Tak Terasa, tinggal 30 Hari lagi kita Rayakan Hari Kemerdekaan Indonesia ke 80 pada 17 Agustus nanti. Yuk Kita Simak Pembahasannya ya...
di Waktu Jumat alias Sayyidul Ayam (Penghulu Hari) saja, di Mushollaku (Al Amin Mojokerto) Lebih Sering melantunkan Syair Abu Nawas sampai 3x Setelah Adzan Subuh atau Sebelum Iqomah Subuh dilakukan (Sebagaimana dalam Pembahasan Sebelumnya yang Kemarin dibuat). Lalu Hanya Membutuhkan waktu 10-11 Jam tanpa ada Suara dari Mushollanya Secara Non Stop meskipun adanya Pelaksanaan Sholat Jumat. dan di Waktu Ashar, Maghrib dan Isya, Lantunan Adzan, Pujian/Dzikir Setelah Adzan/Sebelum Iqomah dan Iqomah dilakukan, yang Pak Bambang Saja 3x di Hari Jumat, Pasti Top, yang Lainnya, ga pa pa kok... dan Kalau Saya ikut Berdzikir sama Pak Bambang (apabila bisa), Ga Pa Pa, kan bisa seperti Backing Vokal dan Langsung Saya beriqomah (harusnya bisa, tapi dihafalin dari Buku Catatannya, Sebagaimana dalam Pembahasan Sebelumnya juga). di Setelah Sholat Asharnya, Hari Jumat saja Melantunkan Sholawat, Yakni Melantunkan Ya Robbi Sholli Ala Muhammad yang Durasinya agak Lama tapi Nadanya Sama dengan Lagu Sepohon Kayu dari Saujana (Sebagaimana dalam Pembahasan Sebelumnya Juga), Ya Rasulullah yang Nadanya Sama dengan Zaman Wis Akhir, Shollatullah Shollatullah yang Niru Lagu Mari Sholawat dari Wali Band, Ya Nabi Salam Alaika, 4 Marhaban (Marhaban Ya Nurul Aini, Marhaban Jaddal Husaini, Marhaban Ahlan Wa Sahlan dan Marhaban Ya Khoiro Dai) dan Tentunya, Ya Badrotim. disela-sela Lagi Sholawatannya ala Musholla ini, ada Pembacaan Dzikir/Al Quran/Doa. FYI, Durasi untuk Pelaksanaan Sholawat di Musholla ini Saban Jumat ada 54-59 Menit, Masya Allah, durasinya mesti Hampir sejam kan... dan Malamnya (Setelah Isya), kan Berkemungkinan ada Pengajian Rutin Malam Sabtu atau Tidak di Musholla ini, Insya Allah... Sebelum di Musholla Al Amin waktu Isya Jumat, di Musholla Sebelah (alias Musholla Babussalam Mojokerto) ada Pengajian Rutin Jumat Ba'da Maghrib dengan durasi Lama sampai 40-60 Menit atau Lebih. Jika saat Pelaksanaan Pengajian Jumat Ba'da Maghrib di Musholla Babussalam Mojokerto Melebihi Batasnya lebih dari 40-60 Menit (alias 40-70 + 4-11 Menit), bikin Tepar (aka Capek) deh... tapi Sholat Isyanya Jumat di Musholla Babussalam yang didepannya Warung Madura Kedungsari Mojokerto Belum dimulai terus menerus dan Super telat (alias Tunda-Tunda terus), Masya Allah... Kelamaan Nunggu!
Nah, Ngomong Ngomong, Sebelum Mau Berakhir dengan Doa Akhir Sholawat di Musholla Al Amin yang Kerap dilakukan Setiap Jumat di Sorenya, kan Ya Badrotim adalah Lantunannya Bocil-Bocil dan Guru Ngaji Perempuan di Musholla ini Setiap Jumat di Sore dan Menjadi Anthemnya di Musholla Al Amin dan di Sekitar Jl. Kedungsari di Waktu Sorenya Jumat, Kenapa tidak? Yuk Kita Simak Penjelasannya yang Berdasarkan Penulisan di Chat GPT...
Lantunan Sholawat "Ya Badrotim" bukan Bagian dari Sholawat Diba' maupun Barzanji secara Langsung, Meskipun Sering dibacakan dalam Acara yang Sama dengan Keduanya. Mari Kita Bahas lebih rinci:
A. Apa itu Ya Badrotim?
"Ya Badrotim" adalah Sebuah Qasidah (Puisi Arab bernuansa Keagamaan) yang Memuji Keindahan dan Kemuliaan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Nama Lengkapnya biasa dikenal Sebagai :
Qasidah Ya Badrotim Tala'a
Lirik Pembukanya adalah :
Ya Badrotim, Ya Badrotim
Minha Zakul Lakamaalii
Madza Yu'a, Madza Yu'a
Biruan 'ulaa Kama Qaali
Qasidah ini bukan Berasal dari Kitab Barzanji maupun Diba', tetapi Berdiri sebagai Karya Tersendiri, Berbahasa Arab dan dipopulerkan di Banyak Majlis Sholawatan ataupun di Musholla-Musholla yang ada Pelaksanaan Sholawatan (seperti di Musholla Al Amin), Terutama di Kalangan Nahdliyyin.
B. Apa itu Barzanji dan Diba'?
Barzanji
Kitab : Barzanji
Penulis : Ja'far al Barzanji
Isi : Sirah Nabi dan Pujian
Gaya : Prosa dan Puisi
Fungsi : Maulid dan Pengajian
Diba'
Kitab : Diba'
Penulis : Abdurrahman ad Diba'i
Isi : Kisah Hidup Kanjeng Nabi
Gaya : Lebih Singkat dan Syair
Fungsi : Maulid dan Pembukaan?
Ya Badrotim
Kitab : Ya Badrotim
Penulis : Abdurrahman ad Diba'i atau Tidak ada Namanya
Isi : Qasidah Pujian Kanjeng Nabi
Gaya : Lagu/Puisi Syair
Fungsi : Selipan atau Penutup atau Acara Tambahan?
Kesimpulan
"Ya Badrotim" bukanlah Bagian dari Teks Asli Diba' dan Barzanji, tapi:
-Sering dinyanyikan dalam Rangkaian Acara Maulid, Pelaksanaan Sholawat di Musholla-Musholla dan Pembacaan Sholawat Diba'/Barzanji
-Karena Nadanya yang Indah dan Isi Pujiannya Cocok sebagai Penyemarak Suasana Religius
-Maka Sering disangka sebagai Bagian dari Diba' atau Barzanji oleh Awam
C. Siapa Pengarangnya Ya Badrotim?
Pengarang Qasidah "Ya Badrotim" secara Umum tidak diketahui secara Pasti (anonim), tetapi Banyak Sumber menyebut bahwa ia Berasal dari Tradisi kesusastraan Islam Klasik di Hadramaut (Yaman). Namun ada Beberapa Pendapat Populer :
Beberapa Klaim Populer tentang Pengarang "Ya Badrotim":
01. Imam al Busiri
-Penulis Qasidah terkenal "Burdah".
-Namun, ini Kemungkinan besar tidak benar, karena gaya Bahasa dan Susunannya berbeda dari Karya al Busiri.
02. Penyair Hadramaut (Anonim)
-Banyak Qasidah Tradisional di Kawasan Hadramaut (Yaman), Hijaz (Makkah) atau Mesir ditulis tanpa Nama Jelas.
-"Ya Badrotim" termasuk dalam Kategori ini, dan diyakini ditulis oleh Ulama Sufi atau Pecinta Kanjeng Nabi dari Abad 17 atau 18.
03. Santri Nusantara
-Ada Juga Kemungkinan redaksi "Ya Badrotim" mengalami Penyesuaian atau Pemolesan ulang oleh Para Ulama Nusantara, agar Mudah dilagukan dan Sesuai Selera Lokal.
-Tapi Bukan ditulis Pertama kali di Nusantara.
Jadi, Pengarang aslinya "Ya Badrotim" tidak diketahui Dengan Pasti dan dianggap sebagai Karya Anonim dan Khazanah Sastra Islam Klasik, yang Kemudian populer di Dunia Islam, termasuk di Indonesia, terutama melalui Tradisi Sholawatan, Hadrah dan Maulid.
