebut Sebagai Penemu Band dari Kota Pahlawan Surabaya dan Musisi Terbesar di Indonesia, Tapi Dewa 19, Ahmad Band dan Triad (bukan Geng GTA) adalah Penyempurnanya Karena Melahirkan Album-Albumnya yang Laris Manis dan Membuat Lagu-Lagu yang Jenius Sekali. Tak Cuma Dewa 19, Dhani ikut Menyumbang Lagu-Lagunya di Band Lain dan Artis-Artis yang Koleganya RCR atau Bukan. dan Jika TV, Radio dan Website yang Menyajikan Berita dan Peristiwa Besar seperti Reformasi 98, Y2K, Ferdy Sambo, dll. diibaratkan Antara Hani Fadzil dan Ahmad Dhani, maka Koran Kompas adalah Era Radio dan Dewa 19nya. Semakin Kuat Dalam Pemberitaan, Koran Kompas bisa Membuat Banyak Peristiwa yang Sangat Besar Sekali Tanpa Ada Hoaxnya dan Bisa jadi Koran Terbaik di Indonesia dengan Banyak Pencapaiannya.




Ahmad Dhani bersama Personil Lainnya dari Dewa 19



Hani bersama Penyiar-Penyiar Radio ERA






Walaupun Disamakan Antara Mantan Penyiar Radio Era (2014-2019) dan Salah Satu Personil Dewa 19/Ahmad Band, Bahwa Koran Kompas Semestinya Bisa Menjadi Lebih Bagus untuk Memberitakan Apa Saja yang Kamu Dibuat Secara Komprehensif. Sekedar Informasi, Hani memiliki Teman Dekatnya Seperti Yaya Zahir, Azira Shafinaz, Daiyan Trisha, Arisha, Adriana Adnan, dll. Sementara Dhani Memiliki 4 Anak yang Notabenenya adalah Hasil Pernikahannya dengan Maia Estianty dan Mulan Jameela, seperti Al, El Rummy, Dul Jaelani dan Shafiyah. Kejayaan Nama Radio Era berkat Kembalinya Hani Fadzil bergabung dan Dewa 19 berkat Ahmad Dhani bisa Menuai Kesuksesan seperti Koran Kompas yang Sudah Dapat Banyak Penghargaan Besar maupun Laris Manis Karena Memberitakan Banyak Cerita sepanjang 2022, seperti Perang Ukraina-Rusia yang Diliput Kris Mada (bukan Kris Tiara, itukan Lagu lama tahun 1991) bersama Harry Susilo, Kasus Ferdy Sambo hingga Tragedi Kanjuruhan yang Baru Seminggu Terjadi. Ini Buktinya Banyak Peristiwa jadi Disempurnakan lewat Koran Ini karena Adalah Perubahan untuk Semua dari Bung Karno hingga Jokowi. dan Satupun yang Bisa jadi Tukang Pemberitaan adalah, Sutta Dharmasaputra yang Merupakan Pemimpin Redaksi Koran Kompas yang Sekarang ini (sejak sekitar April/Mei 2020). Sutta adalah Kakak Kandungnya Metta Dharmasaputra yang Merupakan Orang Besar di Majalah Tempo (Majalah Terbesar di Indonesia dan Sempat Diet Terbit kisaran tahun 1994-1998). Sebelum ada Sutta, Nama-Nama Lama pun Pernah jadi Pemimpin Redaksi dari Awal Penerbitan Hingga Kini, mulai dari (alm) Jakob Oetama dari Tahun 1965 hingga 2000 (sejak 1980 hingga 2000, Pemred Merangkap Pemimpin Umum karena PK Ojong Meninggal), Suryopratomo (kini Dubes Indonesia di Singapura) (2000-2008), Bambang SP (2008-09), Rikard Bangun (kini Bos Kompas TV) (2009-2014), Budiman Tanurejo (kini Wakil Pemimpin Umum Kompas) (2014-2018) dan Ninuk Mardiana Pambudy (2018-2020). sejak awal tahun 2000, Sutta Sudah Bergabung ke Koran Ini berkat Direstui (alm) Jakob Oetama di Palmerah Selatan, kala itu Menerbitkan Edisi Khusus HUT Ke 35 dan HUT RI. dan Setelah 2 Dekade bergabung, Akhirnya Sutta sudah Jadi Pemred. di Masa Kepemimpinannya, Sutta Bisa Membawa Keajaiban mulai dari Menerbitkan Edisi HUT ke 55 pada Juni 2020, Edisi Khusus HUT RI 2020 bertemakan "Wajah Solidaritas" yang Beredar 16 Agustus 2020 lalu, Edisi Khusus 6 Bulan Pandemik yang Beredar 2 September 2020 lalu, Edisi Tematis Hari Ibu yang Beredar 22 Desember 2020 lalu, Edisi Khusus KRI Nanggala 402 dan Ekonomi Kreatif yang Beredar pada Hari Ke 14 Ramadan 1442H (26 April 2021) lalu dan Langsung jadi Sampul Terbaik 2022 versi IPMA, Edisi Khusus HUT ke 56 bertemakan "Fenomena Banjir Informasi" yang Beredar pada HUT Kompas 2021, Edisi Tematis HUT RI 2021 bertemakan "Indonesia Pantang Menyerah" beredar pada 16 Agustus 2021 lalu, Edisi Khusus HUT ke 57 dengan 2 Sampul Berbeda antara NFT Karya Rakajana dan Edisi Hari Jadi dengan Kartun Gedung-Gedung dari Langit dan Edisi Khusus HUT RI 2022 menampilkan Foto-Foto Keindahan Indonesia yang Beredar pada 16 Agustus Lalu. Tak Hanya Itu, Inovasi pun Masih Berbeda saat Beliau jadi Pemred, mulai dari Ekspedisi Tanah Papua, Borobudur Marathon, Cycling De Jabar, dll. Tak Hanya Itu, Sejumlah Prestasi yang Diterima ketika Sutta jadi Tukang Pemberitaannya, mulai dari Wow Brand Awards Kategori Koran, IPMA, Anugerah Jurnalisme Adinegoro, dll. Sutta Memang Bekerja Keras demi Sebuah Koran yang Bisa Dibaca untuk Seluruh Rakyat Indonesia dan Bisa Mengalahkan Nama-Nama Koran Sejenis lainnya, seperti Jawa Pos, Media Indonesia, Republika, Bisnis Indonesia, dll. Langsung Laku Keras!

Itulah Tulisan Saya yang Membuat Saya Makin Nostalgia dan Makin Inspiratif...

Salam Maulid Nabi (aka Maulidur Rasul) 1444H...


Sumbernya: Wordpress, Blogspot, Google dan Wikipedia


Tidak ada komentar: