Kelanjutan dari Postingan Sebelumnya : KLIK DISINI
Ket :
Kelanjutan dari Postingan Sebelumnya : KLIK DISINI
Ket :
Kemarin, Aku Buka Aplikasi Kompas.id, Soalnya di Aplikasi ini Berita-Beritanya Kudet Sekali alias Kurang Update ada yang Berita Kematian Mendiang Joko Pinurbo (si Raja Puisi) dan ada yang Gempa di Garut Kemarin. Waduh... yang satunya lagi, E Paper Edisi Kemarin Tidak bisa Muncul dan Akhirnya, di Waktu Sore (pas Mami dan Papiku pergi ke Kota Pahlawan), E Paper Edisi Kemarinnya Sudah Muncul di Aplikasiku. dan Tidak Ketinggalan, Pembayaran Otomatis untuk Kompas.id via Aplikasi GoPay belum bisa (Seharusnya kan Bisa), Terakhir kali Terjadi pada 29 Maret 2024 pas Libur Hari Nasional dan Hari Ke-18 Bulan Ramadhan 1445H lalu. Sedangkan yang E Paper Media Indonesia, Kan Berkali-kali Mencopot Aplikasinya dan Mendownload Aplikasinya. dan Sempat Mencoba Malah Proses Transisi Log-Innya Kelamaan banget karena ada Ikon Mata bergaris miring alias Pihak Ke-3 (Third Party) dari Chrome. Kok Bisa ya? Tapi Jangan Kuatir, Jika tidak ada Ikon Mata bergaris, kan Jadi Aman deh... dan Hari Ini, Koran Kompas ada Edisi Terbarunya, ada Berita Bencana di Garut, Jabar hingga Prediksi Pertandingan Semifinal Piala Asia u23 2024 antara tim Indonesia u23 menantang Uzbekistan u23 yang Berlangsung Nanti Malam. Eh, Tunggu, Buat yang ada di Wilayah Sumatra Utara, Mulai 1 Mei Lusa, Koran ini Tidak dapat Hadir di Pagi Hari, Tapi bisa datang Korannya dari Jakarta ke Kota Medan pada waktu Siang Seperti di Masa lalu (sebelum 2003 ada CJJnya) (Sama Seperti Pembahasan Sebelumnya : KLIK DISINI). di Wilayah Sumut, Tidak bisa Melakukan CJJnya sejak 2003 sudah bisa Dicetak Sendirinya. Walaupun bisa Kembali ke Cara lama Seperti sebelum 2003. kan Biasanya Tiba Korannya Sebelum jam 6.30 Pagi, kan Bisa deh. Selain di Percetakan di Deli Serdang, Percetakan KG lainnya yang Menyediakan CJJ Kompas seperti Semarang yang Sudah hadir pada 1997, Makassar (sejak 1998), Surabaya (sejak 1999), Palembang (sejak 2001), Banjarmasin (sejak 2002), Bandung (sejak 2004/05) dan Bali (sejak 2009). Cetakan Koran Kompas di Daerah-Daerah yang Disebutkan Tadi bisa Dicetak Secara Serentak seperti di Jakarta yang Memiliki Percetakan Utamanya di Jl. Palmerah Selatan 22-28 Jakarta. Ini Buktinya, Sudah Mengarah ke Koran Digital Sepenuhnya, apalagi Langganannya Harus bayar Secara Online saja (Seperti via GoPay atau yang Lainnya). Koran Kompas (bersama Koran-Koran lain Seperti Jawa Pos, dll.) yang Bertahan di Era Digitalisasi memang Tetap bisa Memanjakan Berita Berita terupdate bukan Cuma di Koran, Tapi lewat Online pun Begitu Cepat! dan Dipastikan, Awal Mei ini, Koran Kompas Tidak bisa didapatkan di Pagi Hari, Tapi bisa Dikirim dari Jakarta di Siang Harinya Khusus di Sumut. Sedangkan, di Wilayah-Wilayah lain (Kecuali Jakarta dan Banten), Kan Menyusul Kelak, Demi Sudah ada Koran Digitalnya. Nah, Nanti Sore atau Esok Hari (Kemungkinan) Bisa Bayar Otomatis yang Kompas.id via GoPay, Insya Allah... dan Semoga, Koran Kompas di Seluruh Indonesia CJJnya bakal Distop Total bukan hanya di Medan Saja, Tapi di Seluruh Indonesia dan Bisa Dikirim Siang-Siang Kelak. Oh ya, Tadinya kan Bisa Log-Innya yang Transisi Pasti Cepat dan Bisa Akses Sepenuhnya, Kan Mesti Sebulan Berlangganan Koran MI yang Digital E Paper... Kalau dulu, Kan Bayar E Papernya yang 3 Bulan pasti Bayarnya pake Livin by Mandiri. dan Kini, Kembali Berlangganan Digital dengan Cara Bayar pakai yang Sama, Kan bisa Sebulan, Pasti Murah deh... dan Nantinya, Setelah Sebulan Aktif Langganan E Paper MI, kan Tidak bisa Muncul lagi... dan Nungguin Tambahan Uang dari Aplikasi Livin by Mandiri Jika Invoicenya Tetap Dilakukan Kelak, Insya Allah.
Ini adalah Sejumlah Headline Koran-Koran terkemuka yang Menampilkan Headline 2 Peristiwa Besar di Negeri Ini (Termasuk Bonus Peristiwa Helikopter di Malaysia dan Kemenangan RI di Penyisihan Perdana Piala Thomas/Uber 2024). Terbatas Hanya 5 Koran terbaik Saja, Seperti Jawa Pos (Surabaya), Kompas, Pikiran Rakyat (Bandung), Suara Merdeka (Semarang) dan Tentunya, Media Indonesia. Postingan Ini Digabungkan Saja, dan Tidak Perlu Banyak-Banyaknya.
Ket :
Selasa Malam Kemarin, Aku Pergi ke Dokter Gigi Dr. Tria di Kabupaten Mojokerto. Karena Prakteknya di Waktu Sore-Malam. Tapi Mau Bersihkan Karang Gigi, bukan Dicabut. Walaupun Sudah Dibersihkan, Maka Tetap Sehat Gigiku. Setelah Menghajar Karang Gigi berkat Scaling, Maka Gigiku masih Nyeri Sedikit atau Setengah-Setengah... Tapi, Kan Kalau Maunya Menggosok Gigi baik di Pagi dan Malam, Kan Butuhkan Jam Pasir alias Hour Glass. Kok bisa? Ini Bukan Stopwatch, Melainkan Jam Pasir yang Bisa Jatuhkan Pasir ke Bawah Sampai Akhir. Nah, Pasti Bisa deh Walaupun Gigi Kembali jadi Putih lagi dan Bebas Karang Gigi... Oh Ya, Sebelum Masuk ke Dokter Gigi, Gue mau Selfie... Terakhir kali Berkunjung, Sekitar hampir 5 tahun kalau tidak salah... Saat itu, Zamannya Cristiano Ronaldo jadi Duta Shopee dan Clear bukan Duta Wisata Arab Saudi (Sekarang kan Beliau main di Al Nassr) dan Siwon Choi Duta Mi Sedaap dan Kiehls.