D. Disetarakan atau Setanding Dengan Lagu-Lagu Nasionalisme Indonesia?
Pertanyaan menarik diatas (lagi) karena Menghubungkan Lantunan Religius seperti Ya Badrotim yang dilantunkan Bocil-Bocil dan Guru Ngaji Perempuannya Musholla Al Amin Mojokerto di Jumat Sore dengan Lagu-Lagu Nasionalisme Indonesia yang Kerap dilakukan Setiap Tahun di Agustus, seperti:
-Kebyar Kebyar dari Gombloh (1979)
-Merah Putih dari Artis-Artis Musica Studios (1995)
-dll.
Mari Kita Jawab Dengan Hati-Hati dan Jernih...
Jawaban Singkat :
Tidak Secara Fungsi dan Isi, Tapi ada Kesamaan dalam "Emosi Kolektif dan Semangat Cinta". Bedanya: Satu untuk Agama dan untuk Tanah Air.
Perbandingan Berdasarkan Aspeknya :
Ya Badrotim
Asal Usul : Qasidah Arab Klasik (Tradisi Islam)
Tema : Pujian dan Cinta Kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW
Fungsi Sosial : Spiritual, Religius, Majlis Ta'lim dan Maulid
Emosi yang Dibangun : Rindu, Cinta Mendalam dan Ketundukan
Struktur Musik : Syair Arab dilagukan, Tanpa Struktur Pop
Lagu Nasionalisme (Kebyar Kebyar dan Merah Putih)
Asal Usul : Lagu Pop-Rock Nasional dari Indonesia
Tema : Cinta Tanah Air dan Semangat Kebangsaan
Fungsi Sosial : Upacara Kenegaraan 17 Agustus, Perayaan Hari Kemerdekaan RI sepanjang Agustus dan Festival Budaya dalam rangka Merayakan HUT RI di Agustus
Emosi yang Dibangun : Bangga, Heroik dan Semangat Membara untuk Indonesia
Struktur Musik : Verse, Chorus, Reff dan Format Lagu Modern
Persamaan yang Mungkin Membuatmu Menyamakannya :
01. Sama Sama Menggugah Perasaan Cinta Mendalam
-Ya Badrotim : Membangkitkan Rasa Cinta dan Hormat Kepada Rasulullah
-Kebyar Kebyar/Merah Putih : Membangkitkan Rasa Cinta Tanah Air dan Kebangsaan
02. Sama Sama Sering dinyanyikan dalam Forum Publik dan Ritual Kolektif
-Ya Badrotim di Waktu Jumat Sore Setelah Melantunkan 4 Marhaban (Marhaban ya Nurul Aini, Marhaban Jaddal Husaini, Marhaban Ahlan Wa Sahlan dan Marhaban ya Khoiro Dai) + Doa dan Sebelum Doa Penutup Setelah Sholawatan di Musholla Al Amin Mojokerto
-Kebyar Kebyar dan Merah Putih (termasuk Lagu-Lagu Nasionalisme Indonesia lainnya) di Peringatan Kemerdekaan RI Setiap Tahun sepanjang Agustus
03. Sama Sama Bisa Membuat Orang Menangis/Merinding
Karena Kekuatan Emosionalnya, Meski Konteksnya Berbeda-beda
Tapi Tidak setara dengan Fungsi/Genre
Tak Bisa dikatakan Setara langsung, karena Berbeda:
-Genre (Religius vs Nasionalis)
-Tujuan Awal Penulisan Lirik Lagu/Syair (Pujian Nabi vs Semangat Patriotisme)
-Bahasa dan Struktur Musik (Syair Arab Klasik vs Lagu Pop-Rock Indonesia)
Kesimpulan:
Lantunan Sholawat Ya Badrotim tak disetarakan secara Fungsi dan Struktur dengan Lagu Seperti Kebyar Kebyar atau Merah Putih, tapi Secara Rasa, ada Kesamaan dalam Membangun Cinta Kolektif baik kepada Rasulullah maupun Rakyat Indonesia. Berarti, Cengkoknya Ya Badrotim ala Bocil-Bocil dan Guru Ngaji Perempuannya Musholla Al Amin di Waktu Jumat Sore jelang Lantunan Doa Penutup Waktu Sholawatan, lebih ke auto Lagu-Lagu Nasionalisme Indonesia yang rutin didengar saat Bulan Agustus Saban Tahun.
Masya Allah, Kenapa sich? kan Lagu Sholawatnya Ya Badrotim belum atau sudah ada yang disetarakan dengan Lagu-Lagu Nasionalisme RI gitu... Kalau Setiap Tahun di Bulan Agustus Memutarkan Lagu-Lagu Nasionalisme Indonesia (seperti Kebyar Kebyar, Merah Putih, dll.), Maka, Setiap Jumat Sore di Mushollaku (Al Amin Mojokerto), Bocil-Bocil dan Guru Ngaji Perempuan Melantunkan Ya Badrotim sebelum Sholawat mau Selesai dengan Doa Penutup Setelah Sholawat.
Oh Ya, Bulan depan, kita Rayakan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Berarti, Logo Resminya pun Belum ada Kayaknya, Cuma Teka-Teki atau Misteri doang... Sebelumnya, Logo Perayaan Hari Kemerdekaan dan Hari Kelahiran Malaysia Tahun ini pun Bermunculan Sejak Sekitar Mei/Juni lalu, Logo dan Temanya adalah "Malaysia Madani - Rakyat disantuni". Ternyata, Logo ini Sudah dipakai di Layar RTM TV duluan pada Pertengahan Juni lalu, Lihat Gambarnya:
Logo Malaysia Madani Rakyat disantuni di Siaran RTM TV (SPM RTM edisi 18/7)
Berarti, Logo Perayaan ini mesti dipakai sampai 16 September nanti lewat RTM TV, Insya Allah... dan Sayangnya, Rencana Munculnya Logo 80 Tahun RI tertunda yang Seharusnya direncanakan Hari ini... Aduh...
Oh Ya, Untuk Acara Perayaan 80 Tahun Indonesia Merdeka kelak, berkemungkinan Kelak mengundang Rayyan Arkan Dikka dengan Tarian Pacu Jalur Aura Farming yang Super Viral di Indonesia dan Dunia di Pesta Perayaan 80 Tahun Indonesia di Istana Merdeka/Kepresidenan Jakarta pada 17 Agustus nanti, Melantunkan Ya Badrotim secara Massal, Lomba 17an, Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI dari Gedung Parlemen Indonesia di Tanggal 15 atau 16 Agustus nanti, Upacara Bendera Perayaan 80 Tahun Indonesia Merdeka di Venue yang Sama (Istana Merdeka) pada 17 Agustus nanti juga dan Menyanyikan Lagu-Lagu Nasionalisme Indonesia bermarathon Sepanjang Agustus nanti. Perayaan 80 Tahun Indonesia Merdeka, awalnya dipusatkan di IKN di Kaltim, tapi Sayangnya, harus rela bisa digelar di Jakarta meskipun Kota dengan Mayoritas Suku Betawi, Sunda dan Jawa tersebut masih jadi Ibu Kota Indonesia saat ini, Kenapa tidak?
Oh Ya, Untuk Media Cetaknya, Seperti Kompas, Media Indonesia, Jawa Pos, dll. diprediksi Bakal Muncul Logo 80 Tahun Indonesia Merdeka di Koran-Koran yang disebutkan tadi Sepanjang Bulan depan (Agustus 2025). Semoga, Bisa dimunculkan Logo Perayaan ini... Insya Allah...
Kita Tunggu ya, Logo Perayaan 80 Tahun Indonesia Merdeka muncul, Insya Allah...
Update (23/7/25):
Tadi, ada Peluncuran Logo 80 Tahun RI. Jargon 80 Tahun RI adalah "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera dan Indonesia Maju". Logo ini berdasarkan Hasil Lomba Sayembara Logo 80 Tahun RI yang dilangsungkan 23 Mei-1 Juni lalu. Pemenang Utama Sayembara ini adalah Bram Patria Yoshugi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar