Selasa, Juli 08, 2025
Lirik Lagu Nadeera Zaini - Bukan Lagi Kita
Minggu, Juli 06, 2025
Peterpan #KamiKembali
Sabtu, Juli 05, 2025
Puasa (Sunnah) Tasua dan Asyura
Hari ini dan Esok, Kita kan Mulai Puasa (Sunnah) di Muharram, antara Tasua dan Asyura. kan Kemarin Siang dan Tadi Malam di Hari Jumat pas Menyimak dan Mendengar Khutbah Sholat Jumatnya Ustadz Zainul Asyrori di Masjid At-Taufiq Mojokerto sama Pengajian Rutin Majelis Ta'lim Rutinan Malam Sabtu di Mushollaku (Al Amin) kan Membahas Seputar Rencana Puasa Tasua dan Asyura. Sebenarnya Sih, Puasa di Muharram saja harusnya sampai 2 Saja, malah cuman 3 Doang. Bener Banget, biar Tambah Berkah. Hari ini adalah Puasa Sunnah Tasua, dan Tadinya Masak Mi Goreng tanpa dikasih Telornya, Masya Allah... Enak Banget deh... dan Rencananya, di Waktu Sabtu Sore nanti, Berkemungkinan pergi ke Sunrise Mall (atau Sunrise Mall 2) untuk Mencari Makan-Makanan buat Berbuka Puasa Tasua nanti, Insya Allah... dan Esoknya, dimungkinkan ada Puasa Asyura (Kayaknya). Kalau Puasa Asyura Esok Hari, Tetap bisa lah...
Menurut Info dari Internet, Salah Satu anjuran Rasulullah SAW kepada Umatnya untuk Berpuasa di Tanggal 9 dan 10 Muharram adalah Sebagai Pembeda Umat Muslim dengan Kaum Yahudi yang Hanya Berpuasa di Asyura (10 Muharram) saja.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, "Nabi SAW datang di Madinah, tiba-tiba beliau mendapati orang-orang Yahudi pada berpuasa Asyura (10 Muharram). Mereka berkata, 'Ini adalah Hari Kemenangan Musa terhadap Firaun.' Lalu Nabi SAW bersabda kepada Sahabat-Sahabatnya, 'Kamu adalah lebih berhak atas Musa daripada mereka, oleh sebab itu berpuasalah'!". (HR. Bukhari)
Selain itu, Puasa Asyura memiliki Keutamaan besar. Allah SWT akan Mengampuni Dosa setahun yang lalu bagi Mereka yang Menunaikan Puasa di Tanggal 10 Muharram sesuai Jalan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, "Puasa Arafah Menghapus Dosa 2 tahun yang lalu dan yang akan datang, Sementara Puasa Asyura menghapus Dosa Setahun yang lalu." (HR. Muslim)
Itu Tadi Penjelasan dari Internet yang Membahas Puasa Tasua dan Asyura yang dianjurkan Rasulullah SAW. Semoga bisa Memberikan Keberkahan bagi Umat Muslim Sekalian, Insya Allah...
Yuk Anjurkan Puasa Sunnah Tasua dan Asyura ya...
Kamis, Juli 03, 2025
Daftar Juara Liga Champions Eropa dari Tahun ke Tahun
Rabu, Juli 02, 2025
Makan Siang (Lebih Awal) di Kota Wisata Batu
Selasa, Juli 01, 2025
Jawa Pos 76 Tahun Berkarya : Apakah Kita Bertahan dan Adakah (Sesuatu) yang Baru?
Hari ini, Genap Berusia 76 Tahun Jawa Pos Berkarya. Karena, Jawa Pos adalah Koran Favorit Saya sejak dulu (dari Masa Kecil saya, selain Media Indonesia dan Kompas). Usia ini Memang Jadi Usianya Kakek-Nenek gitu, Kenapa Tidak?
Sejak Kehadirannya pada 1 Juli 1949, Jawa Pos berawal dari Kalimat "Djava Post" dan Nama The Chung Sen sebagai Penemunya. Awalnya, Beliau Membuat Iklan-Iklan Film yang Biasanya diputar di Bioskop-Bioskop se Surabaya Raya. dan Memaksakannya dimuat di Koran ini. di Awal era 80an, Jawa Pos pun diambang Kehancurannya karena Menyisakan lebih dari 6.000 Eksemplar. Sementara itu, akhirnya Jawa Pos resmi Berkolaborasi dengan Majalah Tempo untuk Memulihkan Total Jawa Pos dan Memasukkan Nama Dahlan Iskan dan Eric Samola. Pasca Masuknya Tempo-Dahlan, Jawa Pos Jumlah Oplahnya Naik Besar baik di Surabaya dan di Seluruh Jatim Setiap Tahunnya sepanjang era 80an-90an. Sementara itu, Jawa Pos melakukan Inovasi Membesar sepanjang Dekade 80an-90an, yakni Satu-Satunya Koran yang dicap "Koran Tidak Libur di Hari Libur" alias Terbit "Non-Stop" sejak era 90an dan ada Juga yang Menghadirkan Berita Tentang Persebaya Surabaya saat itu. Walaupun, Jawa Pos di Saat itu memang Melekat dengan Persebaya, apalagi Tim tersebut Saat itu Tampil dalam Pertarungan Liga Perserikatan hingga Liga Indonesia (Divisi Utama) sebelum Liga 1 menyerang. Lalu, Pemberitaan Jawa Pos mengalami Perpindahan Alamatnya, mulai dari Kembang Jepun, Karah Agung hingga Gedung Graha Pena di Surabaya yang ada di Jl. A. Yani 88 Surabaya. dan Puncaknya, pada Tahun 1997, Persebaya sudah jadi Juara Liga Indonesia, Jawa Pos makin Laku! di Penghujung 90an, Jawa Pos berganti Ukuran Koran jadi 7 Kolom! ditambah adanya "Jawa Pos Radar" di Berbagai Kota/Kabupaten di Jatim, Jateng, Jogjakarta dan Bali. Seperti Jawa Pos Radar Malang, Jawa Pos Radar Kediri, Jawa Pos Radar Bromo, Jawa Pos Radar Madiun, dll. Pada Tahun 2000, Lahirlah Rubrik Khusus Anak Muda yang Menjadi Cikal Bakalnya Rubrik Zetizen dan What's On Socmed, yakni "Deteksi". dan Pada Tahun itu juga, Sempat Mengalami Bredel Seharian Gara Gara Adanya Penghinaan Mendiang Ko Hin (Sholihin Hidajat) yang Kala itu Masih jadi Pemimpin Redaksi. dan Akhirnya, Ko Hin sudah dipecat Jadi Pemred dan Terpaksa Memilih Dhimam Abror Djuraid jadi Pemred Baru pada Pertengahan Mei 2000 silam. disaat Dhimam Jadi Pemred, Maka Perseteruan Jawa Pos-NU sudah Tutup Buku dan Memiliki Inovasi-Inovasi yang Beda. di Tahun 2001, Memperkenalkan Radar Surabaya sebagai Adiknya Jawa Pos tapi Menjadi Bagian dari Keluarga Jawa Pos Radar. Pada 8 November 2001, Dahlan Iskan dan Jawa Pos melahirkan JTV yang Merupakan TV Lokal Kebanggaan Surabaya dan Jatim yang Sudah Resmi Mengudara dari Graha Pena Surabaya. Pada Sekitar akhir 2001/awal 2002, Dhimam bukan lagi Sebagai Pemred, Tapi diteruskan kepada Arif Afandi. di era Arif Afandi jadi Pemred (hingga 2005), Jawa Pos terus Melaju dengan adanya Jargon Saat ini "Selalu ada yang Baru" hingga Menggelar Penghargaan Otonomi Daerah. Tak Cuma itu, IndoPos Hadir khusus Wilayah DKI Jakarta yang Belum ada Jawa Posnya meskipun bersaing dengan Kompas, Warta Kota, Media Indonesia dan Berita Kota (sekarang sudah tutup). di Tahun 2005, Azrul Ananda menjadi Pemred Barunya yang Meneruskan Arif Afandi yang Sudah jadi Wawali Surabaya (saat itu) Bersama Bambang DH yang Kala itu menjadi Walikota Surabaya. Pada Periode 2006-2009, Jawa Pos Berkembang Pesat dengan Hadirkan Event-Eventnya seperti NBA Madness di Surabaya, DBL, dll. Kemudian, Pergantian Pemred Terjadi di Tubuh Redaksi Jawa Pos, seperti Zainal Mutaqin (2006-07), Rohman Budijanto (2007-2009) dan Leak Kustiyo (2009-2014). di era 2010an, Jawa Pos Berjaya Meraih Banyak Penghargaannya, Sempat diklaim Jadi Rajanya Koran di Jatim yang Menggusur Koran Harian Surya dan di Indonesia yang Menggusur Koran Harian Kompas, Hadirnya Nama Jawa Pos TV yang Mengudara di Berbagai Kota di Indonesia (mengudara sejak Agustus 2015) dan adanya Masalah ditubuh Keluarga Jawa Pos. Pada 2017-18 silam, Jawa Pos lagi Jaya-Jayanya (bersama Kompas dan Koran Sindo) sedang dirunding Permasalahan, yakni Azrul Ananda yang Memutuskan untuk Keluar dari Jawa Pos dan Fokus Mengelola Sendiri (DBL) dan Dahlan Iskan yang Semakin Hampir Meninggalkan Jawa Pos. Pada Sekitar 2019-20, Jawa Pos sudah terlanjur Menghilangkan Dahlan Iskan sehingga Beliau masih Bisa Menulis Catatannya di Jawa Pos Radar di Berbagai Kota-Kota sejak 2019 hingga saat ini. dan pada 2020, Dahlan Iskan yang Keluar dari Keluarga Jawa Pos membuat "DisWay Media" yang dianggap Jawa Pos "Perjuangan" tapi dibilang "Pro Dahlan Iskan" dan Satu lagi, Menerbitkan Tabloid Khusus Edisi Minggu yang Rubrik-Rubriknya Variatif. di Tahun 2021, Jawa Pos Memperkuat Kontennya dengan Pecahan Tabloid Minggu dan Menjadi Koran Khusus Sabtu-Minggu. Pergantian Pemred pun ada setelah Leak Kustiyo lengser, seperti Marsudi Nurwahid P. (2014-2018), Abdul Rokhim (2018-19), Ibnu Yunianto (2019-2024) dan Eko Priyono (2024-kini). dan Kini, di 2025, Jawa Pos menjadi Koran Yang Menginspirasi, Menghibur, Mengedukasi, Menyentuh Hati, Memberi Positif dan Membawa Semangat Pembaruan untuk Semua Pembaca Setianya. Yang Setiap hari ada Sportainment, Nasional dan Internasional, yang Senin-Jumat Saja cuman ada Berita-Berita Kabinet Merah Putih hingga Jatim, Sedangkan di Akhir Pekan ada Rubrik-Rubriknya yang Menginspirasi, Mengedukasi, Menghibur dan Menyentuh Hati bagi Pembaca, seperti Cerpen, Halte, Wisata, Peluang Usaha, Weekly Plan, Golf, dll. Menampaki Usia ke 76, Jawa Pos berkemungkinan ada (Sesuatu) yang Baru dan ada yang Bertahan, terutama ada di Akhir Pekan saja. Karenanya di Edisi Minggu pun Masih ada Halaman Televisi yang bersiap dengan adanya Inovasi baru, dimana Halaman ini Masih tetap Membahas RCTI (dan MDTV) terus menerus (Sebagaimana dalam Pembahasan Sebelumnya) dilengkapi dengan Kolom "Acara TV" yang memuat Info Program-Program Acaranya RCTI terus menerus. Jadi, di Saat Menampaki 76 Tahun Jawa Pos, Halaman Televisi yang dilengkapi Kolom Acara TV yang Inovasi baru tapi masih Menampilkan RCTI (atau MDTV) terus menerus bisa Eksklusif dan tak ada yang lainnya serta berkemungkinan diprediksi nama ANTV, GTV dan TV One kelak Masuk Artikelnya di Halaman Televisi/Kolom Acara TV di Koran yang berasal dari Surabaya tersebut Saban Minggu serta kelak Menghilangkan Duo SCM (SCTV-Indosiar) di Halaman ini. GTV dan ANTV terakhir kali muncul sekitar 2022/23 kalau ga salah di Jawa Pos. RCTI (atau MDTV) yang mendominasi Pembahasan di Halaman Televisi/Kolom Acara TV di Koran Jawa Pos Saban Minggu bisa Seperti Metro TV di Koran Media Indonesia Setiap hari dan Kompas TV, BTV, Trans TV dan Trans 7 di Koran Kompas Setiap hari. Bukan Cuma Televisi yang Menampilkan RCTI terus menerus (termasuk MDTV yang terus menerus juga), tapi (Kemungkinan) ada Sajian baru lainnya dari Jawa Pos Saban Minggu juga, yakni Kolom "Top Music Chart" di Halaman Musik. Ini Merupakan Inovasi barunya Halaman Musik di Koran ini, Kolom ini Berisi Chart 10 Lagu-Lagu terbaik dari Indonesia, Asia dan Korea berdasarkan Jumlah Pendengar di Platform-Platform Digital Musik (sebagaimana dalam Pembahasan Sebelumnya). Kolom ini Serasa Seperti Masa Silam yang kala itu ada Chart THPI hingga Clear top 10 yang biasanya muncul di Media Massa. Selain yang Top Music Chart, ada Juga Kolom "Lirik-Lirik" yang Menampilkan Lirik Lagunya lewat Halaman Musik di Edisi Minggu dari Jawa Pos. Tak Cuma itu, ada Sajian/Inovasi baru dari Halaman Food, yakni "Info Hotel-Resto" yang Isinya Informasi Hotel dan Restoran dari DKI Jakarta, Banten, Jabar, Jateng, Jogjakarta, Jatim, Bali, Sumut, Sumsel dan Kalsel. Info Hotel-Resto yang Kelak muncul di Halaman Food dari Koran Jawa Pos Saban Minggu 99% Mirip dengan Halaman Weekend yang Isinya Info Hotel-Resto di Koran Kompas Saban Sabtu dan Agenda Hotel di Media Indonesia Edisi Sabtu. Sementara itu, kemungkinan ada Juga Catatan Minggu dari Jurnalis-Jurnalis Media Massa lainnya yang akan Menulisnya di Edisi Minggunya Jawa Pos (tapi seperti Catatan Jurnalisnya Jawa Pos di Edisi Minggu sekitar 2022-23), seperti:
-Luki Aulia (Harian Kompas)
-Abdul Kohar (Media Indonesia)
-Febby Mahendra Putra (Harian Surya)
-Setri Yasa (Majalah Tempo)
-Januar P. Ruswita (Pikiran Rakyat)
-dll.
Sejumlah Jurnalis-Jurnalis yang disebutkan tadi, Berkemungkinan Besar bisa Menulisnya di Koran Jawa Pos Edisi Minggu Kelak. Berarti di Usia 76 Tahun Jawa Pos, Bakal Kemungkinan ada Inovasi (Paling) baru khusus Edisi Minggu Saja. Inovasi baru itulah yang Memuaskan Bagi Para Pembaca-Pembaca Setianya yang lagi bersantai di Akhir Pekan. Inovasi baru ini Kelak Mewarnai di Waktu Minggu yang Semakin Ceria. Selain yang Edisi Minggu dengan Inovasi Baru, Jawa Pos pun ada Tambahan Inovasi (Paling baru) lagi, Yakni "School of Digital" alias Sekolahnya Digital.
Sebagaimana dalam Pembahasan Sebelumnya, Semua Rubrik-Rubriknya Jawa Pos yang Edisi Minggu seperti Peluang Usaha, Weekly Plan, What's On Socmed, Golf, Wisata, dll. (Termasuk Geliat Kota di Koran Kompas Edisi Jumat, Semua Rubrik-Rubrik dari Koran Kompas Saban hari Selain Geliat Kota di Jumat dan Isi-Isi dari Koran Kompas Dobel Edisi 60 Tahun baik versi 16 dan 60 Halaman) Tidak Mau Menampilkan Nama Adriana Adnan dan Aisha Retno lagi yang dianggap Kebosanan. Berarti Semua Rubrik-Rubriknya Jawa Pos Edisi Minggu (Sunday Magz), Halaman Geliat Kota di Koran Kompas Edisi Jumat, Semua Rubrik selain Geliat Kota di Jumat dari Koran yang Sama Setiap hari dan Konten-Kontennya Koran Kompas Dobel Edisi 60 Tahun Berkarya yang Beredar pada 3 Hari lalu (28/6) Tidak Perlu memunculkan Sosok 2 Nama Bintang Malaysia masa kini, antara Adriana Adnan dan Aisha Retno yang Bikin Bosan sebagaimana Reza Rahadian dalam Video Netflix yang Begitu Viral di Medsos.
Selama 76 Tahun Berkarya, Jawa Pos tetap Berinovasi dan Bertahan di era Gempuran Digitalisasi dan AI yang Menggeliat serta munculnya Brain Rot yang Melanda.
Dari Zaman Bung Karno hingga Zaman Prabowo
Dari Zaman Srimulat hingga Zaman Sepahtu Reunion
Dari Zaman Tamara Geraldine hingga Zaman Adriana Adnan
Dari Zaman Krisdayanti hingga Zaman Aisha Retno
Dari Zaman AFI hingga Zaman D'Academy
Dari Zaman Datuk Siti Nurhaliza hingga Zaman Novia Bachmid
Dari Zaman Mendiang Harmoko hingga Zaman Erick Tohir
Dari Zaman CR7-Messi hingga Dembele-Vini Jr
Dari Zaman Jennifer Lopez hingga Zaman Lisa Blackpink
Dari Zaman Ryan W-Daisy W di Trans TV hingga Zaman Munawar Azmi/Ridwan Mustafa-Syafiqah Ishak di SPM RTM Edisi Jumat
Dari Zaman Surat hingga Zaman AI
Jawa Pos tetap Melintasi Generasi dan Zaman seperti Koran Kompas yang bertahan dari Generasi ke Generasi. Selamat Ulang Tahun ke 76 Jawa Pos...
Senin, Juni 30, 2025
Mengenang 2 Dekade (lalu) Koran Sindo Hadir (Update, Revisi)
Sudah 2 Dekade lalu, Koran Sindo lahir. Sebagai Koran yang dibilang Alternatif selain Beberapa Koran Nasional/Lokal lainnya, Koran Sindo bisa Menghadirkan Berita Terkini dan Teraktual dari Berbagai Kota dan Kabupaten atau Propinsi di Indonesia dan di Dunia.
Minggu, Juni 29, 2025
Dahsyat Spektakuler di Mojokerto
Warga Mojokerto Raya, Kalau Mau Dahsyat, Makanya datang ke Acara Dahsyat Spektakuler 2025 Mojokerto yang dilangsungkan dari Kemarin hingga Hari ini.
Sabtu, Juni 28, 2025
Ini Impian (Saya) Menjadi Kenyataan (Spesial Blog)
Jumat, Juni 27, 2025
Khutbah Jumat di Masjid At-Taufiq Mojokerto (Ustadz Syaiful Anwar/Zainul Asyrori) dan Khutbah Jumat di Semua Masjid di KL/Putrajaya (Semua Khotib)
Khutbah Jumat di Masjid At-Taufiq Mojokerto (Ustadz Syaiful Anwar dan Zainul Asyrori) (Indonesia)
Setiap Jumat di Siang, Masjid At-Taufiq Mojokerto Selalu Mengadakan Sholat Jumat dengan Khutbahnya yang dibacakan Oleh 2 Ustadz yang Kerap hadir di Jumat Pon dan Juga Jumat Pahing, Yakni Ustadz Syaiful Anwar dan Zainul Asyrori. Teks Khutbah Jumatnya pun Memakai Lembar Kertasnya. Diawali dengan Membacakan Tarqiyah oleh Bilal Sholat Jumat. Saat Akhir Membacakan Tarqiyah, Bilal Sholat Jumat Mengumandangkan Sholawat 3x. Lalu, Khotib Mengucap Salam Sebelum Adzan Kedua Jumat. dan Setelahnya, Membacakan Khutbah sambil Memegang Tongkatnya. Untuk Ustadz Syaiful Anwar yang Kerap hadir di Jumat Pon, Boleh Dibacakan dan Harus ada (atau Tidak ada) Kata "Takwa" dan "Perintah"nya di Awal Mukadimah. Tema-Tema dalam Khutbah Jumat yang Dibacakan Ustadz Syaiful Anwar Adalah Bulan Mulia yang Biasanya ada di Bulan Rabiul Awal, Evaluasi di Ramadhan lalu dan Hikmah di Jumat Terakhir di Tahun 1446H lalu (tepatnya pada Tanggal 20 Juni lalu). Setelah Membacakan Khutbah yang Pertama oleh Ustadz Syaiful Anwar, Khotib Jumat Pon di Masjid ini Duduk Sebentar Sambil Melantunkan Sholawat saat Duduk Diantara Khutbah Jumat. Sementara itu, Khotib Berdiri Kembali dan Membacakan Khutbah Jumat Keduanya. Doanya di Khutbah Kedua Jumat ala Ustadz Syaiful Anwar adalah Doa buat Mukminin dan Mukminat. Lalu, Membacakan Robbana Atinna Langsung Ibadallah dan An Nahl 90 serta Doa Penutup Khutbah Setelah An Nahl 90. Sebenarnya Sih, Khutbah Jumat yang Jumat Pon yang Ustadz Syaiful Anwar itu Sangat Singkat, Karena Khutbah Jumat yang Sangat Singkat itu Sesuai dengan Anjuran Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW dan Rasulullah Memerintahkan Khutbah Jumat yang Durasi Singkat dan Memanjang Waktu Sholat Jumatnya. Sebagaimana dalam Hadits Riwayat Muslim dan Abu Daud (dikutip dari NU Online),
"Sholat dan Khutbah Nabi itu Sedang, Yakni Tidak Kelamaan dan Tidak Cepat. (HR Muslim Abu Daud)"
Sedangkan Apa yang Dikatakan Syekh Abu Tayyib Syamsul Haq Al-Azhim:
"Maksudnya Khutbah Sedang adalah Seimbang saat Khutbah dan Tidak Memanjangkan Khutbah. Sholat dan Khutbah Nabi dilakukan dalam Durasi Sedang, agar Manusia Tidak bosan. Hadits ini Menganjurkan Meringkas Khutbah, dan Tidak ada Perbedaan Pendapat dalam Hal Tersebut. (Aun Al-Ma'bud Juz 3, Hal. 316)"
Lalu, Menurut Hadist Ammar bin Yasir:
"Aku Mendengar Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Panjangnya Sholat seseorang dan Ringkasnya Khutbah merupakan Tanda Kefaqihannya. (Shahih Muslim, Kitabul Jum'at nomor 869 dan Bulughul Maram nomor 477)"
dan Apa yang Dikatakan Jabir bin Samurah Radhiallahu 'anhu:
"Saya Pernah Sholat (Jumat) bersama Rasulullah SAW, lama Sholat dan Khutbah beliau adalah Qashd (Pertengahan, Tidak terlalu Panjang atau Terlalu Pendek). (HR. Muslim no. 866)"
Berarti Pernyataan Keempatnya diatas Tadi adalah Durasi Ideal Khutbah Jumatnya Ustadz Syaiful Anwar di Masjid At-Taufiq Mojokerto Saban Jumat Pon adalah "Sedengan" alias "Seimbang" alias Sangat Singkat (Merujuk pada Website NU Online juga)! Semestinya Durasinya adalah 8-9 Menit Saja (atau Melebihi?). Lalu, Setelah Melaksanakan Sholat Jumat di Jumat Pon di Masjid ini, Ustadz Syaiful Anwar Membacakan Al Fatihah 3x, Al Ikhlas 3x, Al Falaq 3x dan An Naas 3x. Selain Ustadz Syaiful Anwar, Ustadz Zainul Asyrori Membacakan Khutbahnya di Jumat Pahing. Setelah Adzan (Kedua Jumat) Selesai, Khotib yang Biasanya Muncul di Jumat Pahing tersebut Mulai Membacakannya dan Menggunakan Kata "Takwa" dan "Perintah" di Awal Mukadimah. Lalu, Membacakan Khutbahnya dengan Tema-Temanya yang Berhubungan dengan Keislamannya (seperti Membahas Panduan Ibadah Haji yang dilakukan pada 30 Mei lalu). Setelahnya, Duduk Sebentar diantara 2 Khutbah Sambil Melantunkan Sholawat yang Sama Seperti Ustadz Syaiful Anwar. Lalu, Khotib di Jumat Pahing tersebut Membacakan Khutbah Keduanya, Lalu Membacakan Al Ahzab Ayat 56 di Khutbah Kedua Jumat. Setelahnya, Membacakan Doa yang Sama (Mukminin dan Mukminat), Lalu Membacakan Robanna Atinna Langsung Ibadallah dan An Nahl 90 dan Akhir Sekali, Melantunkan Doa Setelah An Nahl 90 di Akhir Khutbah Jumat Kedua. Setelah Sholat Jumat Selesai, Khotib dan Imam Jumat Pahing di Masjid At Taufiq Mojokerto Membacakan Al Fatihah Sekali dan Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas 1-3x. Bahasa yang Digunakan 2 Khotib Jumat di Masjid At-Taufiq Mojokerto Setiap Jumat Pon dan Pahing adalah Bahasa Indonesia dan Arab. Selain Keduanya yang Disebutkan Tadi, Khotib-Khotib lainnya yang Membacakan Khutbah di Masjid ini adalah KH. Achmad Syafi'i Luthfin (Kliwon), Imam Syafi'ie (Wage, Kan Sebagiannya Pakai Bahasa Daerah), Rusman Hadi (Legi), Imron (Pon, Meneruskan Syaiful Anwar, Gantian lah) dan Ma'arif (Pahing, Meneruskan Zainul Asyrori, Gantian Juga).
Khutbah Jumat di Masjid-Masjid di KL/Putrajaya (Malaysia)
Setiap Jumat di Siangnya, Masjid-Masjid di KL dan Putrajaya seperti Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin, Putra, Negara Federal KL, Bukit Aman KL (Masjidnya Polisi Malaysia) dan Nasional KL Selalu Mengadakan Sholat dan Khutbah Jumat. Untuk Siaran Langsungnya bisa disaksikan Melalui RTM TV1 Setiap Jumat Setelah Program Lisanul Haq yang Tayang Setiap Jumat pukul 12.30 Waktu Setempat (11.30 WIB) + Filler yang durasinya Kelamaan Menjelang Sholat Jumat (kisaran 8-16 Menit) yang Merujuk pada Jadwal TV di Koran The Star Malaysia, EPG Astro dan Aplikasi RTM Klik. Khotib-Khotib dari Negeri Jiran Malaysia Semestinya Membacakan Khutbah Sholat Jumatnya. Sebelum Membacakan Khutbah Jumat dari Berbagai Khotib-Khotib Malaysia, Adzan Jumat Hingga 2 Kali. Setelah Adzan Selesai dan Sebelum Adzan Kembali dikumandangkan lagi, Tidak ada Pembacaan Tarqiyah. Lembar Teks Khutbah Jumat yang di KL dan Putrajaya (Malaysia) Memang diatur Sepenuhnya oleh JAKIM, Tapi Teks Khutbah ini 99% Mirip dengan Lembar Teks Khutbah Jumatnya Ustadz Syaiful Anwar dan Zainul Asyrori yang di Masjid At-Taufiq Mojokerto. Durasi Khutbah Jumatnya di Masjid-Masjid di KL/Putrajaya Agak Diperpanjang (Seperti di Timur Tengah) atau Diperpendek (Seperti Khutbah Jumatnya Ustadz Syaiful Anwar di Jumat Pon). di Awal Pembacaan Khutbah Pertamanya, Khotib Harus Membacakan Hamdalah dan Menggunakan Kata "Bertakwa" dan "Perintah" serta Semua Jamaah Sholat Jumat yang Mendengar Khutbahnya Tidak Boleh Melakukan Banyak Omongan dan Juga Bermain Smartphone. Lalu, Sebelum Membuka Tema dan Bahasan Khutbah Jumatnya (dari JAKIM), Semua Khotib/Jamaah Sholat Jumat di Semua Masjid-Masjid di Sekitar KL/Putrajaya Ingin menghimbau untuk Saudara Muslim di Malaysia yang Ingin Memanjatkan Doa untuk Melindungi, Menyelamatkan dan Memenangkan Perang Palestina agar Bisa Meraih Kemerdekaan. Doa Buat Palestina itulah Agar Bisa Selamat dari Ancaman Perang Sejak Hampir 2 tahun Terjadi Perang Besar (7 Oktober 2023, dan Kini, Masih di Perang Besar Rezim Isra*l bersama Iran dan AS yang Sudah dilanda di Bulan ini). Tema-Tema yang Dibahas di Khutbah Jumat yang di Masjid-Masjid se KL dan Putrajaya Seperti Temanya Geliat (Perang) Palestina, Sejarah Kemerdekaan Malaysia, Kemeriahan Ramadhan, Sang Guru, Perayaan Tahun Baru Islam yang Jatuh Hari ini, dll. Sebelum Berakhirnya Khutbah Jumat Pertama, Ada 3 Kesimpulannya termasuk Pembacaan 1 Ayat Al Quran. Tapi Jika Menjadi Khutbah yang Sangat Singkat di Hari Jumat, Maka 3 Kesimpulan pasti Dihapus dan Tetap Membacakan Salah Satu ayat suci Al Quran. Sedangkan, disaat Khotib lagi Duduk diantara Khutbah, Tidak ada Melantunkan Sholawat Sama sekali. Setelahnya, Sang Khotib di Masjid-Masjid di KL dan Putrajaya Membacakan Khutbah Kedua Jumat. disaat Pembacaan Khutbah Jumat Kedua, Khotib Jumat di Masjid-Masjid di Sekitar KL/Putrajaya Semestinya Membacakan Al Ahzab ayat 56, Kemudian Membacakan Doa untuk Kaum Mukminin dan Mukminat, Menyebutkan Nama Raja dan Ratu Malaysia saat ini (Sultan Ibrahim dan Raja Zarith Sofiah) di Doa Khutbah Jumat Kedua. Lalu, Membacakan Doa untuk Palestina dan Gaza Sebelum Robanna Atinna dilakukan di Akhir Khutbah Jumat Keduanya. Doa di Khutbah Kedua Jumat Sebelum Robanna Atinna langsung Ibadallah + An Nahl 90 di Masjid-Masjid di Wilayah KL dan Putrajaya adalah isinya Doa untuk Rakyat Palestina yang Ingin Menang dan Merdeka dari Perang yang Terjadi sejak 7 Oktober 2023 silam. Kemudian Membacakan Robanna Atinna Langsung Ibadallah dan An Nahl 90 serta Melantunkan Doa Penutup Setelah An Nahl 90. Setelahnya, Melaksanakan Sholat Jumat 2 Rakaat dan Setelah Selesainya Sholat Jumat, Membacakan Dzikir. disaat Khutbah Jumat, Khotib-Khotib Jumat di Masjid-Masjid di KL dan Putrajaya Harus Menggunakan Tongkat Khutbah dan Menggunakan 2 Bahasa baik Melayu dan Arab. dan di Tanggal 11 Oktober 2024, di Masjid Putra Putrajaya Khotib Jumat di Masjid ini diisi Oleh Khotib dari Arab Saudi dan Menyampaikan Khutbahnya Sama seperti di Arab Saudi (Ketika lagi Berumrah). Sekedar Info, Rakyat Malaysia masih dalam Solidaritas untuk Palestina Sejak Berperang besar pada 7 Oktober 2023 silam, Dimana, Banyak Sekali Event-Eventnya untuk Bersolidaritas Palestina bagi Semua Warga Malaysia. Event-Event besar pun Berkali Kali Ditunda atau Tidak (Tetap Digelar) karena Ada Geliat Palestina. Jika dulu pada Juli-Agustus 2023 dilanda Fenomenalnya Film Barbie yang Biasanya diputar dibioskop pada 20 Juli 2023.
Itulah tadi, Perbandingan antara Khutbah Jumat di 2 Negara Serumpun antara Indonesia (Masjid At-Taufiq Mojokerto) dan Malaysia (Masjid-Masjid di KL dan Putrajaya). Semoga Tulisan di Blogku Pasti Bermanfaat dan Berkah... Insya Allah!
Kamis, Juni 26, 2025
Hari Terakhir 1446H
Tak terasa, Kita Sudah Memasuki Hari Terakhir Bulan Zulhijjah 1446H dan Tahun 1446H yang Jatuh pada Hari ini. kan Ini Terakhir lho Tahun Hijrahnya yang Sudah dilakukan Sejak Hampir Setahun lalu (tepatnya pada 7 Juli 2024 silam). Nah, Kan Banyak Doanya mesti dilakukan, Agar Banyak Rezeki-Rezeki kita Tetap ada. Walaupun dalam Tantangan-Tantangan yang Berbeda dan Rintangan-Rintangan yang Berbeda juga, kan Membutuhkan Semangat bagi Saya agar Tetap Istiqomah Tanpa Batas!
Oh Ya, Kita Ucapkan Selamat Tinggal di Tahun Hijriah Lama (1446H) dan Selamat Merayakan Tahun Baru Islam 1447H yang Jatuh Besok (27/6). Semoga di Tahun Baru Islam di 2025, bisa Bermuhasabah diri Untuk Menggapai Ridho Ilahi... Insya Allah...