Ini Kelanjutan dari Catatan Sebelumnya : KLIK DISINI
Kemarin, Sidang MK Pembacaan Putusan Sengketa Pemilu Presiden 2024 Digelar dan Alhasil, Capres Nomor 1 (Anies) dan 3 (Ganjar) Resmi Ditolak Permohonannya. Walaupun Bagaimana, Sejarah Baru Menjadi Tercipta Karena "Dissenting Opinion" alias Beda Berpendapat dari 3 Hakim. Alamak! Opininya Berbeda-Beda. Sidang ini Dihadiri Sejumlah Para Pesaing Prabowo dan Gibran (Capres dan Cawapres 2), Yakni Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Kehebatan Sidang ini Selalu bisa Membuat Kejutan. Hingga akhirnya, Anies dan Muhaimin Ditolak MK dan Dikasih Ucapan "Astaghfirullah" Berkali-kali. Sedangkan, Kubu Ganjar dan Mahfud Juga Ditolak MK. Mantap. Kini, Duo Prabowo dan Gibran yang Berjuluk "Gemoy Indonesia Maju" Tetap Menang Telak di Pertarungan Pemilu Presiden 2024 yang Berdasarkan Keputusan KPU No. 360 Tahun 2024 Setelah Putusan MK. Kemenangan ini Selalu Mutlak untuk Semua Rakyat Indonesia dari Aceh hingga Papua. di Wilayah Jatim, Duo ini Mengantarkan Kemenangan dalam Pertarungan Pemilu 2024 Presiden. Merujuk Pada Keputusan KPU No. 360 Tahun 2024 Lampiran 1, Bahwa, Pasangan "Gemoy" alias Prabowo dan Gibran Unggul 16.716.603 Suara Mengalahkan Duo "Amin" milik Anies dan Muhaimin (4.492.652) dan Duo "Sat-Set" milik Ganjar dan Mahfud (4.434.805). di Berbagai Kota-Kota di Jawa Timur, Prabowo dan Gibran Semuanya Menang besar Kecuali Sampang dan Pamekasan direbut Anies dan Muhaimin. Kemenangan Paslon ini Tidak lepas dari Dukungan-Dukunganya Seperti Kyai-Kyai, Ulama-Ulama dan Sesepuh-Sesepuh Ulama dari Seluruh Jawa Timur (yang Kerap Diucapkan dari Imam Sholat di Musholla Al Amin Mojokerto Saat Awal Pembukaan Pengajian Rutinan Jumat Subuh saat Ramadhan lalu dan Jumat Malam Sabtu Sehabis Isya) dan Mantan Gubernur dan Wagub Jawa Timur seperti Imam Utomo (1998-2008), Soekarwo (2009-2019), Saifullah Yusuf (2009-2019), Khofifah Indar Parawansa (2019-2024) dan Emil Dardak (2019-2024). Bukan hanya di Jawa Timur, Tapi Propinsi-Propinsi lainnya (Kecuali Aceh dan Sumbar) Semua Direbut Paslon Gemoy. Tidak Hanya di 36 Propinsi di Indonesia yang Direbut Prabowo-Gibran, Tapi Sejumlah Negara-Negara Dunia yang Memunculkan Video Viral Kompilasi Khutbah Jumat Seluruh Dunia yang Diupload di TikTok dan YTS pada Tahun lalu (2023) yang Berdurasi 1 menit 27 Detik Seperti Korsel, Jepang, Lebanon, India, Aljazair, Nigeria, Cina, Bosnia-Herzegovina dan Irak menungguli Capres dan Cawapres yang diusung Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, PSI, PBB, Partai Garuda dan Partai Gelora tersebut. Sedangkan di Negeri Jiran Malaysia, Paslon Prabowo dan Gibran Lebih Unggul Suaranya di Semua TPSLN di Seluruh Malaysia, Baik di Kuala Lumpur, Petaling Jaya, Shah Alam, Seremban, Johor Bahru, George Town, Kuching, Tawau dan Kota Kinabalu. Kemenangan ini Menjadikannya Efek Kedatangan Dewa 19 ke Malaysia pada September Tahun lalu untuk Konser Orkestra Terakhir di Axiata Arena, Kedatangan Melly Goeslaw ke Malaysia untuk Menghadiri Malam Penghargaan GMWA 2023 pada 25 Februari lalu dan Konser AADM di Axiata Arena pada Awal Juni nanti dan Kedatangan Grup Ungu ke Malaysia untuk Konser Mayapada Ungu di MSA KL pada 25 Februari lalu dan Konser di Pahang pada 4 Mei kelak. Jika Prabowo Jadi Presiden dan Gibran Rakabuming Raka Jadi Wapres Kelak mulai 20 Oktober 2024, Maka 3 Program yang Siap Dicanangkan Menanti, Seperti Susu Gratis, Makan Siang Gratis dan Nutrisi Untuk Kehamilan bagi Wanita. dan Dipastikan akan Meniru Era Soeharto, SBY dan Jokowi dengan Program-Programnya yang Dijalankan. Banyak Bintang-Bintang dan Tokoh-Tokoh terkenal yang Ikut Mendukung Paslon ini yang Menang lebih Besar dalam Pertarungan ini, Seperti Habib Lutfi Yahya, Habib Syech Assegaf, Dede Yusuf, Eko Patrio, Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Melly Goeslaw, Terawan Agus Putranto, Hotman Paris, Ahmad Dhani, Ridwan Kamil, Airlangga Hartanto, Agus Yudhoyono, Zulkifli Hasan, Arumi Bachsin, Erick Thohir, Bambang Soesatyo, Aburizal Bakrie, Akbar Tanjung, Agum Gumelar, Wika Salim, Yusril Ihza Mahendra, Helmy Yahya, Jaja Miharja, Kaesang Pangarep, Wiranto, Agung Laksono, Siti Hediati Soeharto, Grace Natalie, Rosan Roeslani, Nurul Arifin, Pasha Ungu, Zumi Zola, Isran Noor, Gus Miftah, Andra Ramadhan, Richard Jersey, Charlie Van Houten, Qomar, Bibit Waluyo, Opie Kumis, Deddy Mizwar, Andika Mahesa, Yuke Sampurna, Agung Yudha Asmara, Mulan Jameela, Tyo Nugros, Ello, Ari Lasso, Deddy Corbuzier, Fahri Hamzah, Miing Bagito, Kiky Saputri, Fadli Zon, Abah Lala, Verrel Bramasta, Uya Kuya, Astrid Uya Kuya, Lesty Kejora, Rizky Billar, Didit Hediprasetyo, Edhie Baskoro Yudhoyono, Via Vallen, Sufmi Dasco Achmad, Bobby Nasution, Bahlil Lahadalia, Dito Ariotejo, Rian Ernest, Linda Amalia Sari, Taufik Hidayat, Isyana Bagoes Oka, Erwin Aksa, Moreno Soeprapto, Jamal Mirdad, Meutya Hafid, Hatta Radjasa dan Tentunya Susilo Bambang Yudhoyono. Kan Pasti Banyak Bintang-Bintang dan Tokoh-Tokoh besar yang Ikut Menangkan Capres Gemoy. Bukan Hanya itu, Ada Lagu-Lagu yang Dijadikan Soundtrack untuk Memenangkan Prabowo dan Gibran, Seperti Lagu Prabowo-Gibran Istimewa yang Diadaptasi dari Lagu Koyo Jogja Istimewa (dijadikan Lagu dalam Iklan Kampanyenye) dan Ok Gas 2 Prabowo-Gibran yang Diadaptasi dari Lagu Ok Gas 2 dari Richard Jersey. Selain itu, ada Lagu Dunia Dalam Genggaman dari Pentolan Dewa 19, Ahmad Dhani yang Dirilis pada Agustus 2013 silam dan Juga Lagu Garuda Didadaku dari NTRL yang Beredar pada 2009 silam. Mari kita Putar balik ke Zaman 80-90an, Dimana Banyak Bintang-Bintang Terkemuka dari Keluarga SAFARI dan PAPIKO Ikut Memenangkan Partai Golkar di Pemilu Masa Orba dan Melanjutkan Kepemimpinan Soeharto. Banyak Bintang-Bintang yang Ikut Menyuarakan Golkar dan Soeharto di Era Orba Seperti Mendiang Arie Wibowo (Bill-Brod), Titiek Puspa, Jamal Mirdad, Dewi Yull, Hetty Koes Endang, Mendiang Utha Likumahuwa, Ria Resty Fauzi, Rano Karno, Mendiang Kasino Warkop, Trio Glamendys, Mendiang Yopie Latul, Mendiang Basuki, Mendiang Benyamin S, Dian Piesesha, Itje Trisnawati, Trio Libels, Mendiang Nike Ardilla, Mansyur S, Anggun C. Sasmi, Rhoma Irama, Jaja Miharja, Lexs Trio, Mendiang Chrisye, D'Bodor, dll. Banyak Bintang-Bintang yang Disebutkan Tadi memang Dikomandoi oleh Mendiang Eddy Sud yang Merupakan Tokoh Asli SAFARI. Buktinya, Bintang-Bintangnya pun Ikut Menyumbang Suara lewat Lagu-Lagu Populer Indonesia era 80an dan 90an yang Liriknya Menjadi Semua Golkar, Seperti Hidup Golkar dari Bill-Brod (diambil dari Madu dan Racun), Cintaku Untuk Golkar dari Ria Resty Fauzi (diambil dari Cintaku Sampai ke Ethiopia), Aku Cinta Golkar dari Benyamin S dan Dian Piesesha (diambil dari Somse), dll. Lagu-Lagu tersebut dimuat di Album-Album Golkar baik Album Golkarku Golkarmu (1986), Golkar Pilihanku Lagu-Lagu Pop Golkar (1987), Karya Siaga Gatra Praja (1987), Lagu-Lagu Perjuangan Golkar (1987) dan Terakhir, Golkar dan Pembangunan (1992). Tidak Ketinggalan, Lagu "Bapak Kami Soeharto" Menjadi Lagu Khusus untuk Soeharto yang Melanjutkan Pembangunannya di Masa Orde Baru dan Dinyanyikan Oleh Titiek Puspa dan Banyak Artis-Artis Terkenal lainnya yang Kerap diputar di TVRI pada 1988 dan di TVRI dan TPI (kini MNC TV) pada 1993. Artis-Artis yang Jadi Duta Golkar itu Ketika Mendiang Sudharmono, Mendiang Wahono dan Mendiang Harmoko masih Jadi Ketua Umum Golkar di Era Soeharto. dan Kini, Sejak Rezim Orde Baru Berakhir pada 1998, Bukan Lagi Artis-Artis Safari dan Titiek Puspa menjadi Duta Golkar, Melainkan Duta Cinta yang Dikomandoi Artis yang Sama dan Golkar direbranding dari Sekber dan Organisasi Ketika Pemilu Orba yang Sering Digelar jadi Partai Golkar ketika Pemilu 1999 belum Digelar dan Ketua Umumnya diisi Akbar Tanjung. Kini, Saatnya Kita Bersatu dan Jangan Sampai Pecah Belah. Karena, Setelah Tahapan Pemilu 2024 Berakhir (untuk Level Presiden), Kita Merangkul Persatuan dan Kesatuan Indonesia. Setelahnya, Kini Tinggal Sengketa Pemilu 2024 untuk Level Legislatif, Dimana Partai Cap Banteng Kekar "PDI Perjuangan" masih Mendominasi Suara dalam Pemilu Legislatif 2024 Tapi Capresnya dari Parpol ini (Ganjar-Mahfud) Tumbang. Semoga Saja Permohonan ini Tidak Boleh Ditolak, Tapi Diterima dan Dikabulkan Sehingga bisa Gelar Pemilu Ulang Legislatif 2024 agar Parpol Cap Banteng ini Bisa Kalah telak dan Menurunkan Kursi Sebanyak-Banyaknya (yang Tadinya 110 kursi DPR RI). Besok, KPU bakal Menggelar Penetapan Capres dan Wapres Terpilih Hasil Pemilu 2024 Presiden. dan Untuk Penetapan Pemenang dan Pembagian Jumlah Kursi DPR/DPD/DPRD Propinsi/DPRD Kab-Kota di Pemilu 2024 Legislatif, Mungkin akan Menunggu MK Apabila Perselisihan Hasil Suara Pemilu Legislatif Masih Siap dilakukan Kelak. Wallahualam...
Besok, 22 April akan Menjadi Saksi Untuk Prabowo dan Gibran tetap Menang Telak di Pemilu 2024 (Presiden) yang Berdasarkan Keputusan KPU No. 360 Tahun 2024 Ketika Membacakan Putusan Sengketa MK. Berdasarkan Keputusan ini yang Dibuat pada 20 Maret lalu di Gedung KPU RI Jakarta, Pasangan Prabowo dan Gibran Menang Telak dengan Jumlah Suara terbanyak Mencapai 96.214.691 Suara, Sedangkan Pasangan Anies dan Muhaimin Harus Puas berada di Peringkat 2 dengan Jumlah Suara Mencapai 40.971.906 Suara dan Pasangan Ganjar dan Mahfud menjadi Posisi Paling Buncit dengan Jumlah Suara Mencapai 27.040.878 Suara. di 36 Propinsi di Indonesia dan 66 Kota di Luar Negeri, Prabowo dan Gibran Mendominasi Suara Paling Banyak. Sedangkan, 2 dari 38 Propinsi dan 22 Kota di Luar Negeri, Duo Anies dan Muhaimin Mendominasi dan Terakhir Pasangan Ganjar dan Mahfud Tidak Bisa Menang di Semua Propinsi Tapi Hanya Menang di Hampir 40 Kota di Luar Negeri. Contohnya, di Malaysia (KL, George Town, Johor Bahru, Kuching, Tawau dan Kinabalu) dan di Jatim (Semua Kota, kecuali Sampang dan Pamekasan), Prabowo dan Gibran Mengalahkan Anies-Muhaimin dan Ganjar Mahfud, di AS (New York, Los Angeles, Chicago, Washington DC dan San Francisco) Duo Ganjar-Mahfud Mengalahkan Anies-Muhaimin dan Prabowo-Gibran dan di Arab Saudi (Jeddah dan Riyadh) dan di Sumbar, Anies-Muhaimin Mengalahkan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud. Dengan Hasil Suara Itu, Pasangan Prabowo dan Gibran layak Terpilih jadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029. Namun Sayangnya, Penetapan Ini Belum Bisa terwujud, Sehingga Terjadi Sengketa Hasil Suara Pemilu 2024 (Presiden). di Tanggal 27 Maret lalu (Bersamaan dengan Hari ke 16 Ramadhan 1445H dan Juga Astro Raya Screening 2024 di Le Meridien), MK Menggelar Sidang Gugatan MK Edisi perdana, Dihadiri 2 Capres-Cawapres yang Kalah Telak di Pemilu 2024 (Presiden), Yakni Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. Sedangkan, Pada 5 April lalu (Bersamaan dengan Hari ke 25 Ramadhan 1445H alias Jumat Terakhir di Ramadhan Tahun ini), MK lagi-lagi Gelar Sidang dan Dihadiri 4 Menteri Kabinet Indonesia Maju. Mari Kita Mundur kembali ke November 2023-Februari 2024, Dimana Pertarungan 3 Capres Telah Dimulai, Yakni Pengambilan Nomor Urut Semua Capres yang Bertarung pada 14 November Tahun lalu, Kemudian berlanjut ke Kampanye dari 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, Masa Tenang dari 11 hingga 13 Februari 2024 dan Berakhir dengan Proses Pemilihan dalam Pemilu 2024 untuk Memilih Presiden dan Legislatif periode 2024-2029. Mari kita Kembali ke Maret dan April alias Pasca Pemilu 2024, Dimana, Ketika Bulan Ramadhan dan Lebaran Tahun ini, Ketiga Capres-Cawapres pun Menggelar Acara Buka Puasa maupun Rumah Terbuka (aka Open House). Contohnya, Partai Golkar dan Prabowo-Gibran menggelar Buka Puasa Bersama pada Akhir Maret lalu. Dihadiri Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto dan Paslon Terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Tidak Hanya itu, Pada 10 April lalu di Bantul, Jogjakarta pun Mengadakan Sholat Idul Fitri 1445H dan Khotib yang Bernama Cahyono itu Membacakan Khutbah ini yang Bertemakan Politik dan Pemilu 2024 dan Dijadikan Kontroversial. Gara Gara Pembacaan Khutbah Sholat Idul Fitri, banyak Jamaah yang Datang Langsung Bubar, Bukanlah Dibatalkannya... Coba Merujuk Pada Salah Satu Hadits Dibawah Ini:
"Kalau Khutbah Idul Fitri Ditinggalkan, Sholat Idul Fitrinya tidak Batal" (HR Imam Ahmad An Nawawi)
Itu Berarti, Sholat Idul Fitri Gagal Dibatalkan dan Khutbahnya Sudah Ditinggalkan, Astaghfirullah... Sementara itu, 3 Capres-Wapres pun Merayakan Lebaran dengan Suka Cita, Semisal Prabowo berlebaran di Istana bertemu Jokowi, Anies berlebaran bersama Jusuf Kalla dan Ganjar dan Mahfud Sambut Lebaran di Jogjakarta. Wallahualam... dan Kini, Akhirnya, 22 April Besok ada Sidang Pembacaan Putusan MK Terkait Sengketa Perselisihan Hasil Pemilu 2024 (Presiden). Apakah Bisa Ditolak Apabila Prabowo dan Gibran Menang Telak atau Diterima Apabila Prabowo dan Gibran Digugurkan jika Putaran 2 Diwujudkan? Kita Tunggu Saja Nanti...
Alamak alamak alamak
Sebulan sebelum Raya
Baru tahu esok puasa
Terlupa niat Google cepat
Masa berlalu begitu cepat
Sedar-sedar malam 24
Nak beli tiket dah tak sempat
Nak sewa kereta dah terlambat
Alamak alamak alamak
Alamak Raya lagi
Kuih raya tak jadi-jadi
Kelam-kabut anyam ketupat
Rendang hangus dalam kuali
Alamak Raya lagi
Baju Raya pun lupa beli
Balik kampung jalan melekat
Pandang kanan pandang kiri
Sangkut lagi
Eh eh jalan lenggang-lenggok
Nak masak rendang tok
Mama pula sibuk baju belum gosok oh oh
Kuih terbakar takda orang tengok
Samping abah dah kena sorok
Alamak alamak alamak
Alamak Raya lagi
Kuih raya tak jadi-jadi
Kelam kabut anyam ketupat
Rendang hangus dalam kuali
Alamak Raya lagi
Baju raya pun lupa beli
Balik kampung jalan melekat
Pandang kanan pandang kiri
Sangkut lagi
Petang-petang semua happy
Hanya aku yang sendiri
Bila nak tengok story IG
Tapi wifi macam ba (ah)
Bila tiba Hari Raya
Alamak Raya lagi
Kuih raya tak jadi-jadi
Kelam kabut anyam ketupat
Rendang hangus dalam kuali
Alamak Raya lagi
Baju raya pun lupa beli
Balik kampung jalan melekat
Pandang kanan eh pandang kiri
Sangkut lagi
Trivia :
-Sebuah Lagu Lebaran Terviral dan Tergemoy di Tahun ini
-Populer hingga ke Indonesia, Singapura, Brunei, Korsel, dll.
-Sempat Masuk Chart RIM di Radio ERA pada Sekitar Maret/April 2024
-Ditonton Jutaan Pemirsa di YouTube
Seminggu Lalu, Kita Rayakan Hari Lebaran dengan Suka Cita Setelah 29 Hari Berpuasa. Tapi, Mood Hari Lebaran Masih Berlanjut baik di RI dan Malaysia. Apalagi ada Aktivitas Setelah Lebaran, Yakni Puasa Sunnah 6 Hari hingga Menggelar Open House atau Rumah Terbuka. Kalau di Malaysia sih, Ada Rumah Terbuka, Tapi ada Banyak Menu Menu Lebaran disajikan. Seperti Ketupat, Rendang, dll. Enak Sekali... Tidak Cuma itu, Libur Lebaran Tidak ada lagi dan Kembali bertugas Seperti biasa. Kalau ada Pekerjaan di Bulan Syawal ini, Boleh Makan dan Minum saja di Waktu Pagi ataupun Siang, Tidak ada lagi Berpuasa dikala Ramadhan lalu. Jadi, Bulan Syawal ini Masih berlangsung hingga Awal Mei nanti.
10. All Artist - Warna Warni Aidilfitri
Hari Ini, Kedua Koran Favorit Gue Comeback Masuk Rumahku. Kok Aneh Ya? Karena Kan 3 Koran Favorit Saya (Jawa Pos, Kompas dan Media Indonesia) Ikut-Ikutan ada Rangkaian Spesial. yang Jawa Pos ada Gebyar Undian Berhadiah dalam rangka Merayakan 75 Tahun lahirnya Jawa Pos pada 1 Juli kelak dan Kompas (plus Media Indonesia) Edisi Kemarin dan Hari Ini Tebalnya jadi Tipis 12 Halaman. Kok Bisa ya? yang Jawa Pos Sibuk mau Menggelar Undian Berhadiah 75 Tahun alias Gebyar Pembaca Setia, Seperti Mobil, Motor, TV, Sepeda, dll. Nah, Kalau mau Ikutan, Caranya Cari Kuitansi Pelanggan Jawa Pos yang Lama dan Baru, baik dalam jangka Sebulan hingga 12 Bulan Kedepan. dan Bisa Dapat 3-75 Kupon. dan Nantinya, Akan Diundi di Waktu-Waktu Manapun hingga 1 Juli 2024 dan Bisa Disiarkan Langsung di Stasiun TV dari Jawa Pos Media Group, Jawa Pos TV (Sebelumnya SBO TV). dan Pastikan Bisa Dikirim ke Kantor Pusat Jawa Pos di Graha Pena atau ke Kantor Radar Surabaya (Untuk Pembaca Jawa Pos dan Radar Surabaya) dan Kantor-Kantor Jawa Pos Radar di Seluruh Jateng, Jogjakarta, Jatim dan Bali (Untuk Pembaca Jawa Pos di Luar Surabaya Raya). Tak Cuma Jawa Pos yang Menggelar Undian Berhadiah, Tapi, Ada Koran lain Seperti Kompas dan Media Indonesia yang Kini jadi Tipis Terus Kadang 8, Kadang 12 Halaman (Biasanya 12-20 Halaman, yang MI EPaper Tambah 1-2 Halaman). Walaupun Lebaran masih Berjalan Sejak Rabu lalu, Koran ini Bisa Beredar Kembali di Hari Ketiga Kemarin. Kompas pun Membatasi Ruang Korannya Walaupun Sudah ada Zaman Digitalisasi Media Berita. Ada Rubrik "Kilau Kemenangan 2024" yang Jadi Andalan di Saat Hari Raya Ini, Sedangkan di Hari Jumat (Kemarin) ada Rubrik Geliat Kota, Hari Ini (Sabtu) ada Kolom Analisis Saras Dewi (yang di Halte Jawa Pos juga ada) dan (Kemungkinan), Halaman TTS/Kartun di Hari Esok. Sedangkan, Media Indonesia pun Kembali Beredar juga Sama Seperti Kompas. Tebalnya Tetap Sama. Kan Kemarin Bayar Langganan (Lagi) EPaper Media Indonesia yang Sebulan, Cuman Harganya Rp. 35.000,- dan Bayar Pakai Aplikasi Livin by Mandiri dan Pilih Duitku. Sebenarnya Sih, Uang di Aplikasi ini Lebih banyak dari Aplikasi Bank Merah (OCBC Indonesia), Meskipun, Uangku Sudah Masuk Smartphone Sejak Akhir Oktober Tahun lalu. Setelah Bayar, kan Langsung Baca Koran ini Lewat Smartphone dan Bisa Lihat Huruf-Hurufnya. Mantap... Koran ini Kan Ada Editorialnya di Sampul Halaman Hampir Setiap Hari dan Bisa Saksikan Secara Langsung via Metro TV Setiap Senin hingga Sabtu. Keren kan. dan Nantinya, Pada 15 April 2024, Koran Kompas dan Media Indonesia Kemungkinan Kembali Normal Ketebalannya, ada yang 16 Halaman dan ada yang Tetap 12 atau 16 Halaman. Nah, Kalau 12 Halaman yang Koran Kompas di 15 April nanti, Tidak Apa Apa...
Jangan Lupa, Baca Koran Jawa Pos, Kompas dan Media Indonesia Setiap Hari, Lebaran Tetap Diupdate.
Update:
Media Indonesia Edisi Hari ini, Kembali lebih tebal Hanya 24 Halaman! Serasa kembali ke Masa lalu yang Biasanya Tebal baik 20 sampai 32 Halaman.