Selasa, April 15, 2025

Ini Catatan Saya : Antara Titiek Puspa dan Tun Abdullah Ahmad Badawi

di Bulan April, Kita turut berbelasungkawa atas Kematiannya 2 Tokoh Terbesar dari 2 Negara Serumpun, antara Titiek Puspa (Penyanyi Legendaris Indonesia) dan Tun Abdullah Ahmad Badawi (Mantan PM Malaysia era 2003-2009). Nama Mendiang Titiek Puspa sebenarnya berawal dari Nama "Sumarti" atau "Sudarwati" yang dilahirkan di Tabalong, Kalsel pada 1 November 1937. dia berasal dari Keluarga Campuran antara Kutoarjo dan Trenggalek. Sosok ini Merupakan anak dari Pasangan Siti Mariam dan Tugeno Puspowidjojo. dan Mengawali Karirnya pada era 1950an, Sehingga Beliau ikut Lomba dengan Nama Panggungnya "Titiek Puspo" yang diambil dari Titiek, nama panggilannya Sehari-hari dan Puspo, nama Bapaknya. dan Akhirnya Mengubah Nama "Puspo" menjadi "Puspa" dan sejak itulah dikenal sebagai "Titiek Puspa" sejak Nama Panggungnya dipilih oleh Bung Karno. Berawal dari Kontes Menyanyi di RRI, Kemudian merilis Lagu-Lagunya yang Tenar seperti Doa Ibu, Si Hitam, Minah Gadis Dusun, Pantang Mundur, Apanya Dong, Marilah Kemari, dll. di Tahun 1957, Titiek Puspa berkawin dengan Zainal Ardi, seorang Karyawan RRI. lalu Pada 1963, Melahirkan Anak Pertama dan Keduanya. Titiek Puspa pun Membintangi Film-Filmnya seperti Karminen, Inem Pelayan Se** dan Apanya Dong. Sempat Bersidang untuk Kasus Pemberian Mobil oleh Mantan Gubernur Bank Indonesia, Jusuf Muda Dalam yang disangkutpautkan dengan G30SPKI. Pada 1968, Titiek Puspa dan Zainal berpisah dan bercerai, lalu 2 Tahun berselang Kembali berkawin dengan Mus Mualim. Semenjak Kerjasama Titiek-Mualim, Beliau ikut Membuat Program PAPIKO Operet yang kerap tayang di TVRI dari era 70an hingga 90an. PAPIKO yang Menjadi Signature Program Spesial Lebaran dari TVRI yang dibanjiri Bintang-Bintang terkenal seperti Hetty Koes Endang, Trio Libels, Mendiang Koes Hendratmo, dll. Sempat Juga jadi Kadernya Golkar di Pemerintahan Soeharto karena Sempat jadi Caleg Golkar di Dapil Jateng dan Gagal Lolos ke Senayan. Buktinya, Nama Titiek Puspa di Golkar adalah bukti untuk Mendukung Soeharto terus jadi Pemimpin di Negeri ini pada Rezim Orde Baru (sebelum 1998). Titiek Puspa mengajak Para Bintang-Bintang besar Indonesia jadi Pendukung Golkar dalam Pemilu 1982, 1987 dan 1992, Salah Satu Lagunya adalah "Bapak Kami Soeharto" yang Biasanya diputar di TVRI dan RRI apalagi adalah Propagandanya Soeharto sebelum Tumbangnya Orde Baru pada Mei 1998. Titiek Puspa, Soeharto dan Golkar memang ada Hubungannya sebagaimana yang Penerusnya (selain BJ Habibie, Gus Dur dan Megawati), SBY/Jokowi. Pada 1991, Mus Mualim Sudah Tutup Usia dan Tak lagi Bersama Beliau. Tak Cuma itu, Lagu "Bing" yang dirilis 1974 sebagai Penghormatan untuk Bing Slamet yang Sudah Meninggal Dunia. Sosok Ini pun Pernah jadi Bintang Iklan Produk-Produknya, seperti Kodak (1978), Mixagrip (1981/82/83/84), So Klin, Maspion, dll. Lalu, pada tahun 1992, Titiek Puspa kembali Merilis PAPIKO "Ronce-Ronce" yang Menjadi Operet Terakhir sebelum Aktif Kembali di Lebaran tahun 1996 atau 1997 melalui TVRI Nasional (dulunya Programa 1 TVRI). di Tahun 1996-1999, Beliau bekerjasama dengan 2 Penyanyi Cilik saat itu, Saskia dan Geofanny menghadirkan Lagu Menabung dan Aku Suka Musik. Bahkan, disaat Boomingnya Titiek-Saskia-Geofanny ditawari jadi Bintang Iklan Bank Duta yang Backsoundnya Lagu Menabung dengan Liriknya yang diganti agar Sesuai dengan Citra Iklannya. Kala itu Namanya "Palapa Yunior dari Bank Duta" yang Kerap diucapkan VO terkenal yang kala itu jadi VO (Voice Over) ANTV (TVnya Keluarga Bakrie) era 90an, Petrus Urspon di Akhir Iklannya sebelum beralih ke Geofanny yang mengujar "Ke Bank Duta yuk". di Tahun 2005, Titiek Puspa bersama Para Penyanyi dan Grup Band dari Musica Studios/Trinity Optima/Bulletin Record seperti Ungu Band, Kahitna, Rossa, David (Mantan Pentolan Naif), Emil (Mantan Pentolan Naif), Peterpan (aka Noah), dll. Merilis Album "From Us to U" yang Dirilis 2 Dekade silam (2005). Memuat 10 Lagu-Lagu Karya Titiek Puspa yang dinyanyikan Ulang oleh Penyanyi/Grup Musik dari 3 Label berbeda (Seperti Album Tribute to KLa Project yang dirilis 2011 yang Isinya Lagu-Lagunya KLa Project yang Dinyanyikan Oleh Musisi Musisi lain). Lagu Andalannya adalah Marilah Kemari yang Berkolaborasi antara Titiek Puspa dan Penyanyi/Grup Musik dari 3 Label berbeda. Selain yang From Us to U, di awal Tahun yang Sama (awal 2005) Beliau Juga ikut Bernyanyi bersama untuk Menyanyikan Lagu untuk Korban Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 silam. Titiek Puspa bersama Penyanyi-Penyanyi lain Seperti Delon Thamrin, Theodora Tia, Andy /RIF, Duta SO7, Fadly Padi Reborn, Mendiang Glenn Fredly, Tasya, Ebiet G. Ade, Audy, Kikan Cokelat, Ahmad Albar God Bless/Gong 2000, Armand Maulana Gigi, dll. berkumpul di Lagu "Kita Untuk Mereka" yang dimuat di Album Khusus Untuk Korban Tsunami di Aceh. Pesaing Lagu ini adalah Lagu "Ayah (Aceh)" yang Dinyanyikan Oleh Ariel (Pentolan Noah) dan Candil di Album "Dari Hati Untuk Aceh" kepunyaan Musica Studios dan "Indonesia Menangis" dari Sherina Munaf dari Album berjudul Sama kepunyaan HP Records dan MGN. di Tahun 2007, Bertepatan dengan Perayaan 70 Tahun Kelahiran Titiek Puspa, Mengadakan Konser besar bertajuk "Karya Abadi Sang Legenda" yang digelar pada sekitar November 2007 yang dimeriahkan Oleh Sejumlah Penyanyi Penyanyi atau Grup Musik Lintas Generasi seperti Hedi Yunus (Pentolan Kahitna), Ari Lasso, Rio Febrian, Inul Daratista, Project Pop, dll. ditambah Presiden ke 6 RI saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono ikut Menontonnya. Pada Tahun 2009, Beliau Mengalami Kanker Serviks dan Dimasukkan ke RS Mount Elizabeth di Singapura dan Akhirnya Sembuh dari Kanker. di Dekade 2010, Titiek Puspa tetap aktif sebagai Penghibur Senior yang Terus Bertahan dari Waktu ke Waktu, Semisal Beliau Muncul di Iklan TV Maspion yang sering Nongol di Metro TV bersama Alim Markus dan Jimly Asshidiqqie. Perkataan Khas dalam Iklan ini adalah "Cintailah Produk Produk Indonesia". di Tahun 2014, Beliau Mengajak Anak-Anak dari Latar Belakang Etnis se Indonesia membuat "Duta Cinta dan Titiek Puspa" sebagai Akhir dari Kematian Kejayaan Lagu Anak Anak. di tahun yang Sama (2014), Beliau jadi Duta Kampanye Jokowi dan Jusuf Kalla dalam Pertarungan Pemilu Presiden 2014. di Periode 2017-2019, Duta Cinta dan Titiek Puspa sering tampil di RTV dalam Pesta Sahabat (kecuali Lebaran Sebentar Lagi dan 17an di Kampung Halaman). di Periode yang Sama, Beliau Kembali main ke TVRI disaat Selebritis terkemuka Helmy Yahya menjadi Bosnya, Lewat Mengaktifkan Kembali "Operet PAPIKO Lebaran" di 2018 dan 2019. Pada 2018, saat itu TVRI Nasional masih Belum Berubah Logonya menghadirkan PAPIKO Lebaran 2018 pada 15 dan 16 Juni 2018. dan Setahun berselang (2019), Lagi-Lagi ada PAPIKO Lebaran yang Tayang pada H-1 Lebaran 2019 atau Saat Saat TVRI Nasional (termasuk Stasiun TVRI Daerah Daerah Setempat di Indonesia) berganti Logo yang Saat ini sejak 29 Maret 2019 silam. ditambah, Beliau Lagi Lagi jadi Pendukung Jokowi dalam Kontestasi Pemilu 2019. dan Pada 26 Maret 2025, Titiek Puspa Masuk RS Medistra karena Menderita Stroke dan Terpaksa Pingsaan saat Syuting Lapor Pak Edisi Khusus Lebaran 1446H/2025M. Lapor Pak Edsus Lebaran 1446H menjadi Penampilan Terakhirnya Beliau sebelum Tutup Usia. dan pada 10 April 2025, Beliau Tutup Usia pada Jam 4.25 Sore di RS Medistra Jakarta. Walaupun Sudah Meninggal Dunia, Jasanya Tetap dikenang dari dulu Apalagi Sang Legenda sudah Pergi ke Alam Baka! dan Keesokan Harinya, dimakamkan di TPU Tanah Kusir pada Jam Setelah Jumatan dan dihadiri Sejumlah Selebritis dan Tokoh Besar yang Dekat dengan Mendiang Beliau, seperti Wapres RI Gibran Rakabuming Raka, Mantan Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono, Jan Djuhana, Inul Daratista, dll. Selain Titiek Puspa yang Sudah Meninggal Duluan, Mantan Perdana Menteri Malaysia era 2003-2009, Tun Abdullah Ahmad Badawi juga Ikut Meninggal Dunia Kemarin. Dilahirkan di Pulau Pinang pada 26 November 1939. Mengawali Karirnya Setelah Lulus Kuliah di Universitas Malaya dan Bergabung dengan Malaysian Administrative and Diplomatic Corps. Lalu Menjadi Direktur Pemuda dan MAGERAN. Lalu, pada 1978 pun didepak dari Organisasinya (MAGERAN) dan Menjadi Anggota Parlemen dari Kepala Batas. Pernah Membuat UMNO Baru alias UMNO Perjuangan pada era 80an. Lalu, pada 1991, Beliau jadi Menteri Luar Negeri di era Mahathir Muhammad. dan Hanya Bertugas di Kementerian ini hingga 1999 karena ada Syed Hamid Albar yang Meneruskannya. di Awal 1999, Beliau Jadi Wakilnya Mahathir Muhammad yang Meneruskan Anwar Ibrahim (sekarang jadi PM Malaysia sejak 2022 hingga kini). Saat Jadi Wakilnya, Beliau jadi Orang Serba Bisa di Lingkungan Pemerintahannya (seperti Jadi Menteri Luar Negeri hingga Pertahanan). Pada 2003, Beliau Resmi Menjadi Perdana Menteri ke 5 Malaysia. Awal Tugasnya, Memperjuangkan Advokasi Keislaman yang dikenal sebagai "Islam Hadhari". Pada Pemilu 2004 Malaysia, Tun Abdullah Ahmad Badawi pun Menjadi Penguasa Terbesar bagi BN (Barisan Nasional) sehingga Terus Bertahan jadi PM Malaysia sejak didudukinya pada 31 Oktober 2003 silam. Kursi BN di Pemilu 2004 Malaysia hanya nyaris 200 Kursi di Parlemen dan PAS jadi Dominan di Wilayah Terengganu atau Kelantan (yang biasanya adalah Oposisi kala itu). Puncaknya, pada Perayaan 50 Tahun Kemerdekaan Malaysia dan 44 Tahun Lahirnya Malaysia, Beliau Mengucapkan "Merdeka!" di Dataran Merdeka, KL. Perekonomian Malaysia begitu Bersinar setara dengan era Mahathir yang Lumayan bersih meskipun terjerat Krismon di Periode 1997-1999. Perpindahan Pergerakan pun Menurun terus menerus yang Membuatnya Keinginannya Seperti Mantan Presiden RI SBY yang ingin Merekah. Piala Asia 2007 merupakan Turnamen yang digelar Kali Pertama di Malaysia dan 3 Negara ASEAN lainnya yang dilangsungkan pada 7 hingga 29 Juli 2007, Dimana Beliau ikut Berjuang bersama Timnas Malaysia ikut Bertarung dalam Pertarungan Sepakbola dari 16 Negara Asia di Piala Asia 2007. Tidak Cuma di Malaysia, tapi di Thailand, Vietnam dan Indonesia ikut Bertarung Juga apalagi Sebagai Tuan Rumah di 2007. di Tahun 2008, Beliau ikut Lagi Bertarung di Pemilu Malaysia 2008 dan Sehingga BN Menang Terus di Sebagian Besar Wilayah-Wilayahnya. Sedangkan di Kedah, Selangor, Pulau Pinang dan Perak Kalah dari PKR (si Paling Oposisinya Malaysia kala itu). BN menpertahankan Beliau jadi PM hingga April 2009 dan Sehingga, Beliau Menggantinya dengan Najib Razak pada April tahun yang Sama. Sosok Terhebat yang Mengatasi Korupsi hingga Wilayah Islam di Malaysia sempat Berkawin dengan Jeanne Abdullah pada 2007 sebagai Penerusnya Endon Mahmood yang Tutup Usia pada 2005 silam. Syekh Abdullah Fahim dan Khairy Jamaludin adalah Anak atau Menantunya Sang Mantan PM Malaysia tersebut. dan Pada 2025, Beliau Menghembuskan Nafas Terakhirnya pada 14 April Kemarin jam 7.10 Malam Waktu Setempat (6.10 Malam WIB). Kabar Kematiannya Beliau dikonfirmasi oleh Keluarganya (termasuk KJ) dan Para Pihak-Pihaknya. Jenazah Mendiang Ahmad Badawi kemungkinan akan Dimakamkan Nanti Pagi/Siang di Makam Pahlawan KL. Semoga, Kedua Namanya dari 2 Negara Serumpun, Bisa Diterima disisi Allah SWT, dan Bertenang di Alam Baka Sana, Amin Yra...

Tidak ada komentar: