Selasa, Mei 27, 2025

Kegiatan di Mushollaku dan Menanti Bulan Zulhijjah (Update)

Setiap hari, di Mushollaku (Al Amin) Semestinya Melaksanakan Sholat Wajib 5x Sehari alias 5 Waktu termasuk Melantunkan Adzan dan Iqomah hanya 5x Sehari Juga. Yang Setiap hari Jumat, Setelah Adzan Subuh hingga Sebelum Ashar, di Mushollaku yang Letaknya dekat dengan Kos, Markasku (di Jl. Kedungsari No. 333 Mojokerto) dan didepan Kantor Papiku Memang Sunyi Tanpa Suara Pakai Speaker/Toa sampai 10-11 Jam, Kenapa? Karena yang Waktu Sholat Dzuhur Jarang dilakukan di Waktu Jumat. dan disaat Mengawali Ashar, Adzan dan Pujiannya dilantunkan Pak Bambang kayaknya. dan Setelah Melaksanakan Adzan Ashar di Hari Jumat, Pak Bambang sama Gue Ikut-Ikutan Melantunkan Pujian-Pujian Menjelang Iqomah dan Akhirnya Gue Bisa Iqomah Gitu... Lalu, Sholat Ashar Jumat Berjamaah Hingga 4 Rakaat. Setelah Sholat Ashar di Jumat, Musholla Al Amin yang Bocil-Bocilnya (termasuk Guru Ngaji Perempuan di Musholla Al Amin) Melantunkan Sholawat Sepenuhnya. diawali Dengan Lantunan yang Seperti di Akhir Pembelajaran dari Senin-Kamis, Lalu, Bocil-Bocilnya Musholla ini Melantunkan Ya Robbi Sholli Ala Muhammad alias Seperti Lagu Sepohon Kayu dari Saujana. Durasi Untuk Melantunkan Ya Robbi Sholli Ala Muhammad di Al Amin semestinya 4 Menit, Lama ga sich? Masya Allah... Setelahnya, Membacakan Al Quran yang Surah Al Ahzab Ayat 56 diwaktu Sholawatan. Sementara itu, dilanjutkan Dengan Lantunan Ya Rasulullah alias Seperti Lagu Zaman Wis Akhir! Setelahnya, Dilanjutkan Dengan Membacakan Dzikir (serasa Seperti Membacakan Al Quran ya?). Lalu, Dilanjutkan Dengan Melantunkan Shollatullah Shollatullah seperti Lagu Mari Sholawat dari Wali Band. Selanjutnya, Dzikir Lagi. Kemudian, Melantunkan Ya Nabi Salam Alayka dari Semua Bocil-Bocilnya Musholla ini. Lalu, Melantunkan 4 Marhaban, yakni Marhaban ya Nurul Aini, Marhaban Jaddal Husaini, Marhaban Ahlan Wasahlan dan Marhaban ya Khoiro Dai. Kenapa ada 4 Marhaban di Mushollaku? Karena 4 Marhaban adanya di Kitab Barzanji. Menurut Chat GPT, Kalimat "Marhaban Jaddal Husaini" memang Bukan Bagian dari Teks Asli Kitab Barzanji karya Syaikh Ja'far bin Hasan Al Barzanji. Tak Cuma itu, di Penjelasannya, Kitab Maulid Barzanji adalah Karya yang Menceritakan Sejarah Hidup Kanjeng Nabi Muhammad SAW dalam Bentuk Prosa dan Syair, Penuh dengan Pujian dan Sanjungan, disusun oleh Ulama Besar dari Madinah, Syaikh Ja'far Al Barzanji (wafat 1177H). Kalimat "Marhaban Jaddal Husaini" adalah Ungkapan Pujian yang Bermakna "Tersambutlah Wahai Kakek dari Husain" atau "Selamat Datang, Wahai Kakek dari Husain", yang Merupakan Bentuk Ekspresi Cinta dan Penghormatan Kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Ungkapan ini Sering dilantunkan Dalam Bentuk Syair atau Qasidah disela-sela Pembacaan Maulid, baik Diba', Barzanji atau Simtudduror tetapi Bukan Bagian dari Teks Asli Kitab-Kitab tersebut. Jadi, "Marhaban Jaddal Husaini" termasuk Bagian dari Tambahan Budaya Lokal (Ziyadat) yang Berkembang dalam tradisi Maulid di Nusantara, bukan berasal dari Redaksi asli Karya Syaikh Ja'far Al Barzanji. 4 Marhaban yang dilantunkan Semua Bocil-Bocil Musholla Al Amin Saban Jumat itu tidak ada Kata "Marhaban ya Ramadhan" yang Dianggap Pembuka Jalan di Bulan Ramadhan lalu. Setelahnya, Dzikir Lagi dan Lagi. Kemudian, Melantunkan Ya Badrotim di Mushollaku. Kenapa Lantunan Ya Badrotim dari Bocil-Bocilnya Mushollaku Saban Jumat (Cuman Kedengaran dari Mushollaku)? Karena Cengkoknya Auto Lagu-Lagu Nasionalisme Indonesia ataupun Lagu Dukungan untuk Tim Olahraga. Ya Badrotim itu adalah Anthemnya (Setiap) Jumat Sore di Mushollaku (Al Amin) ataupun di Jl. Kedungsari, dan dianggaplah Lagunya Wajib di Jumat Sore. Sebagaimana yang Dibahas Sebelumnya, Ya Badrotim di Musholla Al Amin jadi Bisa Dibandingkan sama Lagu-Lagu Nasionalisme Indonesia yang Kerap muncul terus Setiap Bulan Agustus (dalam rangka Kemeriahan HUT RI). Jika Setiap Bulan Agustus Menghadirkan Lagu-Lagu Nasionalisme Indonesia (seperti Hari Merdeka dan Kebyar Kebyar), Maka Setiap Jumat Sore sebelum Selesainya Shoalwatan di Musholla Al Amin, Melantunkan Ya Badrotim dari Bocil-Bocilnya Musholla Al Amin. dan Setelahnya, Membacakan Doa Penutup Setelah Sholawatan. Doanya kan Sama Kedengarannya Seperti Pembacaan Al Quran Kamis Pagi di Mushollaku tapi Durasi Doanya di Waktu Akhir Sholawatan pasti 4-5 Menit Saja... FYI, yang Senin hingga Kamis, Semestinya Melantunkan Sholawat Nariyah dari Bocil-Bocil di Musholla Al Amin (kan Juga Pernah ada Sholawat ini lewat Radio Jaringan Krisna FM di Berbagai Kota/Kabupaten di Jatim). di Waktu Maghrib, Pak Bambang atau Lainnya Mestilah Melantunkan Adzan, Pujian dan Iqomahnya. yang Waktu Kamis di Maghrib, Setelah Sholat Maghrib, ada Dzikir dan Doanya yang Panjang Banget sih? Masya Allah... Eh, Lupa, Kalau saya Datang ke Musholla disaat Pak Bambang Mau Pujian, kan Ikut-Ikutan Pujian bak Jadi Backing Vokal dan Bisa Iqomah gitu... Iqomah Saya kan Pasti Bisa besty! Hehehehe... Setelah Sholat Maghrib di Musholla Al Amin di Waktu Jumat, di Musholla Sebelah (Musholla Babussalam Mojokerto) yang letaknya didepan Warung Madura Kedungsari, Pasti Mengadakan Pengajian Rutin Jumat Ba'da Maghrib. Kayaknya di Markasku, Saban Jumat dari Maghrib sampai Isya, Kedengaran Suara Pengajian ini dari Musholla Babussalam ke Markas Kita di Jl. Kedungsari No. 333 Mojokerto, Masya Allah, Ga Takut Ta? Olalah... Markasku Saban Jumat Sore-Malam terdengar Seperti Suara Pengumuman didalam Terminal Purabaya ajah pas Mau Healing Bersama-Sama ke Bali Tahun lalu. Walaupun, Pengajian Rutin Jumat Ba'da Maghrib di Musholla Babussalam, bisa sampai 50-60 Menit atau Lebih. Jika 60 Menit Lebih sampai 10-20 Menit, Panjang Banget, Jadi Capek... dan disaat Belum Selesainya Pengajian Rutin di Musholla Babussalam di Waktu Jumat, Adzan Isya sama Pujian Isyanya sudah Dilantunkan. Sementara itu, Iqomah dan Sholat Isya. Walaupun, Adzan dan Iqomah Isyanya di Musholla Babussalam saja, Jadi Super Telat Saban Jumat, karena Durasi Pengajian Rutin Jumat Ba'da Maghribnya jadi Lebih Lama dan Terancam bisa Capek! Apa yang Terjadi? Ini Buktinya, Pengajian ini Panjang Durasinya Sampai 60 Menit atau Lebih dari 60 Menit... dan Setelah Sholat Isya, di Mushollaku Juga Mengadakan Pengajian Rutin Malam Sabtu. Kalau Saya bisa dihadiri, Ga Pa Pa. Yang Tak dapat dihadiri, Ga Pa Pa juga... Walaupun, Saya Bisa Menghadirinya, Serasa Seperti Masa Saya masih Bersekolah dulu... dan Yang Jumat Berikutnya, Tak ada Pengajian Rutinnya karena Ditiadakan dan bisa Kembali dilakukan pada Jumat yang Berikutnya. Oh Ya, Lupa Juga, Kalau Minggu Dzuhur, kan Saya Masih Bisa Iqomah setelah Pujiannya Pak Bambang Ikut-Ikutan Seperti Backing Vocal juga. 

Oh Ya, yang Bulan Zulhijjah Tahun ini, Kapan ya dimulai? dan Kapan Idul Kurban Tahun ini ya? Kayaknya kan Kemungkinan Besok (termasuk 6 Juni 2025) apabila Hilalnya Jadi Terlihat Semua. dan Jika Zulhijjah Tahun ini dimulai Lusa (termasuk 7 Juni 2025) apabila Hilalnya Tak bisa Terlihat Sama Sekali. Nah, Kalau Udah Mau Masuk Zuhijjah, berarti 9 Hari Pertamanya Berkemungkinan Kita Boleh Berpuasa Sunnah, Seperti Memori Puasa Wajib hingga 30 Hari di Bulan Ramadhan pada Maret lalu. yang Penting, Apabila saya Berpuasa (Sunnah) hingga 9 Hari di Awal Zulhijjah Tahun ini, Maka Kemungkinan saya Tidak akan Ikut ke Kediri (Pare) meskipun Menunggu Makanannya jadi Oleh-Oleh, Insya Allah... dan Nantinya, Kalau pas Idul Kurban kelak, Kemungkinan akan Healing Bersama-Sama ke Ngalam, kan Sudah lama Ga Berkunjung ke sana. Kali terakhirnya itu, cuman di Akhir Ramadhan atau Jelang Lebaran lalu kan... Masya Allah... Aku Rindu sama Rumah Kita di Dau-Malang, Rindu sama Restoran Padang di Sekitar Ngalam (kayak RM Payakumbuah sama Padang Merdeka), Rindu sama Kampusnya si Alma (Universitas Brawijaya), Rindu sama Indomaret yang di Karangwidoro, Dau-Malang, Rindu sama Jatim Park Universe (kayak Jatim Park 1 sama 2), dll. Jadinya, Kita Tunggu saja Nanti, Insya Allah... Eh, Tunggu, satu lagi, Kemungkinan pas Idul Kurban, diprediksi Menunya antara Gule Kambing atau Sate Kambing ya... kalau Empalnya, Ga Pa Pa ya...

Update (28/5/25):
Kemarin, Kita Menonton Sidang Isbat 1 dan 10 Zulhijjah 1446H di Televisi, Kayaknya Kemenag RI (bersama NU dan Muhammadiyah) Menetapkan 1 Zulhijjah 1446H jatuh pada Hari ini dan 10 Zulhijjah 1446H (Idul Kurban 1446H) jatuh pada 6 Juni 2025. Bukan Cuma Idul Kurban Tahun ini yang Serempak di Negeri 62, Tapi di Negeri Jiran Malaysia, Bulan Zulhijjahnya Dimulai Besok dan Idul Kurbannya dilangsungkan pada 7 Juni nanti (pas Ultahnya si Alma ke 26 kalo ga salah). Jadinya, Rabu Berikutnya (Tepatnya Tanggal 4 Juni nanti), Sebagian Radio-Radio dari Malaysia bisa Kembali Memutarkan Sebagian Lagu-Lagu Lebaran dari Malaysia, tapi Semuanya tidak ada Kalimat "Aidilfitri", "Syawal", "Puasa" dan "Ramadhan" pada Lirik-Liriknya. Insya Allah...

Tidak ada komentar: