Hari Ini, Kita Akan Menulis Cerita Masa Lalu yang bisa diingati... Apalagi mau Menyambut Musim Baru Liga-Liga dari Luar Negeri seperti Italia, Inggris dan Spanyol...
Di Zaman 90an sampai 2000an, Stasiun TV Nasional Beramai-Ramai Siarkan Turnamen atau Liga Olahraga dari Luar Negeri. Tak Kira ada Liga Italia ataupun Inggris yang Menyaksikannya Lewat Layar Televisi Setiap Malam kala di Luar Mainnya Sore/Malam (di Amerika kan Tayang Pagi seperti Basket NBA). Turnamennya Seperti Olimpiade, Piala Dunia, Piala Asia, Piala Eropa dan Semacamnya. Kalau Piala Dunia sih Kan Hanya Disaksikan di Sebagian-Sebagian Stasiun TV secara Bergiliran (1990 sampai 1998 kan Semua TVnya), Sementara yang Olimpiade sama saja. Sekarang, Disaksikan lewat OTT maupun Non-OTT. Kalau Pakai OTT, Harus Dibayar untuk Live Streamingnya. Jauh Sebelum Eranya OTT dan Live Streaming, TV Nasional pun Bisa Menghadirkan Siaran Langsung dan Tunda Liga-Liga Dunia dengan Biaya Hak Siar yang Sangat Mahal. Jika RCTI melekat dengan Liga Italia yang Menjadi Tradisi dari waktu ke waktu (1989-2002, 2009 dan 2019-2022), tapi SCTV atau TV7 (kini Trans 7) yang melekat dengan Liga Inggris karena Pertandingan-Pertandingannya Klub Terbaik (1990-2001, 2002-2007, 2013-2016 dan 2021-kini).
Liga Italia di RCTI memang terkenal dengan Pertandingan-Pertandingan Seru. Ada Klub-Klub yang Tampil di Layar Seperti Juventus, Lazio, Inter Milan, AC Milan, AS Roma, Parma dan Terakhir, Chievo yang Jadi Pendatang Baru. Ketika Aku Masih Kecil dari sebelum Masuknya Sekolah TK hingga ketika masuk TK, Saya menyaksikannya Setiap Minggu Malam di Stasiun TV yang Dicap Ok gitu. Presenter dan Komentatornya Pun Tak Ketinggalan ada Olan Fattah, Tris Irawan, (alm) Andi Darussalam, Rayana Djakasuria (yang bertugas untuk Live Report), Gilbert Coboy, Dik Doank, Wulan Guritno dan Tamara Geraldine. Salah Satu Presenter yang Favorit ya, Gilbert "Coboy" Patiruhu yang Memandu Highlights Liga Italia dan Kuis Berhadiah. Tak Ketinggalan, Majalah Liga Italia menjadi Referensi Terlengkapnya. Aku Ingat, Saat Masih Tayang Live, Kan Sempat Mengintip Majalahnya dan Bisa Dibelikan Sama Mami dan Papiku (Kala itu).
Majalah Liga Italia tahun 2000
Majalah Inikan Isinya Berita Sepakbola dari Italia, termasuk Info RCTI dan Posternya. Yang Paling Inget, ada Kuis Liga Italia 3 Tahun ada Gambar 2 Presenter Favorit antara Bang Dik Doank dan Kak Wulan Guritno Kalau Tidak Salah. Kalau Keduanya adalah Presenter Terbaik sepanjang 2002 Jauh Sebelum nama Nabil Ahmad dan Ain Edruce Menyerang (klo KLPP kan Masih Dianggap New Comer sejak Akhir 90an/Awal 2000an). ditambah lagi, Ada Logo-Logo Klub Italia muncul di Rubrik Data-Agenda, Padahal digunakan sejak Musim 2000/01 kalau tidak salah sampai Iklan Pro XL (sekarang XL). Tak Hanya Itu, Tabloid Bola Ikut Memberikan Referensi Liga Italia lewat Rubrik Ole Internasional. Terdapat Tulisan Rayana Djakasuria yang Mengulas Tentang Sepakbola Italia (Sebagaimana dalam Tulisan di Blog Sebelumnya Tentang Tabloid Bola yang Menyebutnya di Koran Kompas). Ditambah Lagi ada Preview dan Review Pertandingan Liga Italia. Kalau Previewnya, Kan Diselipkan Boks Kecil Siaran Langsung RCTInya (bukan SCTV yang Liga Inggris lurd) dan Kalau Reviewnya, Dijadikan Infografik... Bukan Cuman Itu, Terdapat Poster Bintang-Bintang Liga Italia (termasuk Lainnya) di Tabloid Yang Sama. Keren Banget Tuh. di Rentang 1998-2002, Tabloid Bola jadi Tabloid Nomor 1 di Indonesia plus Dapat Penghargaan dari ICSA 2000.
Tabloid Bola tahun 2000
Selain Bola dan Majalah Liga Italia, Media Cetak Lain Ikut Meramaikannya Seperti Majalah Sportif, Tabloid Go, Tabloid Soccer dan Tabloid Libero. Kalau Majalah Sportif sih, Sama kayak Tabloid Bola atau Go. Kalau Tabloid Libero adalah Produk yang Dianggap Cikal Bakalnya Tabloid Asian.
Majalah Sportif tahun 2000
Setelah Berhentinya Tayangan Liga Italia di RCTI Karena Mahal pada Awal Musim 2002/03, Akhirnya Berpindah ke Stasiun-Stasiun TV yang Menyiarkannya Seperti SCTV, TPI (sekarang MNC TV), dll. dan Kembali Hadir pada 2009/10 bersama GTV dan 2019-2022 bersama MNC TV (Ikut-Ikutan Balik, Hanya untuk 2021/22). Lain Liga Italia di RCTI, Lain Pula dengan Liga Inggris di TV7 (sekarang Trans 7) yang Melegenda dihati. Ketika Saya Mulai Masuk SD Kelas 1 di 2002/03, TV7 membagi Jatah Pertandingan Liga Inggris Pasti 2 Saja, Bukan Banyak-Banyak. 2 Pertandingan Itu Dimainkan di Akhir Pekan alias Weekend bukanlah Weekday alias Awal-Tengah Pekan. Terdapat Juga Kuisnya yang Dipandu Sama Yosi Project Pop yang Paling Ganteng...
Promo Liga Inggris 2002/03 di TV7
Sebenarnya Bang Yosi adalah Pecandu Basket bersama Udjo, Bukanlah Pecandu Sepakbola. Presenternya Pun Paling Diinget ada Dennis D, Apa Kabarnya Bang Dennis? Sebelum TV7, TV-TV Lain duluan yang Menyiarkan Liga Ini, dari tahun 1990 sampai 2002, Secara Bergiliran, Misalnya, Musim 1993/94 sampai 1997/98 disiarkan di ANTV dan SCTV dan 1998/99 sampai 1999/2000 disiarkan di SCTV dan Indosiar. Kembali ke Pembahasan TV7, di Musim 2004/05 (Ketika Saya masih di Bangku SD Kelas 3), Bertambah 3 Menjadi 5 Pertandingan saja, Banyak! Dikarenakan dengan Biaya Tambahan dan Masih Terikat dengan Kerjasama ESPN-Star Sports (sekarang sudah Mati karena Pindah Konten ke DPH). Media Cetak yang Meramaikan Tayangan Ini adalah Beberapa Produk dari KG Media dimana, Nama TV7 Bernaung disini. Mulai dari Tabloid Bola, Soccer, Koran Kompas, Warta Kota, Banjarmasin Post, dll. Kalau Bola dan Soccer, Pasti Menampilkan Iklan Promo Pertandingan yang Dimuat. Ditambah dengan Preview Match yang Mencantumkan Boks Kecilnya. Sama Seperti Liga Italia yang Dulunya ada di RCTI dalam kurun waktu 1989 hingga 2002.
Tabloid Soccer tahun 2005/06
Tak Hanya Itu Juga, Penerbit Buku Kompas Juga Tidak Ketinggalan ada Buku Panduan Liga Inggris pada Musim 2003/04 dengan Mencantumkan Logo TV7 dan Koran Kompas. Aku Ingat, Bahwa Buku Ini Hampir Membelinya Ketika Aku Lihat di Layar TVnya Pas Saya Masih di Bangku SD Kelas 2. Bintang-Bintang yang Pernah Bersinar pas Adanya Liga Inggris di Stasiun TV yang Dulunya Milik KG Media ini adalah Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, Thierry Henry, Frank Lampard, John Terry, Steven Gerrard, dll. Keren Sih, Kalau Melihat Bintang Bintang dari Lapangan, Ok Ajah... Ditambah Lagi ada Klub Fulham yang Sempat Bertahan di Premier League tapi Malah Gagal Rebut Juara kayak Arsenal atau Chelsea kalau tidak salah (Sekarang Musim Ini Masih ada). Namun Sayangnya, Pada Musim 2006/07 (Saya Masih di Bangku Kelas 5 SD), TV7 Rela beli Trans TV dan Masih Menyiarkan Liga Inggris. dan Akhirnya, pada 15 Desember 2006, Namanya Menjelma jadi Trans 7 dan TV Pertama yang Mengganti Nama Ketika Liga Inggris masih Dijalankan. Setelah Namanya Berubah, Liga Inggris 2006/07 jalan terus sampai Akhir, Yang MotoGP 2007 tetap hadir (dan Setelahnya Masih Tayang terus). dan Berakhirnya Penayangan Liga Inggris 2006/07, Maka Trans 7 Tak Bisa Melanjutkan Penayangannya Karena Biaya Mahal dan Terpaksa Pindah ke Astro Indonesia (sekarang sudah Mati) dan Lativi (sekarang TV One) yang Kala Itu Mengakuisisi Patungan antara Erick Thohir (sekarang Menteri BUMN) dan Bakrie di Musim 2007/08. Jaman sekarang, Kan sudah ada Legasinya (Penerusnya), Seperti Tayangan Liga Inggris di Saluran MoJi (dulunya O Channel), Koran Kompas, Jawa Pos dan Jaringan TribunNews. Ini Kenangan yang Membuat saya Tidak Baper! Jadi Relevan untuk Mengobati Nostalgia kalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar