Kemarin, Pada 19 Agustus 2024, Presiden Joko Widodo Melantik 4 Menteri/Wamen Baru di Jajaran Kabinet Indonesia Maju. Keempatnya adalah Bahlil Lahadalia yang Kelak jadi Ketua Umum Partai Golkar jadi Menteri ESDM menggantikan Arifin Tasrif, Menteri Hukum dan HAM yang Awalnya Diisi Yasonna Laoly digantikan Total oleh Supratman Andi Agtas, Rosan Roeslani jadi Menteri Investasi/Kepala BKPM menggantikan Total Bahlil dan Terakhir Angga Raka Prabowo jadi Wamenkominfo. Walaupun, Jatah PDI Perjuangan di Kabinet Indonesia Maju Sejak 5 Tahun Terakhir awalnya Banyak jadi Berkurang 4 Orang. dan Golkar Mendominasi jadi 5 Menteri. Sedangkan, Partai Gerindra Kembali Bertambah Jatah Menteri jadi 2 Setelah Sandiaga Uno jadi Kader PPP Total pada Tahun lalu Sebelum Bertarung di Pilpres 2024 lalu. Selain Partai Gerindra, PPP pun Jumlah Jatah Menterinya Sama. PKB yang Masih 3 Menteri dan 3 Parpol yang Berwarna Biru Masing-Masing 1 Menteri. di Wakil Menteri, Dominasi Partai Gerindra banyak, Jadi 3 Wamen. Sedangkan, 6 Parpol lainnya Seperti PDI Perjuangan, Partai Golkar, PPP, PSI, Partai Perindo dan PBB Masing-Masing 1 Wamen. Beberapa Bulan lalu, Terjadi Perubahan Wakil Menteri di Kabinet ini, Ketiganya adalah Sudaryono yang Menjadi Wakil Menteri Pertanian menggantikan Harvick Hasnul Qolbi, Thomas Djiwandono jadi Wakil Menteri Keuangan II dan Terakhir, Yuliot Tanjung jadi Wakil Menteri Investasi. Sedangkan, Pada 2023-24, Jokowi Melantik Sejumlah Menteri-Menteri yang Tergantikan, Seperti Amran Sulaiman yang Comeback jadi Menteri Pertanian yang Menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang Mengundurkan diri Akibat Korupsi pada 25 Oktober Tahun lalu dan AHY dan Hadi Tjahjanto jadi Menteri yang Meneruskan Mahfud MD pada 21 Februari lalu. Terlalu Gampang untuk Mengganti Menteri itu Berani, Sepertinya di Kabinet Indonesia Maju, Kemungkinan bisa Berakhir 2 Bulan lagi Sebelum Transisi ke Pemerintahan baru di Indonesia, Yakni Prabowo dan Gibran yang Terpilih jadi Presiden dan Wapres RI periode 20 Oktober 2024 - 19 Oktober 2029. Buktinya, Kabinet ini Tanda-Tandanya Kelak Transisi menuju Prabowo-Gibran pada Pertengahan Oktober nanti. Lain Reshuffle KIM Edisi Terakhir, Lain pula dengan Pertarungan Pilkada 2024. Dimana, Pertarungan Pesta Demokrasi Daerah bakal Sengit Dimana-Mana yang Akan Dipilih pada 27 November nanti. di Jakarta, Persaingan Antara Kang Emil (Ridwan Kamil) dan Mas Dharma (Dharma Pongrekun) bakal Merebut Kursi Jakarta 1 Kelak. dan Sayangnya, Anies Baswedan sang Petahana Kemungkinan bisa Bertarung atau Tidak, Jika Tidak, Kemungkinan akan Jadi Undangan ke Pelantikan Presiden-Wapres baru Kelak pada Oktober nanti dan Jika Kembali Bertarung, Tidak Apa Apa. PDI Perjuangan (Kayaknya) akan Bergabung dengan Ridwan Kamil-Suswono atau Tidak (Koalisi Sendirian) atau Mungkin bisa Mendukung Anies Baswedan Kembali Maju jadi Cagub Jakarta 2025-2030 kelak Meskipun Kursinya berjumlah 15. Jika Partai Cap Banteng tersebut Berkolaborasi dengan Parpol-Parpol dari KIM Plus, Maka Anies akan Digugurkan. Lain di Jakarta, Lain pula di Jatim, Dimana Persaingan Menjadi Ketat Sekali. di Jawa Timur, Khofifah dan Emil tetap Bisa Bersatu Bersama untuk Maju jadi Cagub dan Cawagub Jatim 2025-2030 kelak. Banyak Dukungan-Dukungannya Seperti Parpol-Parpol yang Mengantongi Kursi di DPRD Jatim Hasil Pemilu 2024 Legislatif, Seperti Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, PSI, Partai Perindo, PKS, PPP dan Partai NasDem. di Wilayah Jatim ketika Pertarungan Pemilu 2024 Presiden yang Berlangsung pada Pertengahan Februari lalu, Merujuk pada Keputusan KPU No. 360 Tahun 2024, Prabowo dan Gibran Menang Besar mencapai Lebih dari 16 Juta Suara. Kemenangan Paslon Tergemoy di Propinsi tersebut Tidak lepas dari Dukungan-Dukungannya Seperti Mantan Gubernur/Wagub Jatim, Para Pemimpin-Pemimpin Kota/Kabupaten di Jatim, Kyai-Kyai, Ulama-Ulama dan Sesepuh-Sesepuh Ulama (Yang Kerap Sering Diucapkan Sang Imam Sholat Isya di Awal Pengajian Rutin Malam Sabtu di Musholla Al Amin Mojokerto Saban Jumat Malam Ba'da Isya 2 Pekan Sekali) dari Jatim, Demi Semua Memenangkan Paslon yang Diusung Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai Garuda, PSI, Partai Gelora dan PBB tersebut di Jatim (Sebagaimana dalam Pembahasan Sebelumnya). Salah Satunya, Khofifah yang Ikut Mendukung dan Menangkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Seluruh Jatim (Kecuali Sampang dan Pamekasan Tidak Dimenangkan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka, Tapi yang Menang Milik Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar). Tidak Cuma Kubu Khofifah-Emil, Tapi Kubu PKB dan PDI Perjuangan Kemungkinan Bisa Mendeklarasi Cagub-Cawagubnya. PKB dan PDI Perjuangan pun Mengusung Pendakwah Terkenal KH. Marzuqi Mustamar dan Menteri Sosial sejak 2020-2024 Tri Rismaharini menjadi Paslon untuk Menyaingi Khofifah-Emil Kelak. Tidak Hanya di Propinsi Jatim, Tapi di Kota dan Kabupaten Mojokerto Bisa jadi Sengit Juga. di Kota Mojokerto, Ning Ita masih Petahana dan Akan Bertandem dengan Sandi. Sedangkan, Rivalnya, Junaedi Malik (Juned) Kelak Jadi Saingannya Ning Ita apalagi Tiketnya Sudah didapat. Selain di Kota, di Kabupaten pun Bisa Menantangnya (yang Awalnya Disatukan). Ikfina dan Barra pun Berpecah dan Menjadi Tandemnya Sendiri. Memang Ada Duo Ikfina-Barra Pisah Jalan Sendiri? ya Dimungkinan untuk Siap Mendaftar Kelak pada Selasa Pekan Berikutnya. Jadi, Pilkada 2024 di Jakarta, Jatim dan Mojokerto bisa Dimungkinan untuk Memilih Calon Pemimpin Daerah Lokal yang Mengubah Hidup Rakyat. 27 November nanti, Kita Pilih Calonnya. Wallahualam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar