Jumat, Februari 23, 2024

Rindu Lagu Kampanye (Update)

Hari Jumat, Kita Nulis Lagi dan Ga Boleh Asal Baper-Baperan deh... Mumpung Masih Terlalu Baper (Kebawa Perasaan) dari Kemarin... Duh... yang Penting Jangan jadi Baper! 

Pemilu 2024 pun Masih ada Walaupun masih ada Proses Menyuarakan Hak Pilih yang Tertunda Gara-Gara Logistiknya Bermasalah hingga Terjadi Banjir di Demak Waktu lalu. Mari Kita Putar Balik ke Masa Lalu... 

Di Zaman Orde Baru, Golkar Memang Dikenal dengan Lagu-Lagunya yang Ganti Lirik demi Atas Nama Politik. Mendiang Eddy Sud yang Merupakan Sosok yang Menginisiasi Safari dan Mengelola Acara ARS (Aneka Ria Safari) di TVRI pada Periode 1982-1994 ikut-ikutan Golkar untuk Berkampanye melalui Lagu dan Panggungnya. di Tahun 1971, Eddy Sud membuatkan Artis Safari Golkar untuk Berkampanye dan Menjadi Motor Penggerak yang Mengumpulkan Artis-Artis Ibu Kota Berkeliling Kampanye untuk Memenangkan Golkar di Pemilu 1971 dan Kontestasi Politik lainnya. Ramuan itu Menjadikannya Golkar keluar Sebagai Pemenang Pemilu 1971. Izin Pertunjukan Artis Safari Golkar sudah Dipermudah. Mereka kerap Mendapatkan Panggilan Panggung dari Pemerintah. Tidak pernah Putus dengan Golkar. Hubungan Artis Safari Golkar tetap Dijaga Pemerintah Orba dengan cara Menghadirkan Acara ARS di TVRI. dan Terus jadi Populer dari tahun 1982 hingga 1994. di Era 80an saja, Golkar menampilkan Lagu-Lagu Populer Indonesia yang Menjadi Lagu Golkar, Seperti Hidup Golkar yang Mengambil lagu Madu dan Racun milik Bill & Brod (1985), Cintaku Untuk Golkar yang Mengambil dari Lagu Cintaku Sampai ke Ethiopia yang Lagi-Lagi viral di Negeri Jiran Malaysia sepanjang 2023-24 yang Dinyanyikan oleh Ria Resty Fawzy (1986), Demi Golkar Nih Yee yang Mengambil dari Lagu Demi Cinta Nih Yee dari Hetty Koes Endang (1986), Sekali Golkar Tetap Golkar yang Diambil dari Lagu Singkong dan Keju dari Bill & Brod (1986), Lagu Aku Cinta Golkar yang Nadanya Sama dengan Lagu Aku Cinta Dia dari Mendiang Chrisye (1985) Tapi Liriknya Diganti saja, Ayo Bersatu yang Diambil dari Lagu Jamilah dari Jamal Mirdad (1986) dan Golkar yang Kusayang yang Diambil dari Lagu Populernya Rano Karno (Si Doel) di Awal 80an berjudul "Yang Sangat ku Sayang" (1981) Tapi Dinyanyikan oleh Hetty Koes Endang.








Banyaknya Lagu-Lagu Diatas Tadi, Dimungkinkan Golkar Menang Terus dimana-mana Untuk Melanjutkan Pembangunan Indonesia dimasa Soeharto dan Orba. Banyak yang Dibilang, Lagu-Lagu Hits periode 1985-86 Dipermak menjadi Lagu Kampanye Golkar di Pesta Pemilu 1987. Selanjutnya, di Awal 90an, Golkar lagi-lagi Menghadirkan Lagu-Lagu Populernya yang Juga Boleh Dipermak, Seperti Lagu Sukseskan Pemilu 92 yang Nadanya Dikutip dari Lagu Dana Asmara dari Itje Trisnawati dan Lagu Populer Bahasa Sunda, Somse yang Dinyanyikan Oleh Doel Sumbang dan Dipermak Menjadi Lagu Aku Cinta Golkar dari Mendiang Benyamin S. dan Dian Piesesha.



Beberapa Lagu tersebut diatas Tadi, Membawanya berada di Puncak, Walaupun Terjadi Penurunan Kursi di Pemilu 1992. 

dan Sekarang, Sudah Zaman Modern Setelah Orba Berakhir. Lagu-Lagu Kampanye pun Masih Ada. di Edisi 2014, Ketika Kontestasi Politik Merebut Kursi Presiden dan Wapres pun Mulai Bertarung. Ada Lagu dari Film Garuda Didadaku menjadi Lagu untuk Pendukung Calon Nomor 1, Prabowo dan Hatta Rajasa yang Diusung Partai Golkar, Partai Gerindra, PKS, PAN, PPP, PBB dan Partai Demokrat. Sedangkan, Calon Nomor 2, Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang Diusung PDI Perjuangan, PKB, Partai NasDem, Partai Hanura dan PKP Indonesia menghadirkan Lagu Kita Bisa menjadi Lagu untuk Kampanyenya. Kedua Lagunya Dirilis di Tahun 2009 dan 2011. 2009 adalah Tahunnya Film Garuda Didadaku Dirilis dan 2011 adalah Tahunnya Indonesia jadi Tuan Rumah Sea Games ke 26. Ditambah lagi Ada Lagu Prabowo-Hatta dari Ahmad Dhani yang Memicu Kontroversi dan Lagu Jokowi-JK yang Mengcopy dari Lagu Populer Era 80an, Aku Cinta Dia. 



Kedua Lagu tersebut, Seakan-Akan Mendukung 2 Capres berbeda di 2014 Meskipun Beda Pilihannya, Kita Tetap Satu Indonesia! Pada Edisi 2019, Paling Ingat, Lagu Meraih Bintang Dijadikan Lagu Kampanye untuk Joko Widodo dan KH. Ma'ruf Amin selama Masa Kampanye Pemilu 2019. Awalnya Lagu Ini menjadi Soundtracknya Asian Games 2018, Tapi, Akhirnya Didaulat jadi Lagu Kampanye Paslon Nomor 1 di Pemilu Presiden 2019.

dan di Tahun 2024, Saat Kampanye pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024 lalu, Calon Presiden/Wapres Nomor 2, Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka menghadirkan Lagu Populer Bahasa Jawa "Koyo Jogja Istimewa" dari Ndarboy Genk (Sempat Dicover sama Nabila Maharani) yang Dijelma Menjadi Lagu Kampanye Capres/Wapres Nomor 2 Tapi Liriknya Diganti Sedikit. Lagu Ini pun Kerap Muncul di Iklan di Berbagai Televisi dan Radio dari Pertengahan Desember Tahun lalu hingga Awal Februari lalu. Lagu tersebut memang Sesukses Memori Lagu Aku Cinta Golkar yang Diadaptasi dari Lagu Somse dari Doel Sumbang. ditambah ada Lagu OK Gas 2 yang Diremix Richard Jersey yang Menjadi viral lewat TikTok dan IG sepanjang 2023 dan Menjelma jadi versi Prabowo-Gibran Rakabuming Raka. Lagu yang Dibuat dari Richard Jersey ini Boleh Mendulang Sukses Lagu-Lagu Golkar yang Diadaptasi dari Lagu-Lagu Hits Indonesia Era Pertengahan 80an yang Didominasi Pop Main-Main. Akibat Efek Kedua Lagu Kampanye ini, Bahwa, Paslon yang Didukung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, PBB, Partai Garuda, Partai Gelora dan PSI tersebut Selalu Menang Telak lewat Hitung Cepat Semua Survei saat Pertarungan Pemilu 2024 pada 14 Februari lalu. Meskipun Paslon Nomor 2 tersebut Didukung Mantan 2 Duo Gubernur/Wagub Jatim (Soekarwo-Saifullah dan Khofifah-Emil) dan Banyak Kyai-Kyai, Ulama-Ulama dan Sesepuh-Sesepuh Ulama (Yang Biasanya Kerap Diucapkan dan Disebutkan dari Imam Sholat Isya saat Pengajian Rutin Malam Sabtu (Legi) di Musholla Al Amin Mojokerto di Jumat Malam Setelah Isya) di Jatim demi Semua Memenangkan Paslon Prabowo-Gibran Rakabuming Raka, Apalagi Wilayah Jatim menjadi Salah satu Wilayah yang Capres/Wapres Nomor 2 Menang Telak. Tidak Cuma Itu, PPP juga Ada Lagu untuk Kampanyenya yang Dinyanyikan Oleh El Corona. Lagunya Berjudul Ikan dalam Kolam yang Pernah Viral di Awal Tahun lalu (2023) dan Liriknya Dijelma menjadi PPP. Tak Cuma Itu, Capres/Wapres Nomor 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar ikut Menyumbang Suara dengan Nyanyian Gita KDI maupun Lagu "Amin Aja Dulu". Tak Hanya itu, Gan Z yang Notabenenya Pendukung Setia Ganjar-Mahfud menghadiahkan Lagu Kampanyenya berjudul "Bersama Ganjar-Mahfud"



Lagu-Lagu Saat Kampanye Pemilu 2024 lalu, Memang selalu Dahsyat. Tidak Hanya Lagu-Lagunya, Tapi para Pelaku Musik di Indonesia, Ikut Mendukung 3 Capres/Wapres 2024, Seperti Penyanyi Dangdut Legendaris Rhoma Irama didapuk Menjadi Duta Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (diusung PKB, Partai NasDem, PKS dan Partai Ummat) bersama Band D'Masiv, Sementara Pasha (bersama Ungu), Melly Goeslaw dan Ahmad Dhani (bersama Dewa 19) menjadi Pendukung Setia Pasangan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka dan Band Legendaris Slank dan Penyanyi Terkenal Krisdayanti menjadi Bagian dari Pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Diusung PDI Perjuangan, Partai Hanura, Partai Perindo dan PPP). Kampanye dari Ketiga-Tiga Capres Itulah, Bisa Menaikan Suaranya di Seluruh Indonesia apalagi Pertarungan pun Masih ada. Yang Penting, Musik dan Kampanye Tidak Berpisah...

Jangan lupa, Baca Halaman Musik di Koran Jawa Pos Setiap Minggu! 

Tidak ada komentar: